Harga Kripto Hari Ini 22 Agustus 2023: Bitcoin Cs Kompak Memerah, XRP Terparah

Mayoritas harga kripto berada di zona merah pada perdagangan Selasa pagi, 22 Agustus 2023. Harga bitcoin betah di zona merah.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Agu 2023, 07:02 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2023, 07:02 WIB
Crypto Bitcoin
Harga mayoritas kripto jajaran teratas masih tertekan di zona merah pada perdagangan Selasa pagi, 22 Agustus 2023. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Mayoritas harga kripto jajaran teratas masih tertekan di zona merah pada perdagangan Selasa pagi, 22 Agustus 2023. Harga bitcoin cenderung lesu.

Melansir data Coinmarketcap, Selasa pagi (22/8/2023), XRP memimpin pelemahan, baik dalam 24 jam terakhir maupun dalam sepekan dengan koreksi masing-masing 3,05 persen dan 16,9 persen. Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) juga terpantau masih betah berada di zona merah.

Bitcoin turun 0,21 persen dalam 24 jam terakhir ke level USD 26.153,42 atau setara Rp 400,79 juta (kurs Rp 15.324,70 per USD). Dalam sepekan, harga Bitcoin turun 11,14 persen.

Ethereum (ETH) turun 0,76 persen dalam 24 jam terakhir ke level USD 1.670,74 atau sekitar Rp 25,6 juta. Dalam sepekan, Ethereum terkoreksi 9,24 persen. Harga Tether (USDT) berada pada posisi USD 0,9998 atau Rp 15.321,64.

Dalam 24 jam terakhir, harga kripto hari ini seperti Tether terkoreksi tipis 0,01 persen. Sedangkan dalam sepekan, Tether masih menguat 0,08 persen, saat kripto teratas lainnya kompak turun pada periode tersebut.

Harga BNB (BNB) turun 2,52 persen ke level USD 211,53 atau setara Rp 3,24 juta. Dalam sepekan, BNB turun 12,05 persen.

XRP (XRP) saat ini berada pada level USD 0,5243 atau setara Rp 8.034,74.  Dalam sepekan, XRP terkoreksi 3,05 persen dan turun 16,90 persen dalam sepekan, memimpin pelemahan di jajaran kripto teratas pada masing-masing periode.

Harga USD Coin (USDC) berada pada level USD 1,00 atau setara Rp 15.324,70. USDC turun masing-masing 0,02 persen dalam 24 jam terakhir maupun dalam periode sepekan.

Harga Cardano (ADA) turun 2,25 persen dalam 24 jam terakhir ke level USD 0,2647 atau sekitar Rp 4.056,45. Dalam sepekan, Cardano turun 9,00 persen.

Harga Dogecoin (DOGE) turun 1,92 persen dalam 24 jam terakhir ke level USD 0,06258, setara Rp 959,02. Dalam sepekan, harga Dogecoin turun 16,34 persen.

Solana (SOL) turun 2,47 persen dalam 24 jam terakhir ke level USD 21,28 atau setara Rp 326.109,62. Dalam sepekan, Solana terkoreksi 15,16 persen.

Terakhir, harga kripto yakni TRON (TRX) berada pada level USD 0,07522 atau sekitar Rp 1.152,72. Dalam 24 jam terakhir, TRON terkoreksi 1,28 persen. Sedangkan dalam sepekan, TRON turun 2,87 persen.

Pasar Kripto Bergerak Terbatas, Analis Prediksi Penurunan Berlanjut Pekan Ini

Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik/Pikisuperstar
Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik/Pikisuperstar

Sebelumnya, pada pekan lalu, pasar kripto  terlihat bergerak turun secara drastis dengan Bitcoin anjlok ke level sekitar USD 26.000 atau setara Rp 398,4 juta (asumsi kurs Rp 15.325 per dolar AS).

Penurunan kripto ini terjadi dari USD 29.000 atau setara Rp 444,4 juta hanya dalam waktu kurang dari satu hari. Di saat yang bersamaan pasar juga mengalami likuidasi besar-besar yang berujung kerugian bagi para trader.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan kondisi ini disebabkan oleh beberapa sentimen negatif yang kembali memperburuk kondisi pasar kripto dan Bitcoin. Mulai dari rumor terkait perusahaan Elon Musk yaitu SpaceX yang melakukan penjualan Bitcoin. 

