Liputan6.com, Jakarta - ApeCoin adalah cryptocurrency asli dari ekosistem Bored Ape Yacht Club (BAYC). Kripto Ini dirancang untuk menjadi lapisan protokol terdesentralisasi untuk berbagai inisiatif yang seharusnya dipimpin oleh komunitas.
Berdasarkan data Coinmarketcap, Selasa (4/10/2022), harga ApeCoin adalah Rp 79.875 dengan volume perdagangan 24 jam sekitar Rp 1,8 triliun.
ApeCoin menguat 3,35 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 37, turun dari yang sebelumnya di posisi 36. ApeCoin memiliki kapitalisasi pasar Rp 24,5 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sekitar 306,8 juta ApeCoin dari maksimal 1 miliar ApeCoin.
Advertisement
ApeCoin dibangun di atas standar token ERC-20 Ethereum. Kripto ini diperdagangkan di beberapa bursa terbesar, seperti Binance, FTX, Huobi, KuCoin, Bybit, Kraken, dan sebagainya.
ApeCoin adalah proyek terdesentralisasi yang terinspirasi oleh proyek Bored Ape Yacht Club dari Yuga Labs. ApeCoin didirikan untuk digunakan dalam Ekosistem APE yang sedang berkembang, yang didukung oleh APE Foundation.
DAO ApeCoin bertujuan untuk membangun dan memelihara Ekosistem APE dengan cara yang adil dan inklusif, menyediakan infrastruktur bagi pemegang ApeCoin untuk berkolaborasi melalui proses tata kelola yang terbuka dan tanpa izin.
ApeCoin adalah token tata kelola Ekosistem APE, yang memungkinkan pemegang token untuk berpartisipasi dalam ApeCoin DAO dan memberi pesertanya mata uang bersama dan terbuka yang dapat digunakan tanpa perantara terpusat.
Sebanyak 62 persen dari semua ApeCoin dialokasikan ke Dana Ekosistem, yang akan mendukung inisiatif berbasis komunitas yang dipilih oleh anggota DAO ApeCoin.
ApeCoin juga memberikan akses ke bagian tertentu dari Ekosistem yang tidak tersedia, seperti game dan layanan eksklusif. Untuk pengembang pihak ketiga, ApeCoin adalah alat untuk berpartisipasi dalam ekosistem dengan memasukkan ApeCoin ke dalam layanan, game, dan proyek lainnya.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Kripto Selasa 4 Oktober 2022
Sebelumnya harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Selasa (4/10/2022). Mayoritas kripto teratas yang melemah, pagi ini kembali menguat.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa, 4 Oktober 2022 pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) berhasil menguat 1,72 persen dalam 24 jam, dan 1,94 persen sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 19.536 per koin atau setara Rp 298,9 juta (asumsi kurs Rp 15.302 per dolar AS).
Ethereum (ETH) juga kembali menguat pagi ini. ETH naik tipis 1,55 persen dalam 24 jam, tetapi melemah 0,84 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.317 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) harus rela terkoreksi pagi ini setelah sempat menguat kemarin. Dalam 24 jam terakhir BNB koreksi 0,09 persen, tetapi masih menguat 3,87 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 285,90 per koin.
Kemudian Cardano, kembali menguat. Dalam satu hari terakhir ADA naik 0,42 persen, tetapi masih melemah 4,38 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4268 per koin.
Advertisement
Harga Kripto Lainnya
Adapun Solana (SOL) kembali menempatkan diri di zona hijau. Sepanjang satu hari terakhir SOL melesat 1,46 persen, tetapi masih anjlok 2,07 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 32,86 per koin.
Sedangkan XRP turut menguat pagi ini. XRP naik 0,70 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,21 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4605 per koin.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) melemah 0,03 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam alami penguatan ke level USD 941,6 miliar dari sebelumnya di level USD 929 miliar.
Popularitas Kripto di Amerika Serikat Menurun Akibat Crypto Winter
Sebelumnya, popularitas cryptocurrency dengan investor Amerika sedang menurun. Menurut survei Bankrate September, pada 2022, hanya sekitar 21 persen orang Amerika yang merasa nyaman berinvestasi dalam cryptocurrency. Itu turun dari 35 persen pada 2021. Penurunan ini terjadi di tengah kondisi yang disebut crypto winter.
Meskipun tingkat kenyamanan turun dengan investor lintas generasi, penurunan itu paling tajam di kalangan milenial. Hampir 30 persen investor Amerika Serikat berusia antara 26 dan 41 tahun merasa nyaman pada 2022, dibandingkan dengan hampir 50 persen pada 2021.
Penurunan ini tidak mengejutkan, mengingat hampir USD 2 triliun atau sekitar Rp 30.395 triliun telah hilang dari seluruh pasar kripto sejak November 2021. Harga mata uang digital populer seperti bitcoin telah berjuang untuk mencapai level tertinggi 2021.
Salah satu perwakilan Bankrate, James Royal mengatakan trader aset apa pun adalah penggemar keuntungan. Dengan cryptocurrency utama seperti Bitcoin dan Ethereum turun lebih dari 70 persen dari tertinggi sepanjang masa, tidak mengherankan jika peminatnya menurun.
"Penurunan harga kripto tidak membantu penyebab menarik lebih banyak orang ke kripto,” ujar Royal, dikutip dari CNBC, Jumat, 30 September 2022.
Bitcoin telah diperdagangkan antara USD 18.000 dan USD 25.000 sejak Juni turun dari rekor tertinggi lebih dari USD 65.000 pada November 2021. Cryptocurrency dianggap sebagai aset yang sangat fluktuatif yang tunduk pada fluktuasi harga yang tidak dapat diprediksi.
Pakar keuangan biasanya menyarankan untuk tidak menginvestasikan lebih banyak uang ke dalam cryptocurrency karena tidak ada jaminan untuk mendapatkan keuntungan.
Advertisement