Liputan6.com, Jakarta - Harga meme koin populer seperti Dogecoin (DOGE) dan Shiba Inu (SHIB) masih menunjukkan grafik merah serta merosot cukup besar dalam beberapa waktu terakhir.
Terutama Dogecoin yang sempat terpeleset dari posisi 10 kripto teratas menjadi posisi 11 disalip oleh Polkadot (DOT) dari segi kapitalisasi pasarnya. Meskipun begitu, DOGE berhasil kembali ke posisi 10, tetapi posisinya belum cukup aman karena kapitalisasi pasar yang berbeda tipis dengan Polkadot.
Baca Juga
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis pagi (3/2/2022) Dogecoin sebagai meme koin terbesar dan saat ini berada di posisi ke-10 dalam jajaran cryptocurrency terbesar telah mengalami penurunan sebesar 3,49 persen dalam 24 jam terakhir.
Advertisement
Selama sepekan, harga Dogecoin juga terlihat melemah sebesar 2,44 persen. Hingga saat ini, DOGE berada di level harga USD 0,138 atau sekitar Rp 1.984 (asumsi kurs Rp 14.382 per dolar AS).
Sedangkan untuk meme koin populer lainnya yaitu, Shiba Inu juga harus mengikuti langkah Dogecoin yang melemah.
Shiba Inu, melemah dalam satu hari terakhir 5,34 sebesar persen. Namun dalam sepekan SHIB terlihat sedikit menguat sebesar 0,79 persen. Hal tersebut membuat harga Shiba Inu berada di level USD 0.00002059.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mengintip Potensi Kripto pada Tahun Macan Air
Sebelumnya pada awal Februari yang bertepatan dengan tahun baru Imlek yang memasuki tahun Macan Air, harga Bitcoin serta kripto teratas lainnya sempat menunjukkan grafik hijau atau menguat.
Bahkan berdasarkan data dari Coinmarketcap, Rabu, 2 Februari 2022, mayoritas kripto jajaran 10 teratas masih bertahan dengan penguatan yang signifikan dalam kurun waktu 24 jam terakhir hingga sepekan terakhir.
Lantas bagaimana potensi atau prospek cryptocurrency memasuki tahun macan air ini?
Menurut Konsultan Feng Shui Indonesia, Angelina Fang menuturkan, pada tahun macan air, banyak orang lebih banyak bersikap impulsif dan sangat berspekulatif. Melihat kondisi itu, tren investasi seperti cryptocurrency dan saham akan meningkat.
Meskipun begitu, Angelina menuturkan, dirinya tidak bisa menyarankan untuk berinvestasi kripto di tahun macan air.
"Kalau cryptocurrency saya nggak bisa menyarankan yah, karena cryptocurrency ini tidak ada underlying asset,” kata Angelina dalam Podcast Liputan6.com, Rabu (2/2/2022).
"Kalau saham kita tahu kepemilikan perusahaan, tapi cryptocurrency tidak ada kepemilikannya," lanjut Angelina.
Walaupun begitu, menurut Angelina untuk Bitcoin sendiri memiliki hoki yang cukup bagus di tahun macan air ini. Namun, pada tahun macan air, Bitcoin akan sangat fluktuatif.
Angelina menyarankan untuk masing-masing individu mengetahui atau menyesuaikan profil risiko yang cocok dengan dirinya dalam menentukan aset investasi. Karena menurut dia, cryptocurrency ini memiliki risiko yang tinggi.
Advertisement