Liputan6.com, Jakarta - Menjelang akhir pekan minggu ketiga maret 2022, harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terlihat mengalami pergerakan harga yang kompak. Mayoritas kripto jajaran teratas masih kokoh berada di zona hijau, pada Sabtu pagi (19/3/2022).
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) naik 1,92 persen dalam 24 jam terakhir dan 7,20 persen dalam sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 41.719,60 per koin atau setara Rp 598,3 juta (asumsi kurs Rp 14.342 per dolar AS).Â
Advertisement
Baca Juga
Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar juga masih menguat. Dalam 24 jam terakhir, ETH naik 4,66 persen dan 14,43 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.945,25 per koin.Â
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) pagi ini juga masih menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB menguat 1,54 persen dan 6,22 persen. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 396,22 per koin.Â
Kemudian Cardano (ADA) masih naik dalam satu hari terakhir 1,81 persen dan 7,36 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,8521 per koin.
Sedangkan, Solana (SOL) masih perkasa dengan menguat satu hari terakhir 1,37 persen dan 10,51 persen dalam sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 89,67 per koin.
XRP sayangnya harus melemah dalam satu hari terakhir 0,16 persen, tetapi masih menguat 0,53 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,7962 per koin.Â
Terra (LUNA) juga masih melemah sejak kemarin, dalam 24 jam terakhir, Terra melemah 1,52 persen dan 5,12 persen dalam sepekan. Saat ini LUNA dihargai USD 85,97 per koin.
Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), keduanya alami pergerakan yang berbeda pagi ini, USDT menguat 0,01 persen yang membuat harganya berada di level USD 1,00.Â
Sedangkan, USDC harus turun 0,01 persen dalam satu hari terakhir yang membuat harga per koinnya saat ini berada di level USD 0,9998.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pasar Kripto Tetap Kokoh Meski Suku Bunga The Fed Naik
Sebelumnya, The Federal Reserve (The Fed) resmi menaikan suku bunga pertamanya dalam lebih dari tiga tahun terakhir pada Kamis, 17 Maret 2022. Kenaikan ini sempat mengkhawatirkan pasar kripto, tetapi ketika keluar justru disambut suka cita yang ditunjukkan oleh penguatan beberapa kripto.
Bank sentral AS mengumumkan, mereka menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,25 poin persentase dan mengisyaratkan beberapa kenaikan lagi pada 2022. Kenaikan suku bunga tersebut ternyata sesuai dengan ekspektasi.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, melihat kenaikan suku bunga The Fed yang awalnya direspons negatif oleh investor, kini malah berbalik arah. Meskipun begitu, kenaikan suku bunga mungkin bukan berita bearish untuk kripto dalam jangka panjang.
Investor tampaknya tidak akan kaget lagi dengan arah kebijakan moneter The Fed ke depan, karena The Fed sudah membeberkan jumlah kenaikan suku bunga acuan yang akan dilakukan pada tahun ini.
"Kenaikan ini memberi sinyal, investor terbagi atas dampak potensial perubahan nilai tukar pada pasar kripto. Market tampaknya telah menerima berita tersebut dengan tenang. Harga Bitcoin memang sempat turun sekitar 3 persen segera setelah berita tersebut keluar, tetapi dengan cepat pulih dan saat ini diperdagangkan masih di angka USD 40.000," kata Afid, dalam keterangan tertulis, Jumat, 18 Maret 2022.
Afid menuturkan, pelaku pasar kemungkinan bisa segera mengatur portofolio investasi sedini mungkin serta tidak akan mengubahnya dalam jangka waktu dekat, sehingga pasar bisa tetap stabil.
Selain itu, respons pasar yang tenang terhadap kenaikan suku bunga, menunjukkan keputusan The Fed tidak terbukti menjadi pendorong utama pergerakan kripto saat ini.Â
Sudah banyak institusi, baik perusahaan dan pemerintah yang masuk dalam industri aset kripto, sehingga membuat market kripto memiliki pondasi yang lebih kuat.
Afid mengimbai agar investor tetap berhati-hati karena secara umum, market tengah berkonsolidasi setelah dirundung banyak sentimen dalam beberapa terakhir.Â
Misalnya sentimen dari konflik berkelanjutan di Ukraina juga akan mempengaruhi keputusan investor.
"Investor tidak berpuas diri dulu karena market kripto terlihat masih volatil, seiring sikap wait and see mengingat risiko geopolitik dan makroekonomi," pungkas Afid.
Â
Advertisement