Citizen6, Solo: Saya wanita berusia 21 tahun, menikah, dan dikaruniai anak laki-laki. Saya hampir tidak percaya ini terjadi secara "Tidak berencana dalam hidup saya". Kenapa? Saya menikah di usia yang terbilang masih muda, yakni 19 tahun. Setelah 2 bulan pernikahan, saya dinyatakan positif hamil oleh dokter.
Â
Ketika itu saya sedang getol-getolnya mencari beasiswa untuk melanjutkan kuliah. Ketika saya tengah bekerja keras mencapai impian saya, dan tinggal selangkah lagi saya bisa mengenyam bangku kuliah dengan beasiswa, saya sempat berpikir, kalau Tuhan jahat sekali. Kenapa takdir harus mempertemukan saya pada suami ketika saya sedang semangat-semangatnya mencari beasiswa untuk kuliah.
Setelah menikah, saya berusaha melupakan impian untuk berkuliah dengan mengalihkan perhatian saya kepada sang calon bayi dan mencoba berwirausaha kecil-kecilan dengan berjualan batik solo dan jilbab secara online. Setelah 9 bulan berjalan, akhirnya putra saya lahir, dan kami memberinya nama Keenand Husna Hudallah. Artinya laki-laki pertama yang membawa petunjuk baik dari Allah.
Sebagai ibu muda, saya sempat mengalami baby blues beberapa minggu. Saya sempat down dan merasa tidak bisa menjadi ibu yang baik. Terpuruk dengan keadaan, menyalahkan Tuhan, dan bahkan mengatakan takdir ini sama sekali tidak baik. Setelah 2 tahun berlalu, saya menyadari bahwa Tuhan menyayangi dan melindungi saya. Karena ia percaya, bahwa saya bisa menjadi ibu dan istri yang baik. Seiring berjalannya waktu, cara-Nya mendewasakan saya. Usaha yang awalnya hanya untuk mengalihkan, kini berkembang dengan pesat.
Masih banyak hal baik lainnya yang ditunjukan-Nya kepada saya, antara lain menyayangi saya karena saya menjadi ibu dan saat ini giat serta aktif sebagai anggota Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) dan menularkan banyak pengalaman menjadi ibu muda yang pro ASI selama 2 tahun. (mar/*)
Penulis
Fa Chus
Solo, facxxx@rocketmail.com
Disclaimer
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai 3 Desember sampai 13 desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan "Terima Kasihku untuk 2013". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Â
Ketika itu saya sedang getol-getolnya mencari beasiswa untuk melanjutkan kuliah. Ketika saya tengah bekerja keras mencapai impian saya, dan tinggal selangkah lagi saya bisa mengenyam bangku kuliah dengan beasiswa, saya sempat berpikir, kalau Tuhan jahat sekali. Kenapa takdir harus mempertemukan saya pada suami ketika saya sedang semangat-semangatnya mencari beasiswa untuk kuliah.
Setelah menikah, saya berusaha melupakan impian untuk berkuliah dengan mengalihkan perhatian saya kepada sang calon bayi dan mencoba berwirausaha kecil-kecilan dengan berjualan batik solo dan jilbab secara online. Setelah 9 bulan berjalan, akhirnya putra saya lahir, dan kami memberinya nama Keenand Husna Hudallah. Artinya laki-laki pertama yang membawa petunjuk baik dari Allah.
Sebagai ibu muda, saya sempat mengalami baby blues beberapa minggu. Saya sempat down dan merasa tidak bisa menjadi ibu yang baik. Terpuruk dengan keadaan, menyalahkan Tuhan, dan bahkan mengatakan takdir ini sama sekali tidak baik. Setelah 2 tahun berlalu, saya menyadari bahwa Tuhan menyayangi dan melindungi saya. Karena ia percaya, bahwa saya bisa menjadi ibu dan istri yang baik. Seiring berjalannya waktu, cara-Nya mendewasakan saya. Usaha yang awalnya hanya untuk mengalihkan, kini berkembang dengan pesat.
Masih banyak hal baik lainnya yang ditunjukan-Nya kepada saya, antara lain menyayangi saya karena saya menjadi ibu dan saat ini giat serta aktif sebagai anggota Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) dan menularkan banyak pengalaman menjadi ibu muda yang pro ASI selama 2 tahun. (mar/*)
Penulis
Fa Chus
Solo, facxxx@rocketmail.com
Disclaimer
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai 3 Desember sampai 13 desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan "Terima Kasihku untuk 2013". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.