Liputan6.com, Jakarta - Tersedak menjadi kondisi yang sangat serius dan berpotensi fatal, yang terjadi ketika saluran pernapasan bagian atas tersumbat oleh makanan, minuman, atau benda asing lainnya.
Proses pernapasan yang terganggu dapat menyebabkan kekurangan oksigen dalam tubuh, bahkan berujung pada kematian jika tidak segera mendapatkan pertolongan pertama. Kasus tersedak bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu contoh kasus yang menjadi perhatian publik adalah kematian aktor Marco Panari pada Januari 2021. Marco meninggal dunia setelah diduga mengalami tersedak akibat teman-temannya yang bercanda memberinya minuman keras saat ia sedang tidur.
Advertisement
Kasus ini mengingatkan kita tentang betapa pentingnya pengetahuan mengenai cara menangani tersedak dengan benar agar tidak berakhir tragis.
Artikel tentang jangan panik, ini cara tepat dan cepat mengatasi tersedak menjadi yang terpopuler di kanal Citizen6-Liputan6.com. Disusul dengan artikel tentang gabung di How to Train Your Dragon Live Action, Gerald Butler harus pakai kostum 41 kg.
Sementara itu artikel terpopuler ketiga tentang 5 manfaat ubi jalar untuk kesehatan, bisa bantu stabilkan kadar gula darah.
Berikut Top 3 Citizen6:
1. Jangan Panik, Ini Cara Tepat dan Cepat Mengatasi Tersedak
Oleh karena itu, ketahui penyebab, tanda dan cara mengatasi tersedak, seperti melansir dari E-Medicine Health, Rabu (20/11/2024):
Apa Penyebab Tersedak?
Tersedak umumnya terjadi saat makanan atau benda asing lainnya masuk ke dalam trakea (saluran pernapasan) yang seharusnya mengarah ke kerongkongan. Saat benda asing ini menghalangi saluran napas, tubuh akan bereaksi dengan batuk untuk mencoba mengeluarkannya.
Namun, jika batuk tidak berhasil atau benda yang menyumbat terlalu besar, saluran napas bisa semakin tersumbat, mengakibatkan individu kesulitan bernapas, bahkan kehilangan kesadaran.
Penyebab tersedak adalah kebiasaan makan yang tidak hati-hati, seperti tidak mengunyah makanan dengan sempurna, berbicara atau tertawa saat makan, atau makan dalam jumlah besar dan terburu-buru.
Pada usia lanjut, masalah gigi dan gusi yang tidak terawat atau konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko tersedak.
Sedangkan pada anak-anak, tersedak lebih sering terjadi karena mereka cenderung mencoba makan terlalu banyak sekaligus, menelan benda-benda kecil yang tidak seharusnya dimakan, atau mengunyah makanan yang belum halus.
2. Gabung di How to Train Your Dragon Live Action, Gerard Butler Harus Pakai Kostum 41 Kg
Penggemar How to Train Your Dragon sangat antusias dengan adaptasi live-action yang akan datang, tetapi menurut salah satu bintangnya, Gerard Butler, yang kembali memerankan Stoick the Vast yang tangguh, pengalaman di lokasi syuting di Irlandia Utara sama sekali tidak hangat dan nyaman.
Dalam wawancara dengan Maggie Lovitt dari Collider untuk The Night Before Christmas in Wonderland, Butler berbagi beberapa detail lucu tentang pengambilan gambar dalam kondisi dingin — dan bagaimana kostumnya menjadi baju besi sekaligus tungku pribadinya.
Gerard Butler membintangi film tersebut bersama Mason Thames, Nico Parker, Nick Frost, Julian Dennison, dan Ruth Codd, dan film ini disutradarai oleh Dean DeBlois.
Ketika Lovitt bertanya tentang iklim syuting di Irlandia Utara, Butler mengakui, "Ya, cuacanya sangat dingin dan agak menyedihkan karena kami pergi pada waktu yang paling buruk. Saat itu bulan Desember, atau tepatnya mulai bulan Januari."
Para pemain bertahan pada bulan-bulan terdingin dalam setahun, syuting dari bulan Januari hingga Mei di lingkungan Irlandia Utara yang sering kali dingin dan lembap. Namun, Gerard Butler meningkatkan komitmennya terhadap gaya hidup Viking ala Stoick dengan memulai setiap hari dengan mandi es pukul 5 pagi.
"Saya menginap di kamar hotel yang kacanya tepat di samping bak mandi saya, dan entah mengapa, saya memutuskan untuk mandi es setiap pagi," ungkapnya.
Ia meminta terapis fisiknya untuk mengisi bak mandinya dengan es, melakukan rutinitas brutal yang membuatnya menggigil dalam kegelapan dengan angin kencang Irlandia Utara yang bertiup kencang di luar. Butler menjelaskan bahwa kostumnya menambah tantangan unik, beratnya mencapai 41 kg saat dikenakan sepenuhnya.
"Saya mengenakan tujuh lapis pakaian, lapis tebal, dan janggut tebal, lalu saya mengenakan semacam kulit beruang atau kulit serigala di atasnya. Berat sekali," katanya.
Pakaian itu, yang meliputi pedang, perisai, dan helm khasnya, sangat tebal sehingga berubah menjadi sauna pribadi meskipun cuaca sangat dingin.
“Ketika saya mengenakan pedang, perisai, dan helm yang berat, dan semua lapisan dengan kait yang melingkarinya, kostum saya beratnya 41 kg. Di tengah hari yang paling dingin, saya basah kuyup karena keringat di dalam karena di sana seperti tungku,” katanya sambil tertawa.
Meskipun Butler mungkin terhindar dari rasa dingin berkat kostumnya yang rumit di How to Train Your Dragon Live Action, keringat yang terus-menerus menyebabkan beberapa kesulitan yang lucu di lokasi syuting. "Jadi, saya rasa saya beruntung—saya jarang kedinginan sementara orang lain kedinginan," Butler tertawa.
“Jenggot saya rontok karena keringat,” katanya sambil tersenyum. “Anda harus menempelkannya kembali. Alis saya rontok. Saya harus menempelkannya karena saya sangat berkeringat.”
Jadi, sementara pemain lainnya berpakaian untuk menangkal dingin, Butler praktis meleleh di balik lapisan perlengkapan Vikingnya.
Advertisement
3. 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan, Bisa Bantu Stabilkan Kadar Gula Darah
Ubi jalar menjadi salah satu jenis makanan yang termasuk dalam kategori karbohidrat. Meskipun sering dianggap sebagai makanan pendamping, ubi jalar ternyata memiliki banyak manfaat luar biasa untuk kesehatan tubuh.
Manfaat kesehatan ubi jalar berasal dari kandungan antioksidan dan mineral yang terkandung di dalamnya. Selain itu, ubi jalar juga mengandung senyawa yang mungkin belum banyak diketahui, seperti beta-karoten, lutein, dan zeaxanthin. Jika Anda mengonsumsinya secara rutin, berbagai manfaatnya bisa dirasakan.
Anda bisa menikmati ubi jalar dengan cara direbus, dikukus, atau bahkan dijadikan bahan olahan seperti kolak yang sehat. Berikut beberapa manfaat ubi jalar untuk kesehatan, seperti dilansir dari Verywell Health, Selasa (19/11/2024).
Kaya Antioksidan
Ubi jalar kaya akan antioksidan, seperti beta-karoten yang dapat memberikan warna orange pada ubi.
Beta-karoten merupakan provitamin A yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari radikal bebas, sehingga sel-sel tubuh terhindari dari molekul yang dapat merusak. Hal ini dapat menyebabkan penuaan dini, dan meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, termasuk kanker dan penyakit jantung.
Selain itu, ubi jalar juga mengandung antiokidan berupa vitamin C dan anthocyanin. Kedua senyawa ini dapat membantu tubuh melawan stres oksidatif dan peradangan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Dengan mengonsumsi sumber makanan yang satu ini Anda terlindungi dari berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh kerusakan sel.