Tidak Selalu Buruk, Ini 5 Manfaat Eustress Bagi Kesehatan Mental

Sering dikonotasikan negatif, ternyata stres dapat bermanfaat bagi Anda.

oleh Bella Zoditama diperbarui 24 Jan 2025, 09:02 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2025, 09:02 WIB
Tidak Selalu Buruk, Ini 5 Manfaat Eustress Bagi Kesehatan Mental
Tidak Selalu Buruk, Ini 5 Manfaat Eustress Bagi Kesehatan Mental (Freepik/benzoix).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Apa yang pertama kali terlintas dalam kepala ketika Anda mendengar kata stres? Bisa jadi, salah satu gangguan kesehatan mental yang sering dialami oleh orang-orang karena kesibukan kerja dan orang-orang yang berada dalam situasi yang membuat cemas. 

Padahal, menurut Health Match, Senin (20/1/2025), stres adalah cara tubuh Anda merespons rangsangan eksternal tertentu. Stres secara historis dikaitkan dengan kondisi medis tertentu yang memiliki penyebab atau komplikasi.

Para peneliti telah mengidentifikasi hubungan yang kuat antara stres dan kondisi medis kronis tertentu seperti hipertensi dan penyakit jantung.

Ketika Anda stres, tubuh Anda mungkin menunjukkan tanda-tanda tertentu. Misalnya, Anda mungkin berkeringat atau mengalami jantung berdebar-debar. Tanda-tanda ini adalah reaksi alami tubuh Anda terhadap stres, yang juga dikenal sebagai respons "fight or flight."

Hal ini disebabkan oleh otak Anda yang membanjiri tubuh Anda dengan hormon seperti kortisol dan adrenalin.

Ketika orang berbicara tentang stres, mereka cenderung menggunakan istilah tersebut untuk merujuk pada semua jenis stres. Banyak juga yang berasumsi bahwa semua jenis stres itu buruk. Padahal, secara umum, ada dua jenis stres utama yaitu eustress dan distress.

Setiap jenis stres yang menimbulkan emosi dan reaksi negatif dari Anda biasanya disebut distress. Di sisi lain, setiap jenis stres yang menghasilkan reaksi positif dari Anda disebut eustress. Nah, ini dia manfaat eustress bagi kesehatanmu.

Bagaimana Stres Dapat Bermanfaat Bagi Hidup Anda

Ilustrasi bekerja dengan semangat
Ilustrasi bekerja dengan semangat. (Image by drobotdean on Freepik)... Selengkapnya

Terdapat bukti yang didukung sains dalam bentuk penelitian dan studi yang membuktikan bahwa eustress dapat bermanfaat bagi Anda. Berikut ini beberapa cara stres dapat bermanfaat bagi tubuh dan pikiran Anda serta apa yang dikatakan sains di baliknya:

1. Kinerja menjadi lebih baik

Menurut hukum Yerkes–Dodson tentang stres, tampaknya ada hubungan antara stres dan peningkatan kinerja hingga titik tertentu. Teori ini didasarkan pada sebuah studi yang dilakukan pada tikus oleh psikolog Robert Yerkes dan John Dillingham Dodson.

Selama studi tersebut, Yerkes dan Dodson menemukan bahwa memberikan sengatan listrik ringan kepada tikus di labirin memotivasi mereka untuk mencapai ujung labirin. Namun, tikus menjadi bingung jika sengatan listrik terlalu kuat.

Berdasarkan temuan ini, para psikolog berteori bahwa tingkat stres tertentu dapat memotivasi Anda untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit. Misalnya, Anda mungkin mulai mengerjakan makalah dua hari sebelum batas waktu untuk memberi Anda motivasi ekstra.

Namun, terlalu banyak stres dapat benar-benar mengganggu kinerja Anda dan memberikan hasil yang negatif. Dalam contoh di atas, memulai sebuah makalah hanya beberapa jam sebelum batas pengumpulannya dapat menyebabkan terlalu banyak stres.

2. Imunitas meningkat

Lepas dari Zona Nyaman, ini 4 Peluang yang akan Didapatkan Jika Berani Melangkah Keluar! (Foto dok : Freepik/freepik)
Ilustrasi wanita yang merasa bahagia karena telah keluar dari zona nyamannya (Foto dok : Freepik/freepik).... Selengkapnya

Tingkat stres tertentu dalam situasi tertentu dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda.

