6 Penyakit yang Rentan Terjadi Usai Idul Fitri, Salah Satunya Gangguan Pencernaan

Perubahan pola makan yang drastis, konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, serta kurangnya aktivitas fisik dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Tak heran jika setelah Lebaran, beberapa penyakit kerap muncul dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

oleh Edelweis Lararenjana Diperbarui 17 Mar 2025, 20:48 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2025, 20:24 WIB
Pahami Apa Itu Hipotensi (Pexels.com)
Ilustrasi seorang wanita yang sedang sakit kepala (Foto/Sumber: Pexels.com/Kaboompics.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Setelah merayakan Lebaran dengan berbagai hidangan lezat dan berlimpah, banyak orang mulai merasakan dampaknya terhadap kesehatan. Perubahan pola makan yang drastis, konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, serta kurangnya aktivitas fisik dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Tak heran jika setelah Lebaran, beberapa penyakit kerap muncul dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Salah satu keluhan yang paling umum terjadi setelah Lebaran adalah gangguan pencernaan. Perut kembung, diare, sembelit, hingga asam lambung naik sering dialami akibat pola makan yang kurang terkontrol. Konsumsi makanan bersantan, pedas, dan tinggi gula dalam jumlah besar dapat membuat sistem pencernaan bekerja lebih keras, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan bahkan masalah yang lebih serius.

Selain gangguan pencernaan, beberapa penyakit lain juga sering muncul setelah Lebaran, seperti tekanan darah tinggi, lonjakan kadar gula darah, hingga peningkatan kolesterol. Oleh karena itu, penting untuk lebih bijak dalam mengatur pola makan dan menjaga kesehatan setelah momen perayaan agar tubuh tetap bugar dan terhindar dari risiko penyakit.

Promosi 1

1. Diare dan Keracunan Makanan

Bahan-Bahan Dapur Bisa Jadi Obat Diare Paling Ampuh
Ilustrasi diare (Foto: Freepik)... Selengkapnya

Lebaran identik dengan makanan yang disajikan dalam jumlah besar dan sering kali dibiarkan di suhu ruangan dalam waktu lama. Jika tidak disimpan atau dipanaskan dengan benar, makanan tersebut bisa terkontaminasi bakteri penyebab keracunan makanan seperti Salmonella atau E. coli. Gejalanya bisa berupa diare, muntah, mual, dan kram perut yang dapat mengganggu aktivitas pasca-Lebaran.

2. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Meningkatnya konsumsi makanan tinggi garam, seperti opor ayam, rendang, dan aneka kerupuk, dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah. Ditambah dengan kurangnya kontrol asupan makanan dan kebiasaan makan dalam porsi besar, risiko hipertensi pun semakin meningkat. Penderita tekanan darah tinggi perlu lebih berhati-hati, karena lonjakan tekanan darah secara tiba-tiba bisa memicu komplikasi serius seperti stroke atau serangan jantung.

3. Gangguan Pencernaan

Mengatasi Diare dan Sakit Perut
Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/Demon... Selengkapnya

Setelah menikmati berbagai hidangan khas Lebaran yang kaya akan santan, minyak, dan gula, banyak orang mengalami gangguan pencernaan seperti perut kembung, diare, sembelit, hingga asam lambung naik. Makanan berlemak dan pedas dapat memperlambat proses pencernaan dan memicu produksi asam lambung berlebih, menyebabkan sensasi tidak nyaman seperti nyeri ulu hati dan mual. Selain itu, perubahan pola makan yang tiba-tiba setelah sebulan berpuasa juga dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus, membuat sistem pencernaan lebih rentan terhadap iritasi.

4. Kadar Gula Darah Naik (Hiperglikemia)

Lebaran juga menjadi ajang konsumsi berlebihan makanan dan minuman manis, mulai dari kue kering, sirup, hingga hidangan penutup yang kaya gula. Bagi penderita diabetes atau orang dengan risiko prediabetes, hal ini dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang berbahaya. Kenaikan gula darah yang tidak terkendali bisa menyebabkan gejala seperti mudah lelah, sering buang air kecil, hingga risiko komplikasi jangka panjang.

5. Kolesterol Tinggi

Kolesterol Tinggi. (foto: Pinterest/antaranews).
Kolesterol Tinggi. (foto: Pinterest/antaranews).... Selengkapnya

Tinggi Hidangan Lebaran yang cenderung tinggi lemak jenuh dan kolesterol, seperti gulai, sambal goreng hati, dan daging berlemak, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Jika dibiarkan tanpa pengendalian pola makan dan aktivitas fisik, tingginya kadar kolesterol dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti penyumbatan pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

6. Asam Urat

Makanan khas Lebaran seperti jeroan, daging merah, dan seafood mengandung purin tinggi yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Bagi mereka yang rentan terhadap penyakit asam urat, konsumsi berlebihan makanan ini dapat memicu serangan nyeri sendi yang sangat menyakitkan, terutama di area kaki dan lutut. Mengimbangi dengan konsumsi air putih yang cukup dan mengurangi makanan tinggi purin bisa membantu mencegah kambuhnya gejala asam urat.

7. Obesitas dan Berat Badan Naik

Ilustrasi obesitas, perut buncit
Ilustrasi obesitas, perut buncit. (Photo by Andres Ayrton/Pexels)... Selengkapnya

Tanpa disadari, pola makan yang tidak terkontrol selama Lebaran bisa menyebabkan kenaikan berat badan dalam waktu singkat. Konsumsi makanan tinggi kalori tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup dapat memicu penumpukan lemak dalam tubuh. Jika tidak segera dikendalikan, kondisi ini bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung. Oleh karena itu, penting untuk kembali menerapkan pola makan sehat dan olahraga setelah perayaan Lebaran agar berat badan tetap terjaga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya