Pasar Kripto Kembali Menguat di Akhir Desember, Ini Sentimen Pendorongnya

Ada beberapa penyebab kenaikan pasar kripto di akhir Desember ini. Salah satunya adalah Blackrock, Nasdaq, dan Komisi Sekuritas dan Bursa bertemu kemarin untuk kedua kalinya untuk membahas perubahan aturan untuk mendaftarkan dana yang diperdagangkan di luar Bitcoin (ETF).

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 21 Des 2023, 12:47 WIB
Diterbitkan 21 Des 2023, 12:47 WIB
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Andre Francois M.)
Tak hanya Bitcoin, beberapa kripto teratas lainnya juga turut menguat pada akhir Desember ini. Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Andre Francois M.)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar kripto kembali menguat pada Rabu, 20 Desember 2023. Harga Bitcoin naik 3,2 persen dalam sehari terakhir dan diperdagangkan di kisaran USD 43.000 atau setara Rp 667,3 juta (asumsi kurs Rp 15.519 per dolar AS).

Tak hanya Bitcoin, beberapa kripto teratas lainnya juga turut menguat. Misalnya Solana (SOL) yang menguat hingga 10 persen dalam sehari terakhir. Lantas apa penyebab kenaikan pasar kripto baru-baru ini? Dilansir dari Yahoo Finance, Kamis (21/12/2023) ada beberapa penyebab kenaikan pasar kripto, adapun penyebabnya sebagai berikut:

Langkah ETF Bitcoin dan Pencapaian Solana

Blackrock, Nasdaq, dan Komisi Sekuritas dan Bursa bertemu kemarin untuk kedua kalinya untuk membahas perubahan aturan untuk mendaftarkan dana yang diperdagangkan di luar Bitcoin (ETF). 

Kemungkinan masuknya ETF ke pasar telah menjadi spekulasi sepanjang tahun dan ini tampaknya merupakan langkah kecil untuk mewujudkannya.

ETF dapat mendatangkan uang baru ke dalam industri kripto dengan membuatnya lebih mudah diakses. Membeli dan menjual mata uang kripto masih relatif sulit, sehingga dana yang diperdagangkan di bursa berbiaya rendah akan memungkinkan investor mendapatkan akses tanpa memiliki dompet kripto atau bekerja dengan bursa kripto terpusat.

Sedangkan, kenaikan Solana terus berlanjut, dibantu oleh berita Solana kini memiliki volume perdagangan yang lebih terdesentralisasi dibandingkan Ethereum. Solana yang berbiaya rendah dan berkecepatan tinggi menjadikannya blockchain pilihan bagi para pengembang dan membantu mendorong token lebih tinggi.

Investor dan Utilitas

Dua pendorong cryptocurrency saat ini adalah aliran dana ke industri dan utilitas yang dibangun di blockchain. Beberapa aset kripto mendapatkan keuntungan dari hal tersebut.

Misalnya, ETF Bitcoin dapat mendatangkan lebih banyak investor dengan instrumen keuangan berbiaya rendah dan dapat membuka jalan bagi lebih banyak mata uang kripto yang mendapatkan ETF. Keputusan SEC secara positif, dalam hal ini, dapat menyebabkan pencairan regulasi kripto secara umum.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga Bitcoin Menguat, Bakal Tembus ke Level USD 44.500?

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Sebelumnya, Bitcoin (BTC) telah membukukan reli mingguan terpanjang sejak 2017 di mana naik selama delapan minggu terakhir, sebelum akhirnya terhenti pekan lalu.

Momentum kenaikan beruntun Bitcoin terhenti. BTC sempat turun ke harga USD 40.200 pada Senin, 12 Desember 2023 setelah seminggu sebelumnya mencapai harga USD 44.500 pada Selasa, 5 Desember 2023. Penurunan Bitcoin pekan lalu juga menyebabkan sebagian besar altcoin mengalami hal serupa.

Menurut data dari IntoTheBlock telah mengungkapkan adanya pemindahan Bitcoin ke bursa sebesar USD 860 juta. Investor umumnya menafsirkan tren ini sebagai aksi ambil untung, yang mencerminkan respons terhadap apresiasi Bitcoin selama beberapa bulan terakhir. 

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menuturkan, langkah tersebut menunjukkan sikap hati-hati melihat serangkaian data ekonomis AS rilis, yang menyebabkan mengunci keuntungan untuk mengantisipasi potensi volatilitas pada pekan lalu. 

"BTC sempat rebound naik kembali mencapai harga USD 43.000 setelah Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu, 13 Desember 2023, di mana the Fed memilih untuk kembali mempertahankan suku bunganya,” kata dia dalam keterangan resminya, ditulis Rabu (20/12/2023). 

 


Sisi Industri

Dalam empat dari lima pertemuan FOMC terakhir, termasuk yang berakhir pada pekan lalu, Federal Reserve memutuskan mempertahankan suku bunga pada level 5,25% - 5,50% setelah sebelumnya menaikkan suku bunga sebanyak 11 kali dalam dua tahun terakhir.

Sementara dari sisi industri sentimen positif datang dari El Salvador yang akan meluncurkan Obligasi Bitcoin pertama di dunia pada kuartal I 2024. 

Awal pekan ini, Selasa, 19 Desember 2023, Bitcoin telah berhasil kembali menguat dan bertengger atas level USD 42,000 naik sebesar 4,27% dalam 24 jam terakhir.

Adapun Ethereum (ETH) juga sepekan terakhir masih kokoh bertahan di atas psikologis support USD 2.000 dimana mengalami kenaikan sebesar 3,2% bertengger di harga USD 2.215. Sementara total kapitalisasi pasar kripto juga kembali menguat pada Selasa pagi sebesar 2,30% dalam 24 jam terakhir.

Lipsus Bitcoin
Infografis bitcoin (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya