Perusahaan Pemilik NFT Bored Ape Kumpulkan Rp 6,4 T untuk Bangun Metaverse

Sampai saat ini belum ada jadwal untuk peluncuran proyek metaverse ambisius tersebut.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 12 Apr 2022, 18:23 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2022, 15:45 WIB
Ilustrasi Metaverse Sandbox
Ilustrasi Metaverse Sandbox (Dok.YouTube/Kenal Kripto)

Liputan6.com, Jakarta - Startup di balik proyek NFT Bored Ape, Yuga Labs berhasil lakukan pengumpulan dana besar-besaran sebesar USD 450 juta atau sekitar Rp 6,4 triliun. 

Pengumpulan dana tersebut dipimpin oleh perusahaan modal ventura paling terkemuka di industri kripto, Andreessen Horowitz (a16z). Kontributor lain untuk putaran pendanaan itu termasuk perusahaan perangkat lunak game yang berbasis di Hong Kong, Animoca Brands, pertukaran kripto Coinbase, dan MoonPay.

Tim Yuga Labs berencana untuk menggunakan dana tersebut untuk membangun kerajaan media dan Metaverse NFT-centric sendiri yang disebut "Otherside”.

Wylie Aronow, salah satu pendiri Bored Ape Yacht Club yang menggunakan nama samaran Gordon Goner, mengatakan kepada The Verge,  mereka ingin menciptakan "dunia interoperable gamified" yang sepenuhnya terdesentralisasi.

CEO Yuga Labs, Nicole Muniz mengatakan, Yuga Labs bermitra dengan beberapa studio game berbeda untuk mewujudkan Otherside. Dia menambahkan, Metaverse akan terbuka untuk semua orang, bukan hanya pemilik BAYC. 

Sampai saat ini belum ada jadwal untuk peluncuran proyek ambisius atau game play-to-earn yang telah direncanakan Yuga Labs untuk akhir tahun ini. 

Pemimpin divisi kripto A16z, Chris Dixon, berkomentar, Yuga Labs dan perusahaan Web3 baru lainnya adalah penyeimbang penting bagi raksasa teknologi terpusat seperti Meta.

“Ada masa depan dystopian di mana Meta adalah penyedia pengalaman digital yang dominan seperti ini, dan semua uang dan kendali diberikan kepada perusahaan itu,” kata Dixon, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (12/4/2022). 

Bulan lalu, Yuga Labs membuat langkah signifikan untuk memperoleh lebih banyak ekosistem NFT dengan membeli CryptoPunks dan Meebits dari Larva Labs.

Perusahaan juga meluncurkan tokennya sendiri yang disebut ApeCoin (APE) untuk mendukung ekosistem BAYC. Namun, token telah kehilangan nilai 31 persen dari hari peluncurannya yang tertinggi sepanjang masa.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Shiba Inu Umumkan Proyek Metaverse, Seperti Apa?

Metaverse
Ilustrasi metaverse. (Pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Sebelumnya, Shiba Inu, salah satu koin meme populer kini menjadi koin meme pertama yang mengumumkan pengembangan inisiatif metaverse-nya sendiri. Proyek yang disebut “Shib: The Metaverse” ini akan memiliki integrasi langsung dengan Shiboshis, serangkaian NFT yang dikeluarkan proyek sebelumnya. 

Tim mengatakan proyek ini akan dikembangkan oleh studio game pihak ketiga yang belum disebutkan namanya.

Menurut pengumuman yang dikeluarkan oleh tim proyek tersebut, Shib: Metaverse adalah puncak dari sejarah sebagai sebuah komunitas, ditampilkan secara virtual, dalam lapisan visual yang indah yang menampilkan inovasi dan kesatuan dengan tempat yang benar-benar disebut rumah.

Selanjutnya, pengumuman tersebut menyatakan semua token di lingkungan Shiba Inu akan memainkan peran penting dalam metaverse dan komunitas akan memiliki “banyak interaksi” di lingkungan virtual ini.

"Shib: The Metaverse” bertujuan untuk memiliki salah satu peta tanah terbesar jika dibandingkan dengan proyek serupa. Tim mengkonfirmasi lebih dari 100 ribu plot tanah akan dibuat, dengan ini dapat dimanfaatkan untuk lebih dari sekedar dekorasi. Meskipun begitu belum ada penjelasan lebih tentang cara plot ini akan dimonetisasi. 

"Pengguna yang memiliki tanah di Shib: Metaverse akan dapat menghasilkan pendapatan pasif, mengumpulkan sumber daya dalam game, dan menghasilkan hadiah,” penjelasan tim proyek dalam pengumuman, dikutip dari Bitcoin.com, Senin (4/4/2022).