“Walau sudah beredar dan membuat kekhawatiran, hingga saat ini masih belum ada konfirmasi dan bukti pasti terkait penjualan ini,” kata Fyqieh dalam siaran pers, Senin (21/8/2023).

Fyqieh menambahkan, mayoritas pelaku pasar sudah terlanjur menanggapi kabar yang beredar ini dengan negatif dan melakukan penjualan karena khawatir akan mengalami kerugian lanjutan dengan adanya potensi koreksi lebih dalam. 

Kondisi ini juga diperburuk dengan adanya sentimen negatif kedua yang berasal dari perusahaan properti kedua terbesar di China, Evergrande, dikabarkan mengajukan kebangkrutan.

Kabar tersebut membuat kekhawatiran di pasar, termasuk kripto, karena terdapat risiko sistemik di lembaga keuangan tradisional di seluruh dunia.  Untuk menutup kerugian dari investor Evergrande, ada kemungkinan penjualan aset, yaitu kripto, sehingga kekhawatiran ini menyebar ketakutan penurunan pasar. 

 

 

 

Potensi Penurunan Lebih Lanjut

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Sementara itu pekan ini, pelaku pasar akan menyoroti Jackson Hole Economic Symposium yang dijadwalkan pada Jumat, 25 Agustus 2023. Momen ini adalah sesuatu yang akan diperhatikan oleh investor untuk mengukur perilaku The Fed dan berapa banyak lagi kenaikan suku bunga yang diharapkan pasar.

Semua mata tertuju pada Ketua The Fed, Jerome Powell, karena investor sangat menantikan sambutannya untuk memprediksi kebijakan moneter pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada September mendatang. 

“Ada kemungkinan pasar kripto akan turun lebih lanjut, melihat potensi komentar Powell yang menunjukan masih ada kenaikkan suku bunga lagi hingga akhir 2023. Namun, bila Powell memberi harapan ada penghentian kenaikan, akan ada rebound di pasar kripto,” jelas Fyqieh.

Untuk saat ini investor bijak untuk mengambil sikap wait and see. Investor Bitcoin bisa menilai volatilitas yang sideways dan cenderung jenuh. Investor sebaiknya melakukan diversifikasi portofolio dengan menambahkan berbagai aset kripto. 

Ini dapat membantu mengurangi risiko dan memastikan bahwa portofolio tidak terlalu bergantung pada satu jenis aset saja.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

Europol Hentikan Jaringan Call Center yang Jalankan Penipuan Kripto

Aset Kripto
Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Sebelumnya, Europol mengumumkan penghentian jaringan call center penipuan yang beroperasi di Serbia, Bulgaria, Siprus, dan Jerman, memikat para korban untuk investasikan uang dalam jumlah besar dalam aset kripto.

Jaringan itu telah menipu banyak korban di Jerman, Swiss, Austria, Australia, dan Kanada dengan kerugian puluhan juta euro, menurut siaran pers Eurojust pada Sabtu (12/8/2023). 

Secara keseluruhan, empat call center dan 18 lokasi digeledah, dengan 14 orang ditangkap di Serbia dan satu di Jerman. Investigasi terhadap penipuan online diluncurkan pada 2021 oleh Kantor Kejaksaan Umum di Stuttgart di Jerman dan Kantor Investigasi Kriminal Negara Bagian Baden-Württemberg.

Tindakan terkoordinasi melihat penegakan hukum mewawancarai lebih dari 250 orang dan menyita lebih dari 150 komputer, berbagai peralatan elektronik, dan cadangan data, tiga dompet perangkat keras yang menyimpan sekitar USD 1 juta atau setara Rp 18,3 miliar (asumsi kurs Rp 15.114 per dolar AS) dalam cryptocurrency. Penyelidikan menunjukkan jumlah kasus yang tidak dilaporkan kemungkinan jauh lebih tinggi.

"Ini berarti keuntungan ilegal yang dihasilkan oleh kelompok kriminal, dengan setidaknya empat call center di Eropa timur, mungkin mencapai ratusan juta euro,” kata Europol dalam keterangan, dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu (14/1/2023). 

Para tersangka mempromosikan skema penipuan di media sosial untuk memikat korban ke situs web yang menawarkan peluang investasi yang tampaknya luar biasa dalam mata uang kripto.

Menurut Europol, para korban, terutama dari Jerman, pertama-tama akan menginvestasikan jumlah tiga digit yang rendah, dengan orang-orang di belakang jaringan kriminal kemudian membujuk mereka untuk mentransfer jumlah yang lebih tinggi.

 

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya