Citizen6, Bogor: Di tengah kuatnya dukungan masyarakat Indonesia kepada para calon presiden (Capres) untuk Pemilu 2014 mendatang, hal serupa juga dirasakan oleh Wahyudin, warga Kampung Kuripan RT 01 RW 02, Desa Kuripan, Kecamatan Ciseeng, Bogor. Pasalnya, ia diminta untuk mencalonkan diri sebagai kepala desa.
Tepatnya pada 3 Januari 2013, sekitar pukul 16.30 WIB, dirinya didatangi oleh tokoh berpengaruh di desanya yang bernama H Solin. Dengan didampingi orangtuanya, H Solin memintanya untuk ikut pencalonan Kepala Desa Kuripan, yang akan dilaksanakan pada 24 Maret 2013.
Dengan dukungan yang sangat besar dari orang-orang terdekatnya, seperti orang tua, istri serta keluarganya, akhirnya Wahyudin menerima pinangan tersebut untuk maju dalam pencalonan Kepala Desa Kuripan.
"Waktu itu, saya berpikir apakah bisa dengan waktu yang singkat ini bisa meyakinkan konstituen supaya memilih saya untuk menjadi pemimpin mereka. Hanya dalam kurun waktu kurang dari 3 bulan, saya bersosialisasi mengkampanyekan visi dan misi saya supaya masyarakat tahu apa yang saya bawa bila menjadi pemimpin kelak," ungkap Wahyudin.
Tepat pada 24 Maret 2013, ia pun kalah dalam pemilihan kepala desa tersebut. Wahyudin hanya mendapatkan 678 suara dan berada di peringkat ke-4 dari 6 calon kepala desa. Namun di balik semua itu, banyak hikmah yang ia dapatkan. Bagaimana cara menghadapi orang yang beraneka ragam karakternya, bagaimana menahan emosi, di kenal banyak orang, dan yang paling tidak bisa ia lupakan sampai sekarang adalah jangan terlalu percaya terhadap orang yg dekat dengan Anda. Selain itu, berpikir positif dan tidak tergesa-gesa dalam pengambilan keputusan adalah senjata paling ampuh utk merubah karakter kita dalam segala hal.
"Selamat tinggal 2013. Kau telah mengubah pemikiran saya menjadi lebih baik. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga dari apapun," tutup Wahyudin mengakhiri ceritanya. (Wahyudin/mar)
Wahyudin adalah pewarta warga.
Disclaimer
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai 3 Desember sampai 13 desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan "Terima Kasihku untuk 2013". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Tepatnya pada 3 Januari 2013, sekitar pukul 16.30 WIB, dirinya didatangi oleh tokoh berpengaruh di desanya yang bernama H Solin. Dengan didampingi orangtuanya, H Solin memintanya untuk ikut pencalonan Kepala Desa Kuripan, yang akan dilaksanakan pada 24 Maret 2013.
Dengan dukungan yang sangat besar dari orang-orang terdekatnya, seperti orang tua, istri serta keluarganya, akhirnya Wahyudin menerima pinangan tersebut untuk maju dalam pencalonan Kepala Desa Kuripan.
"Waktu itu, saya berpikir apakah bisa dengan waktu yang singkat ini bisa meyakinkan konstituen supaya memilih saya untuk menjadi pemimpin mereka. Hanya dalam kurun waktu kurang dari 3 bulan, saya bersosialisasi mengkampanyekan visi dan misi saya supaya masyarakat tahu apa yang saya bawa bila menjadi pemimpin kelak," ungkap Wahyudin.
Tepat pada 24 Maret 2013, ia pun kalah dalam pemilihan kepala desa tersebut. Wahyudin hanya mendapatkan 678 suara dan berada di peringkat ke-4 dari 6 calon kepala desa. Namun di balik semua itu, banyak hikmah yang ia dapatkan. Bagaimana cara menghadapi orang yang beraneka ragam karakternya, bagaimana menahan emosi, di kenal banyak orang, dan yang paling tidak bisa ia lupakan sampai sekarang adalah jangan terlalu percaya terhadap orang yg dekat dengan Anda. Selain itu, berpikir positif dan tidak tergesa-gesa dalam pengambilan keputusan adalah senjata paling ampuh utk merubah karakter kita dalam segala hal.
"Selamat tinggal 2013. Kau telah mengubah pemikiran saya menjadi lebih baik. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga dari apapun," tutup Wahyudin mengakhiri ceritanya. (Wahyudin/mar)
Wahyudin adalah pewarta warga.
Disclaimer
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai 3 Desember sampai 13 desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan "Terima Kasihku untuk 2013". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.