Habis-habisan, Miliarder Kripto Boncos hingga Rp 1.808 Triliun Sejak Maret 2022

Kerugian tersebut mewakili ekuitas pribadi gabungan dari 17 orang, dengan lebih dari 15 orang kehilangan lebih dari setengah kekayaan mereka sejak Maret. Akibatnya, 10 nama dihapus dari daftar miliarder kripto.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 26 Des 2022, 06:21 WIB
Diterbitkan 26 Des 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi miliarder (iStock)
Ilustrasi miliarder (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Miliarder kripto alami kerugian USD 116 miliar atau setara dengan Rp 1,808 triliun (asumsi kurs Rp 15.593 per dolar AS).

Kerugian tersebut mewakili ekuitas pribadi kolektif dari 17 orang miliarder, 15 orang yang telah alami kerugian lebih dari setengah kekayaan mereka sejak Maret tahun ini.

Mengutip Cointelegraph, Minggu (25/12/2022), bear market dan gelombang kebangkrutan di industri kripto menghabiskan USD 116 miliar dari kantong para pendiri dan investor dalam sembilan bulan terakhir, menurut perkiraan terbaru dari Forbes. Akibatnya, 10 nama dihapus dari daftar miliarder kripto.

Salah satu kerugian besar dikaitkan dengan CEO Binance Changpeng Zhao (CZ). Pada Maret, 70 persen sahamnya di bursa kripto bernilai USD 65 miliar, tetapi sekarang bernilai USD 4,5 miliar.

CEO Coinbase Brian Armstrong memiliki kekayaan bersih yang diperkirakan mencapai USD 1,5 miliar, turun dari USD 6 miliar pada Maret.

Kekayaan salah satu pendiri Ripple, Chris Larsen, berkurang dari USD 4,3 miliar menjadi USD 2,1 miliar, sementara Cameron dan Tyler Winklevoss dari Gemini, bernilai USD 4 miliar pada Maret, tetapi sekarang masing-masing bernilai USD 1,1 miliar.

Di antara mereka yang kehilangan status miliarder adalah salah satu pendiri FTX Sam Bankman Fried dan Gary Wang, yang kekayaannya pada Maret masing-masing bernilai USD 24 miliar dan USD 5,9 miliar, dan USD 0 pada Desember.

Kekayaan USD 3,2 miliar dari Barry Silbert, pendiri dan CEO Digital Currency Group, juga hilang akibat gelombang menular yang disebabkan oleh runtuhnya FTX, menurut Forbes.

Adapun, di antara mantan miliarder juga Nickel Viswanathan dan Joseph Lay dari perusahaan perangkat lunak kripto Alchemy, Devin Finzer dan Alex Atallah dari OpenSea, Fred Ehrsam dari Coinbase, pendiri Microstrategy Michael Saylor, dan pemodal ventura Tim Draper.

Bear market terhadap cryptocurrency tidak mungkin segera berakhir, karena krisis FTX telah menghalangi kepercayaan investor dan menciptakan krisis likuiditas di seluruh industri, menurut laporan Cointelegraph. Akibatnya, penurunan pasar diperkirakan akan berlangsung hingga akhir 2023.


Pasar Kripto Ambruk, 5 Miliarder Ini Boncos hingga Rp 1.756,15 Triliun

Ilustrasi Miliarder
Ilustrasi Miliarder (pixabay.com)

Ambruknya pasar kripto tahun ini mengakibatkan kerugian besar bagi para miliarder. Perusahaan statistik Jerman, Statis mengidentifikasi lima miliarder kripto yang paling boncos tahun ini. Total kerugian miliarder itu melebihi USD 100 miliar.

Tahun 2022 telah menjadi tahun yang sulit bagi miliarder crypto. Kebangkrutan salah satu bursa kripto terbesar di dunia, FTX, menyebabkan sektor ini terpukul. Menyusul kondisi itu, banyak investor yang menjadi korban pasar mengajukan banyak tuntutan hukum.

Melansir Expat Guide Turkey, Sabtu (24/12/2022), miliarder kripto terkemuka menderita kerugian USD 112,7 miliar atau sekitar Rp 1.756,15 (kurs Rp 15.582,50 per USD) hanya dalam satu tahun. Lengkapnya, berikut adalah lima miliarder kripto teratas yang paling banyak boncos:

1. CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ), tercatat kehilangan sekitar USD 82 miliar. Kerugian itu merupakan buntut dari anjloknya harga kripto tahun ini

2. Pendiri dan mantan CEO FTX, Sam Bankman-Fried menderita kerugian lebih dari USD 23 miliar pada tahun ini. FTX telah mengajukan kebangkrutan di AS, dan Sam Bankman-Fried telah mengundurkan diri dari perusahaan.

3. CEO dan co-founder Coinbase, Brian Armstrong termasuk di antara nama-nama yang mengalami kerugian. Brian Armstrong merugi USD 4,7 miliar pada 2022.

4. Sebagai salah satu pendiri FTX, Gary Wang kehilangan sekitar USD 1,7 miliar setelah runtuhnya bursa kripto tersebut.

5. Salah satu pendiri Ripple, Chris Larsen, juga termasuk di antara miliarder kripto yang paling terpukul tahun ini. Larsen menderita kerugian sebesar USD 1,3 miliar.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya