Liputan6.com, Jakarta - Penyakit asam urat sering kali menjadi masalah serius bagi banyak individu. Gejala seperti nyeri, kesemutan, dan pembengkakan di area tertentu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Namun, ada solusi yang murah dan alami untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan memanfaatkan daun binahong. Tumbuhan herbal ini dikenal memiliki manfaat luar biasa dalam menurunkan kadar asam urat di dalam tubuh.
Baca Juga
Daun binahong mengandung berbagai zat penting seperti aucubin, tanin, vitamin A, B1, C, dan asam ursolat. Kandungan tersebut membuat daun binahong sangat efektif dalam membantu mengurangi kadar asam urat, sehingga menjadikannya sebagai lawan utama penyakit ini.
Advertisement
Jika Anda tertarik untuk mencoba metode alami ini, merebus daun binahong merupakan langkah yang sangat dianjurkan.
Artikel tentang cara mengolah daun binahong untuk penurun asam urat dan kolesterol menjadi yang terpopuler di kanal Citizen6-Liputan6.com. Disusul dengan artikel tentang tips mudik Lebaran bagi bayi agar aman dan nyaman.
Sementara itu artikel terpopuler ketiga tentang amalan terbaik di 10 hari terakhir Ramadan untuk raih pahala berlipat.
Berikut Top 3 Citizen6:
1. Cara Mengolah Daun Binahong untuk Penurun Asam Urat dan Kolesterol
Sebelum mengetahui cara mengolah daun binahong untuk menurunkan asam urat, berikut beberapa manfaat dan khasiat daun binahong untuk kesehatan.
Manfaat Daun Binahong untuk Kesehatan
Daun binahong bukan hanya sekadar tanaman hias, tetapi juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Air rebusan daun binahong diyakini mampu membantu menurunkan kadar gula darah, mengurangi kolesterol, dan meredakan nyeri sendi akibat asam urat.
Selain itu, sifat antiinflamasi, antibakteri, dan antinyeri yang terdapat dalam daun binahong menjadikannya pilihan alami yang ideal untuk menjaga kesehatan tubuh Anda.
2. Tips Mudik Lebaran Bagi Bayi agar Aman dan Nyaman
Mudik telah menjadi tradisi tahunan yang dinanti-nantikan oleh banyak keluarga di Indonesia, terutama saat perayaan Lebaran. Namun, bagi orang tua yang memiliki bayi, perjalanan jauh dengan mobil sering kali menjadi tantangan tersendiri.
Untuk itu, penting bagi kita untuk mempersiapkan segala sesuatunya agar perjalanan mudik tetap aman dan nyaman bagi si kecil.
Di usia bayi, si buah hati umumnya lebih kuat dan tidak terlalu banyak bergerak, sehingga lebih mudah diatur selama perjalanan. Meskipun demikian, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar mudik tetap menyenangkan.
Beberapa hal utama yang perlu dipersiapkan meliputi kesehatan bayi, kondisi kendaraan, perlengkapan yang dibawa, serta jadwal perjalanan yang tepat.
Dengan persiapan yang matang, perjalanan mudik bersama bayi tidak perlu menjadi beban, tetapi bisa menjadi momen yang menyenangkan.
Lebaran sebentar lagi, jadi yuk kita ikuti tips mudik membawa bayi di mobil agar aman dan nyaman.
Persiapan Sebelum Mudik
Persiapan sebelum mudik sangat penting. Pastikan bayi dalam kondisi sehat dengan berkonsultasi ke dokter anak sebelum perjalanan.
Ini akan membantu memastikan bahwa bayi tidak memiliki masalah kesehatan yang dapat mengganggu perjalanan mudik lebaran. Selain itu, siapkan perlengkapan bayi yang cukup, seperti:
- Popok dan tisu basah
- Pakaian ganti
- Selimut
- Mainan favorit
- Kotak P3K berisi obat-obatan dasar seperti penurun panas dan minyak telon
Dengan membawa perlengkapan yang lengkap, Anda dapat lebih tenang selama perjalanan. Bayi yang merasa nyaman akan lebih sedikit rewel, dan perjalanan pun akan lebih lancar.
Advertisement
3. Amalan Terbaik di 10 Hari Terakhir Ramadan untuk Raih Pahala Berlipat
Ramadan hampir berakhir, tetapi masih ada kesempatan bagi umat Muslim untuk meraih pahala berlipat ganda.
Sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah waktu yang sangat penting bagi umat Islam untuk memupuk amalan dan keberkahan, terutama pada malam Lailatul Qadar, yang diyakini lebih baik dari seribu bulan.
Seluruh umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada periode ini, yang jatuh pada 20-29 Maret 2025. Mengapa ini penting? Karena inilah saat yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan yang luar biasa.
Rasulullah SAW sendiri meningkatkan ibadahnya di 10 hari terakhir Ramadan. Ini menjadi teladan bagi kita untuk memanfaatkan waktu yang sangat berharga ini dengan sebaik-baiknya.
Dengan memperbanyak amalan sunnah, kita dapat mengisi akhir Ramadan dengan ibadah yang berkualitas dan menambah tabungan pahala.
Untuk itu, penting mengetahui amalan sunnah apa saja yang sangat dianjurkan untuk dimaksimalkan di sepuluh hari terakhir Ramadan. Amalan-amalan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bentuk ketaatan dan kedekatan diri kepada Allah SWT.
