Liputan6.com, Jakarta - Stres menjadi bagian dari kehidupan, baik itu akibat pekerjaan, hubungan, atau tantangan lainnya. Namun, ketika stres menjadi berlebihan, dampaknya bisa sangat merugikan bagi kesehatan fisik dan mental kita.
Menurut American Psychological Association, seperti mengutip dari Your Tango, Senin (20/1/2025), langkah pertama untuk mengatasi stres yang berlebihan adalah dengan mengenali tanda-tandanya dan menetapkan batasan yang sehat.
Baca Juga
Dengan memahami sinyal-sinyal yang dikirim tubuhmu, Anda bisa mulai mengambil langkah-langkah untuk meringankan stres dan membuat keseimbangan hidup yang lebih baik.
Advertisement
Oleh karena itu, kenali tanda-tanda tubuhmu sedang terpapar stres berlebihan yang perlu Anda waspadai:
1. Kabut Otak
Kabut otak, yang ditandai dengan kesulitan berkonsentrasi dan merasa kelelahan, sering terjadi saat kita terlalu stres. Ketika pekerjaan menumpuk atau rutinitas harian terlalu padat, otak kita kelelahan dan menjadi sulit untuk fokus.
Selain itu, stres yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, yang berpotensi memicu masalah kesehatan lainnya, mulai dari gangguan pencernaan hingga masalah emosional.
2. Bangun dalam Keadaan Lelah
Jika Anda merasa lelah meski sudah tidur sepanjang malam, bisa jadi itu adalah tanda stres. Stres mengganggu kualitas tidur kita, menyebabkan insomnia atau tidur yang tidak nyenyak.
Ketika kadar hormon kortisol meningkat akibat stres, tidur menjadi tidak teratur, dan tubuh kesulitan untuk mendapatkan istirahat yang cukup.
Â
3. Sering Mengalami Sakit Perut
Stres dapat memicu reaksi "lawan atau lari" dalam tubuh kita, yang juga memengaruhi sistem pencernaan. Ketegangan pada otot-otot pencernaan sering menyebabkan sakit perut.
Bagi mereka yang sudah memiliki masalah pencernaan seperti IBS atau refluks asam, stres bisa memperburuk gejala tersebut.
4. Berkeringat Berlebihan
Berkeringat lebih dari biasanya, meskipun tidak sedang dalam cuaca panas atau aktivitas fisik yang berat, adalah respons alami tubuh terhadap stres.
Hormon stres seperti adrenalin dan kortisol membuat tubuh kita bereaksi berlebihan dalam situasi yang menegangkan. Jika ini terjadi terus-menerus, tubuh kita akan lebih cepat merasa kelelahan, dan keringat pun menjadi lebih sering terjadi.
5. Menggertakkan gigi
Apakah Anda sering menggertakkan gigi atau mengatupkan rahang tanpa sadar? Ini bisa menjadi gejala stres. Kondisi ini, yang dikenal sebagai bruxism, sering terjadi ketika kita stres, baik saat tidur malam maupun saat terjaga.
Mengatupkan rahang terus-menerus dapat menyebabkan sakit kepala, ketegangan otot di sekitar wajah, dan masalah gigi.
Â
Advertisement
6. Sesak Napas
Sesak napas adalah salah satu tanda fisik yang sering dikaitkan dengan stres berat. Ketika tubuh merespons stres dengan meningkatkan denyut jantung dan laju pernapasan, kita bisa merasa kesulitan untuk bernapas dengan normal.
Kondisi ini bisa menjadi lebih parah jika tidak dikelola, dan bisa menyebabkan ketegangan fisik yang membuat kita semakin cemas.
7. Lebih Sering Sakit dari Biasanya
Stres yang berkepanjangan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, membuat kita lebih rentan terhadap penyakit seperti flu atau pilek. Ketika tubuh terlalu sibuk mengatasi stres, pertahanan tubuh terhadap infeksi menjadi lebih lemah, meningkatkan risiko terkena penyakit.
8. Sakit Kepala yang Terus Menerus
Stres kronis sering mengarah pada ketegangan otot di leher, bahu, dan punggung, yang bisa menyebabkan sakit kepala.
Sakit kepala yang terus-menerus adalah sinyal dari tubuh yang memberi tahu kita bahwa kita terlalu banyak menahan tekanan emosional dan fisik. Ini adalah cara tubuh untuk memberitahukan bahwa kita membutuhkan waktu untuk beristirahat dan meredakan stres.
Â
9. Pusing atau Kehilangan Keseimbangan
Pusing bisa menjadi gejala lain dari stres yang berlebihan. Kadar hormon kortisol yang tinggi dapat mengganggu keseimbangan tubuh, menyebabkan kita merasa pusing atau tidak stabil, terutama saat berdiri atau beraktivitas.
Ini menunjukkan bahwa stres Anda telah mempengaruhi tubuh Anda secara signifikan, dan perlu penanganan segera.
10. Fluktuasi Berat Badan
Stres bisa memengaruhi pola makan dan metabolisme tubuh. Beberapa orang mungkin merasa lebih sering makan makanan yang menenangkan atau tidak teratur makan akibat stres.
Stres juga memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyimpan lemak, yang dapat menyebabkan fluktuasi berat badan. Jika Anda merasa berat badanmu berubah drastis, ini bisa jadi tanda bahwa tubuhmu sedang bereaksi terhadap stres yang tidak terkendali.
Advertisement