Citizen6, Semarang: Desember, saya selalu berharap dan bermimpi bisa melewati natal dan akhir tahun berdua bersama seseorang yang disayangi. Namun sore itu, tepatnya Desember 2012, saya mengucapkan kata putus kepadanya, walau dalam hati masih ingin dan berharap dapat melewati natal dan akhir tahun bersama.
Betul apa kata orang, biasanya penyesalan akan datang belakangan. Namun saya harus melewatinya dan harus mampu bertahan. Cerita di atas adalah sepenggal kisah saat saya mahasiswa semester pertama di Kota Semarang. Sempat berpikir, apakah mungkin saya dapat melaluinya?
Di balik kegundahan, akhirnya saya menemukan jawabannya di 2013 ini, yaitu "Doa". Menjadi suatu keajaiban dan jalan terang dalam menjalani hidup selanjutnya. Di saat saya harus mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS), menjadi tantangan tersendiri bagi saya untuk bisa fokus dibalik kepedihan yang saya hadapi. Saya masih ingat doa yang saya ungkapkan saat pergantian 2012 menuju 2013. "Aku ingin mampu melewati masalah-masalah dalam hidupku, mengikhlaskannya yang telah pergi, dan yakin melewati 2013 dengan penuh kebahagiaan".
Tak lama setelah ujian selesai, saya pun kembali ke daerah asal. Di sana begitu banyak hal yang harus saya lalui. Mulai dari kenangan saat saya masih bersamanya dan bahkan move on yang benar-benar sulit untuk dilakukan. Namun Tuhan memberikan saya semangat dan seakan berkata, kalau saya harus tetap pertahankan kuliah di Semarang walau bukan bersama dia. Itu adalah salah satu motivasi yang membuat saya mendapatkan IP sempurna di semester itu, IP 4 untuk usaha selama satu semester di 2013 ini.
Meskipun begitu, saya masih sangat merindukannya dan ingin kembali padanya. Usaha untuk memintanya lagi kembali, ditolaknya dan ia mengatakan tak akan mungkin bersama lagi. Kembali ke Semarang, saya bertemu teman SMA dan melewati hari sabtu itu berdua. Kami melewatinya dengan penuh keceriaan dan bertukar pikiran bersamanya. Dia juga memotivasi saya dengan kata-kata ini, "Aku pasti senang kalau kamu juga senang," ungkapnya.
Saat itu, kata-kata itu belum punya makna yang berarti. Perlahan-lahan saya menyibukkan diri dengan kabar dan bercerita bersamanya. Dari situ, saya merasa ada seseorang yang memperdulikan saya dan membangkitkan saya dari setiap masalah yang saya hadapi. Saya juga meyakini, bahwa dialah satu-satunya orang yang membuat saya mampu "move on" dari seseorang yang dulu saya rindukan.
Akhirnya, saya menemukannya. Menemukannya dengan doa dan dengan senyuman kebahagiaan. Saya baru menyadari, bahwa semua masalah, beban dihati dan semua keinginan jika disatukan dalam doa dan pengharapan, pasti akan mendapatkan yang terbaik.
"Doa yang akan membuktikan indahnya suatumasalah, besarnya kado dari sebuah penantian, dan luar biasanya keajaiban yang akan "Dia berikan untukmu".
Saat kau mengosongkan pikiranmu, saat kau memfokuskan dirimu, dan saat kaumengisi kekosongan pikiranmu kepada-Nya, dan menceritakan keinginan serta harapanmu, maka yakinlah, jawaban yang indah telah menunggumu, dan akan menemani hari-harimu. Sekalipun itu jauh dari apa yang kaupinta. (mar)
Penulis
Yoshita Thambz
Semarang, yoshitathaxxx@yahoo.com
Disclaimer
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai 3 Desember sampai 13 desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan "Terima Kasihku untuk 2013". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Betul apa kata orang, biasanya penyesalan akan datang belakangan. Namun saya harus melewatinya dan harus mampu bertahan. Cerita di atas adalah sepenggal kisah saat saya mahasiswa semester pertama di Kota Semarang. Sempat berpikir, apakah mungkin saya dapat melaluinya?
Di balik kegundahan, akhirnya saya menemukan jawabannya di 2013 ini, yaitu "Doa". Menjadi suatu keajaiban dan jalan terang dalam menjalani hidup selanjutnya. Di saat saya harus mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS), menjadi tantangan tersendiri bagi saya untuk bisa fokus dibalik kepedihan yang saya hadapi. Saya masih ingat doa yang saya ungkapkan saat pergantian 2012 menuju 2013. "Aku ingin mampu melewati masalah-masalah dalam hidupku, mengikhlaskannya yang telah pergi, dan yakin melewati 2013 dengan penuh kebahagiaan".
Tak lama setelah ujian selesai, saya pun kembali ke daerah asal. Di sana begitu banyak hal yang harus saya lalui. Mulai dari kenangan saat saya masih bersamanya dan bahkan move on yang benar-benar sulit untuk dilakukan. Namun Tuhan memberikan saya semangat dan seakan berkata, kalau saya harus tetap pertahankan kuliah di Semarang walau bukan bersama dia. Itu adalah salah satu motivasi yang membuat saya mendapatkan IP sempurna di semester itu, IP 4 untuk usaha selama satu semester di 2013 ini.
Meskipun begitu, saya masih sangat merindukannya dan ingin kembali padanya. Usaha untuk memintanya lagi kembali, ditolaknya dan ia mengatakan tak akan mungkin bersama lagi. Kembali ke Semarang, saya bertemu teman SMA dan melewati hari sabtu itu berdua. Kami melewatinya dengan penuh keceriaan dan bertukar pikiran bersamanya. Dia juga memotivasi saya dengan kata-kata ini, "Aku pasti senang kalau kamu juga senang," ungkapnya.
Saat itu, kata-kata itu belum punya makna yang berarti. Perlahan-lahan saya menyibukkan diri dengan kabar dan bercerita bersamanya. Dari situ, saya merasa ada seseorang yang memperdulikan saya dan membangkitkan saya dari setiap masalah yang saya hadapi. Saya juga meyakini, bahwa dialah satu-satunya orang yang membuat saya mampu "move on" dari seseorang yang dulu saya rindukan.
Akhirnya, saya menemukannya. Menemukannya dengan doa dan dengan senyuman kebahagiaan. Saya baru menyadari, bahwa semua masalah, beban dihati dan semua keinginan jika disatukan dalam doa dan pengharapan, pasti akan mendapatkan yang terbaik.
"Doa yang akan membuktikan indahnya suatumasalah, besarnya kado dari sebuah penantian, dan luar biasanya keajaiban yang akan "Dia berikan untukmu".
Saat kau mengosongkan pikiranmu, saat kau memfokuskan dirimu, dan saat kaumengisi kekosongan pikiranmu kepada-Nya, dan menceritakan keinginan serta harapanmu, maka yakinlah, jawaban yang indah telah menunggumu, dan akan menemani hari-harimu. Sekalipun itu jauh dari apa yang kaupinta. (mar)
Penulis
Yoshita Thambz
Semarang, yoshitathaxxx@yahoo.com
Disclaimer
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai 3 Desember sampai 13 desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan "Terima Kasihku untuk 2013". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.