Dalam sebuah studi tahun 2012 yang dipimpin oleh Stanford University School of Medicine, para ilmuwan menemukan bahwa stres jangka pendek mengakibatkan peningkatan respons sistem kekebalan tubuh pada tikus.

Studi tersebut menyimpulkan bahwa meskipun stres kronis jangka panjang tentu saja buruk bagi Anda, stres jangka pendek merangsang respons tubuh untuk melakukan respons fight or flight dan meningkatkan aktivitas dalam sistem kekebalan tubuh.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Bone and Joint Surgery pada tahun 2009 menunjukkan bahwa stres jangka pendek sebelum operasi membantu pemulihan yang cepat. Hal ini dibandingkan dengan orang-orang yang tidak terpapar stres jangka pendek sebelum operasi.

Studi lain yang dilakukan pada tahun 2013 mengungkapkan bahwa paparan stres yang dapat dikelola dapat meningkatkan ketahanan Anda terhadap penyakit dan kondisi tertentu.

3. Meningkatkan daya ingat dan pembelajaran

Contoh ilustrasi belajar di pagi hari
“Good Timing” pada otak telah terbentuk sejak dini, jika kamu sedari kecil mudah berkonsentrasi sejak pagi maka kebiasaan ini akan terbawa hingga dewasa (Foto: Unsplash.com/Kyle Gregory Devaras)... Selengkapnya

Saat Anda terpapar stres, otak memberi sinyal pada tubuh untuk melepaskan campuran hormon, termasuk adrenalin dan kortisol.

Penelitian menunjukkan bahwa kadar kortisol yang tinggi dapat meningkatkan proses mengubah ingatan sementara menjadi ingatan yang bertahan lama. Proses ini disebut konsolidasi memori. Hormon stres lainnya, seperti epinephrine dan corticosterone, juga membantu konsolidasi memori.

Peneliti dalam studi tahun 2019 mengamati bagaimana terangsang secara signifikan oleh pengalaman positif (seperti terlibat dalam aktivitas yang menghasilkan eustress) memengaruhi kinerja kognitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gairah yang tinggi meningkatkan kinerja seseorang dalam tugas kognitif.

Dalam studi yang lebih baru, peneliti membandingkan sekelompok orang yang melaporkan bahwa mereka tidak mengalami stresor harian dengan kelompok lain yang melaporkan bahwa mereka mengalami setidaknya satu stresor selama delapan hari.

Studi tersebut mengungkapkan bahwa meskipun kelompok yang tidak mengalami stresor memiliki lebih sedikit kondisi kesehatan kronis, mereka juga memiliki tingkat fungsi kognitif yang lebih rendah. Mereka juga cenderung tidak mengalami peristiwa emosional yang positif atau memberi dan menerima dukungan emosional.

4. Mendorong perkembangan anak yang sehat

Ilustrasi ayah, orang tua menemani anak belajar
Ilustrasi ayah, orang tua menemani anak belajar. (Image by jcomp on Freepik)... Selengkapnya

Anak-anak perlu terpapar pada tingkat stres tertentu agar tumbuh kembangnya sehat dan menyeluruh. Peneliti dalam sebuah studi tahun 2006 menyatakan bahwa ibu yang mengalami stres ringan saat hamil sebenarnya dapat membantu perkembangan anak.

Studi tersebut mengamati sekelompok wanita dari pertengahan kehamilan hingga ulang tahun kedua anak mereka. Peneliti mengamati bahwa wanita dalam kelompok yang terpapar stres ringan hingga sedang selama kehamilan memiliki anak dengan keterampilan perkembangan yang lebih maju daripada mereka yang tidak terpapar stres sama sekali.

Perlu dicatat bahwa paparan stres tingkat tinggi selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi dan menghambat perkembangan bayi.

5. Melatih keterampilan dalam mengambil keputusan

Stres memicu respons fight or flight, yang diperlukan untuk melindungi Anda dari ancaman yang mengancam. Skenario yang memicu respons ini sering kali tidak sehat, tetapi pengalaman yang menegangkan dapat meningkatkan keterampilan Anda dalam mengambil keputusan dalam beberapa kasus.

Sebuah penelitian mengamati tentara dalam simulasi kamp tawanan perang tiruan. Para peneliti menemukan bahwa hal ini menyebabkan mereka menghasilkan jenis asam amino tertentu. Hasilnya, mereka memiliki fungsi kognitif dan kemampuan mengambil keputusan yang lebih baik.

Infografis Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya