Liputan6.com, Jakarta - Orbit Chain adalah blockchain multi-aset yang menyimpan, mentransfer, dan memverifikasi informasi dan aset yang ada di berbagai blockchain publik melalui Decentralized Inter-Blockchain Communication (IBC).
Standar Orbit Chain bekerja sebagai hub blockchain publik, untuk pergerakan aset yang lancar dan interaksi dalam satu jaringan blockchain. Demikian dilansir dari Coinmarketcap, Senin (14/3/2022).
Demi mencapai tujuan itu, Orbit Chain menyediakan sistem yang akan menggunakan metode transaksi tunggal untuk membangun DApps, yang kemudian dapat menggunakan berbagai aset dengan cara yang sama.
Advertisement
Dengan demikian, masalah likuiditas sebelumnya dari sistem blockchain tradisional akan dihilangkan, dalam standarisasi penggunaan multi-aset.
Baca Juga
Blockchain Orbit Chain memiliki token kripto sendiri yaitu ORC Coin. Orbit Chain telah bekerja untuk melampaui batasan skalabilitas dan konektivitas yang membatasi rantai publik tradisional.
Peningkatan dan inovasi Orbit CHain menumbuhkan aksesibilitas dan kenyamanan pengguna sehingga protokol dan layanan berbasis blockchain dapat memiliki integrasi yang lebih nyata.
Sementara banyak platform antar rantai yang bertujuan untuk mendukung rantai publik utama seperti Bitcoin, Ethereum, Ripple, Klaytn, Terra, Tron, dan ICON, Orbit Chain justru menjadi rantai pertama dan satu-satunya di dunia yang benar-benar dapat mendukung pengoperasian berbagai protokol ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga ORC Coin
Berdasarkan data Coinmarketcap, Senin (14/3/2022), harga ORC adalah Rp 4.460,89 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp 193.871.968.119.
ORC naik 6,70 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 246 dengan kapitalisasi pasar Rp 2.610.503.085.937. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 585.198.076 ORC dari maksimal suplai 1 miliar ORC.
Advertisement