Sebagian dari plot ini akan disimpan oleh tim untuk digunakan sebagai landasan bersama yang dibutuhkan pemain untuk bergerak melintasi peta metaverse. Masing-masing plot ini akan memiliki harga yang berbeda tergantung pada tingkatan metaverse di mana plot tersebut dikelompokkan.

Harga sebidang tanah diumumkan dan dapat dibeli menggunakan ethereum dan bukan menggunakan Shiba Inu. Mengenai pembayaran menggunakan Ethereum pihak tim menjelaskan untuk menggunakan koin yang dapat dijual ke stablecoin.

“Karena kami akan menggunakan dana yang terkumpul untuk membayar pengembangan Metaverse, tim telah memutuskan untuk menggunakan kripto netral yang dapat dijual ke stablecoin untuk membayar semua sumber,” pungkas penjelasan tim proyek. 

 

Masuk Metaverse dan NFT, PSG Ajukan Merek Dagang

Metaverse
Ilustrasi metaverse. (Pexels.com/ThisIsEngineering)

Sebelumnya, Paris Saint-Germain (PSG), klub sepak bola Prancis dengan banyak pengikut di Eropa, tertarik untuk hadir di metaverse, dan sekarang mengamankan namanya untuk digunakan di ekosistem ini. 

PSG mengajukan serangkaian aplikasi merek dagang yang berusaha untuk membangun merek pada beberapa memorabilia virtual dan kartu perdagangan, semuanya diautentikasi oleh Non Fungible Token (NFT).

Aplikasi merek dagang, yang diperkenalkan 16 Maret, mencakup rekaman audio dan video yang dapat diunduh, file multimedia yang dapat diunduh yang berisi teks, audio, dan video berkaitan dengan sorotan olahraga, serta barang untuk digunakan secara offline dan online. 

Semua barang tersebut diautentikasi melalui NFT. Selain itu, PSG juga menyertakan perangkat lunak dompet cryptocurrency dalam aplikasi ini.

Michael Kondoudis, seorang pengacara paten yang berbagi berita di media sosial, menyatakan pengajuan ini mewakili langkah logis berikutnya untuk melindungi merek saat bergerak ke Metaverse.

“Jelas, PSG melihat potensi Metaverse dan sedang mempersiapkan merek dagangnya untuk ekonomi virtual yang akan mendominasinya,” kata Kondoudis, dikutip dari Bitcoin.com, Kamis, 31 Maret 2022.

PSG bukanlah klub sepak bola Eropa pertama yang menyadari pentingnya metaverse sebagai alternatif untuk memperluas jangkauan dan meraih peluang bisnis baru. 

Klub sepak bola lainnya, FC Barcelona, sedang mempersiapkan serangkaian aksi untuk pindah ke produk metaverse dan NFT. Ini adalah tren yang diikuti oleh banyak organisasi olahraga karena peluang bisnis yang ada dalam elemen-elemen ini.

 

 

Universal Music Beli Satu NFT Bored Ape untuk Pimpin Grup Musik Virtual

Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)
Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)

Sebelumnya, Universal Music Group memanfaatkan popularitas NFT dengan membeli salah satu Bored Ape untuk memimpin grup musik yang sepenuhnya virtual.

Pada Jumat waktu setempat, label Universal mengatakan mereka membayar USD 360.817 atau sekitar Rp 5,1 miliar untuk membeli Bored Ape #5537. 

NFT Bored Ape tersebut menggambarkan karakter wanita yang sekarang dikenal sebagai Manager Noët All, untuk memimpin grup yang didirikan pada November bernama Kingship.

Kingship, hanya ada dalam bentuk digital dan akan memiliki situs web serta kehadirannya sendiri berada di platform perpesanan Discord. Salah satu tujuannya adalah untuk menghasilkan musik baru dan memberikan pertunjukan virtual di metaverse.

Tak hanya manager Kingship yang berupa NFT, tetapi anggota band yang akan ada di bawah naungan Kingship juga akan berbentuk NFT. Anggota band akan berisi 4 personil yang terdiri dari tiga NFT Bored Ape dan Mutant Ape, pinjaman dari kolektor Jim McNelis.

"Untuk menjadi bagian dari budaya, saya pikir itu akan menjadi hal yang luar biasa," kata McNelis, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (29/3/2022). 

Bored Ape telah menjadi simbol status bagi selebritas dunia dan investor termasuk pembawa acara "The Tonight Show" Jimmy Fallon, bintang pop Justin Bieber, superstar NBA Steph Curry dan investor miliarder Mark Cuban.

Untuk Universal Music, Kingship memberikan kesempatan untuk belajar bagaimana membuat karakter dan cerita yang membangkitkan kegembiraan di metaverse.

"Ini tentang memahami etos ruang," kata General Manager Universal Music, Celine Joshua, yang labelnya berfungsi sebagai laboratorium untuk bereksperimen dengan bentuk hiburan baru.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya