Liputan6.com, Jakarta - Global Health Indonesia Summit 2025 (GHI 2025), yang pertama kalinya diselenggarakan pada 14 dan 15 Februari 2025 di The Ritz Carlton Bali, sukses menjadi ajang pertemuan para pemikir terbaik di bidang kesehatan dan teknologi.
Selama dua hari, lebih dari 120 peserta, termasuk dokter, pelaku sektor kesehatan, dan perwakilan pemerintah, berkumpul untuk membahas kemajuan, inovasi, serta kolaborasi dalam sektor kesehatan.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara JMM Consulting dan GlobalHealth Asia Pacific. GHI 2025 menghadirkan enam topik utama yang mendalam, seperti digitalisasi layanan kesehatan, teknologi medis, dan masa depan pengobatan.
Advertisement
Presiden Direktur & Founder JMM Consulting, Nurhadi Yudiyantho, menegaskan bahwa peluncuran Global Health Indonesia tahun lalu merupakan langkah strategis dalam memperkuat industri kesehatan nasional di tingkat regional.
"Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor kesehatan, pentingnya kolaborasi antara rumah sakit Internasional dan Indonesia untuk meningkatkan industri kesehatan serta perjalanan pasien," ucap Nurhadi, dalam keterangannya, Rabu (19/2/2025).
Menurutnya, Bali juga semakin berkembang sebagai destinasi wisata medis, kolaborasi berbagai pihak serta adopsi teknologi terkini akan memperkuat ekosistem kesehatan Indonesia.
"Acara ini menjadi platform strategis untuk memperkuat kolaborasi, mendorong inovasi, dan mempercepat transformasi industri kesehatan menuju standar global,” sambungnya.
Berbagai diskusi juga dihadirkan untuk membahas terkait dengan transformasi layanan kesehatan berkualitas tinggi melalui teknologi, digital dan perawatan medis.
Lebih dari 50 pembicara dari institusi kesehatan terkemuka turut berbagi wawasan, termasuk perwakilan dari MMC Hospital Group, EMC Healthcare, National Hospital Surabaya, Mandaya Hospital Group, RSU Yarsi, BIMC Hospital Kuta, Indonesia Healthcare Corporation (IHC), dan Bethsaida Healthcare System.
Perusahaan teknologi kesehatan seperti DV Medika, Admedika, dan Bithealth juga berkontribusi sebagai pembicara utama.
Diskusi Lainnya Membahas Masa Depan Teknologi Kesehatan
Diskusi pada hari pertama membahas masa depan teknologi kesehatan, termasuk AI, otomatisasi, dan perkembangan onkologi.
Dr. Nahla Shihab, Sp. DVE., MD (ABIM Certified) dari Ngoerah Sun Wellness & Aesthetic Center menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam kesehatan melalui edukasi, teknologi, dan kebijakan.
Sementara itu, Dr. Ben Widaja, Presiden Direktur Mandaya Hospital Group, menyoroti peran Digital PET-CT dalam meningkatkan diagnosis dan perawatan kanker di Asia Tenggara.
Teknologi ini menawarkan pencitraan lebih akurat, pemindaian lebih cepat, serta dukungan AI dan deep learning untuk deteksi dini yang lebih optimal. Selain itu, pembicara seperti Ir. Dian Prambini selaku CEO Admedika membahas tentang pentingnya peran AI dalam pengembangan pelayanan kesehatan.
Pengembangan ini termasuk verifikasi klaim otomatis berbasis AI, integrasi ekosistem kesehatan, dan analitik data serta manajemen penipuan.
Hari kedua berfokus pada transformasi digital, longevity medicine, dan peran AI dalam diagnostik. Varun Panjwani, CEO Global Health Asia-Pacific, membuka sesi ini,diikuti oleh pemaparan mengenai Evolusi Kesehatan Indonesia & Inisiatif Kemenkes oleh Dr. Sunarto, M.Kes., Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, serta transformasi digital kesehatan di Indonesia oleh Bapak Setiaji, S.T., M.Si, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Advertisement
Dukungan dari Kementerian Kesehatan RI
Panel diskusi berikutnya juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah, pemangku kepentingan dan sektor kesehatan internasional dalam memperkuat ekosistem kesehatan Indonesia.
Diskusi ini dipimpin oleh Dr. Ravi Shrestha dari Canon Medical Systems Corporation, Jepang, sebagai moderator dan menghadirkan Nurhadi Yudiyantho, Dr. dr. Iwan Dakota, dr. Ockti Palupi Rahayuningtyas, dan Dr. Nahla Shihab sebagai narasumber.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyambut baik inisiatif penyelenggaraan Global Health Indonesia Summit 2025 ini yang juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam melakukan transformasi layanan kesehatan.
Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes RI Dr. Sunarto, M.Kes., memaparkan mengenai Evolusi Kesehatan Indonesia & Inisiatif Kemenkes.
“Transformasi layanan kesehatan di Indonesia mencakup pendidikan, pengajaran dan penelitian. Kita tidak hanya bisa berpikir dipermukaan, tapi kita juga harus berpikir tentang pendidikan, pengajaran, dan penelitian dan semua itu harus kita lakukan dalam transformasi rumah sakit,” kata Dr. Sunarto.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)