Harga Kripto Hari Ini 5 November 2023: Bitcoin Menghijau, Solana Melesat

Mayoritas harga kripto jajaran teratas menghijau pada perdagangan Minggu, 5 November. Harga bitcoin menguat dan solana pimpin penguatan.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Nov 2023, 09:46 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2023, 09:44 WIB
Kripto
Harga kripto jajaran teratas menghijau pada perdagangan Minggu pagi (5/11/2023). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Harga kripto jajaran teratas menghijau pada perdagangan Minggu pagi (5/11/2023). Harga bitcoin dan Ethereum kompak melesat.

Berdasarkan data Coinmarketcap, harga kripto kapitalisasi pasar terbesar bitcoin (BTC) melonjak 0,80 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga bitcoin melambung 3,02 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 35.017,13 atau sekitar Rp 551,40 juta (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.746).

Demikian juga harga Ethereum berada di zona hijau. Harga Ethereum (ETH) melonjak 0,66 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga Ethereum meroket 4,27 persen. Kini, harga kripto Ethereum berada di posisi USD 1.851 atau sekitar Rp 29,14 juta.

Harga binance coin (BNB) melambung 3,99 persen selama 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga BNB meroket 6,8 persen. Saat ini, harga BNB berada di posisi USD 239,95.

Harga solana (SOL) menguat 5,46 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga solana melambung 35,46 persen. Kini, harga solana berada di posisi USD 42,76.

Di sisi lain, harga cardano (ADA) terpangkas 0,59 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga cardano meroket 12,79 persen. Saat ini, harga cardano berada di posisi USD 0,3275.

Harga dogecoin (DOGE) bertambah 0,82 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga dogecoin naik 1,46 persen. Kini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,06922.

Harga tron (TRX) melesat 0,49 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga tron naik 3,54 persen. Saat ini, harga tron berada di posisi USD 0,09779.

Harga kripto hari ini seperti tether USDT (USDT) naik 0,04 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga USDT bertambah 0,09 persen. Saat ini, harga USDT berada di posisi USD 1,00.

Harga USDC berada di zona hijau dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga USDC menguat 0,02 persen. Kini, harga USDC berada di posisi USD 1,00.

Kapitalisasi pasar kripto global naik 1,28 persen ke posisi USD 1,31 triliun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Laporan Coinshares Ungkap Arus Masuk Bitcoin Capai Rp 4,7 Triliun

Ilustrasi Kripto, Crypto atau Cryptocurrency. Foto: Freepik/Frimufilms
Ilustrasi Kripto, Crypto atau Cryptocurrency. Foto: Freepik/Frimufilms

Sebelumnya diberitakan, laporan terbaru dari Coinshares menyoroti meningkatnya optimisme dan tingkat arus masuk yang lebih tinggi di pasar kripto. Bitcoin (BTC) mendominasi arus masuk, menangkap 90 persen arus masuk senilai USD 296 juta atau setara Rp 4,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.967 per dolar AS), menunjukkan kepercayaan pasar.

Dilansir dari Bitcoin.com, Kamis (2/11/2023), peneliti Coinshares juga mencatat arus masuk yang besar ke berbagai aset digital alternatif. Namun, optimisme baru ini tidak meluas ke ethereum (ETH), yang mengalami arus keluar USD 6 juta atau setara Rp 95,8 miliar.

Laporan tersebut lebih lanjut menunjukkan pasar kripto merespons secara positif kondisi saat ini, dengan BTC memimpin dalam hal minat investor dan alokasi modal. Menariknya, penelitian ini juga mencatat masuknya USD 15 juta atau setara Rp 239,5 miliar ke dalam produk investasi bitcoin jangka pendek.

Solana juga mendapatkan peningkatan minat investor, dengan arus masuk USD 24 juta atau setara Rp 383,2 miliar yang dilaporkan. Hal ini menunjukkan perluasan minat investor di luar bitcoin, dengan alternatif seperti SOL mendapatkan daya tarik dan menangkap sebagian besar aktivitas pasar. 

Coinshares menggarisbawahi diversifikasi investasi di pasar aset digital, menyoroti potensi peluang yang ada di berbagai segmen pasar. 

Laporan juga menyoroti total aset yang dikelola (AUM) sekarang mencapai USD 37,8 miliar atau setara Rp 603,5 triliun, tertinggi sejak Mei 2022. Secara regional, hanya 12 persen aliran berasal dari AS, dengan total USD 38 juta atau setara Rp 606,7 miliar. 

Coinshares lebih lanjut mencatat Asia mengalami pemasukan mingguan terbesar sebesar USD 28 juta atau setara Rp 447,1 miliar.

 


Menilik Potensi Bitcoin pada November 2023

Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik
Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik

Optimisme pasar aset kripto sepanjang Oktober yang didorong oleh antisipasi ETF Bitcoin mengangkat Bitcoin (BTC) ke level tertinggi sejak Mei tahun lalu, dengan kenaikan yang luar biasa sebesar 22,85 persen sejak 1 Oktober hingga 31 Oktober.

Sementara dari sejak awal tahun Bitcoin telah melesat lebih dari 100 persen dari harga USD 16.600 atau sekitar Rp 264 juta (asumsi kurs Rp 15.907 per dolar AS) pada 1 Januari 2023 hingga mencapai level tertingginya di harga USD 35.200 atau setara Rp 559,9 juta pada Oktober ini. 

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan, dua minggu pertama November berpotensi akan menjadi peluang untuk buy the dip apabila Bitcoin turun ke harga USD 30.000 atau setara Rp 475,9 juta, sehingga momentum bullish sepanjang Oktober berpotensi akan berlanjut.

“November juga merupakan salah satu bulan yang positif sepanjang sejarah Bitcoin sejak 2013,” kata Panji, dalam siaran pers, dikutip Kamis (2/11/2023).

Panji menambahkan menurut data coinglass, sepanjang 2013 hingga 2017 Bitcoin terus mengalami kenaikan yang signifikan di setiap November. Sementara, dari 2018 hingga 2022, Bitcoin hanya mengalami kenaikan sekali pada November yaitu pada 2020. 

“Namun jika dilihat dari pergerakan rata rata Bitcoin setiap November sejak 2013-2022, menjadikannya sebagai bulan paling bullish dengan kenaikan rata rata sebesar 50,61 persen,” lanjut Panji. 

 


Ukur Pasar

Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)
Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)

Saat ini, Fear & Greed index yang mengukur sentimen pasar Aset Kripto, telah mencapai level tertinggi sejak Bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada November 2021. 

Data terakhir menunjukkan indeks mencapai 72/100 dalam beberapa hari terakhir. Ini termasuk dalam kategori “keserakahan” atau greed dan menyamai posisinya hanya beberapa hari setelah Bitcoin mencapai level tertinggi terbaru sepanjang masa di USD 69.000 atau setara Rp 1 miliar hampir dua tahun lalu.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya