Investor Jim Cramer Sebut Harga Bitcoin Sudah di Puncak

Jim Cramer menjelaskan, banyak investor memilih untuk mengakuisisi saham perusahaan yang terkait dengan mata uang kripto atau memiliki paparan signifikan terhadap bitcoin

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 12 Jan 2024, 18:45 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2024, 18:45 WIB
Investor Jim Cramer Sebut Harga Bitcoin Sudah di Puncak
Ilustrasi bitcoin (Foto: Unsplash/Aleksi Raisa)

Liputan6.com, Jakarta - Investor sekaligus pembawa acara keuangan, Jim Cramer mengatakan pada Senin, 8 Januari 2024, harga bitcoin saat ini berada pada puncaknya. Jim Cramer adalah mantan manajer dana lindung nilai yang ikut mendirikan Thestreet.com, situs berita keuangan dan literasi.

Cramer menjelaskan, banyak investor memilih untuk mengakuisisi saham perusahaan yang terkait dengan mata uang kripto atau memiliki paparan signifikan terhadap bitcoin, sehingga memilih pendekatan tidak langsung dibandingkan membeli koin digital secara langsung. 

“Mari kita berhenti main-main. Jika Anda menginginkan bitcoin, belilah bitcoin. Ngomong-ngomong, menurut saya bitcoin sedang mencapai puncaknya,” kata Cramer, dikutip dari Bitcoin.com, Jumat (12/1/2024).

Reli Bitcoin baru-baru ini, melebihi USD 47.000 atau setara Rp 731,3 juta (asumsi kurs Rp 15.560 per dolar AS) pada awal pekan kedua Januari 2024.

Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya antisipasi terhadap Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) yang memberikan persetujuan untuk dana yang diperdagangkan di bursa bitcoin (ETF). Regulator sekuritas diperkirakan akan menyetujui beberapa pemohon pada Rabu.

Cramer pernah menjadi pendukung bitcoin. Setelah awalnya merekomendasikan alokasi portofolio 5% ke BTC pada Maret 2021, ia mendivestasi kepemilikannya karena masalah ransomware dan tindakan keras penambangan di Tiongkok. 

Cramer kemudian mengungkapkan investasi-nya dalam ether (ETH) tetapi menimbulkan kekhawatiran tentang Binance, FTX, dan Tether. Pada Desember 2022, dia sangat menyarankan investor untuk keluar dari pasar kripto, mengutip tindakan SEC yang diantisipasi terhadap perusahaan kripto yang tidak patuh.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga Kripto pada 12 Januari 2024

Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Raphael Wild
Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Raphael Wild

Sebelumnya diberitakan, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Jumat (12/1/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah. Bitcoin turun tipis 0,44 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 4,58 persen sepekan.

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 46.280 atau setara Rp 719,9 juta (asumsi kurs Rp 15.557 per dolar AS).

Ethereum (ETH) masih menguat. ETH naik 2,81 persen sehari terakhir dan 14,81 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 40,5 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB pulih 0,41 persen, tetapi masih melemah 4,43 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 4,77 juta per koin. 

Kemudian kripto Cardano (ADA) masih berada di zona hijau. ADA melonjak 1,07 persen dalam 24 jam terakhir dan 1,05 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 8.933 per koin.

 

 


Harga Solana

Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik
Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik

Adapun Solana (SOL) kembali terkoreksi. SOL ambles 3,55 persen dalam sehari dan 5,14 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 1,54 juta per koin. 

XRP terpantau kembali berada di zona merah. XRP turun 1,34 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 1,85 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 9.346 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) masih menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 1,96 persen, tetapi masih melemah 0,07 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.262 per token.

Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,77 triliun atau setara Rp 27.539 triliun. 


SEC Sebut Kripto Bukan Investasi Baik meski Setujui ETF Bitcoin

Ilustrasi kripto (Foto: Kanchanara/Unsplash)
Ilustrasi kripto (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Sebelumnya diberitakan, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) mengumumkan pada Rabu, 10 Januari 2024 waktu AS telah mengizinkan perdagangan ETF Bitcoin Spot. Meskipun menyetujui ETF Bitcoin, SEC masih berpendapat kripto bukan investasi yang baik.

Ketua SEC Gary Gensler mengatakan meskipun dana yang menyimpan komoditas seperti logam mulia memiliki kegunaan konsumen dan industri, tetapi Bitcoin pada dasarnya adalah aset spekulatif dan mudah berubah. 

Selain itu, menurut Gensler Bitcoin juga digunakan untuk aktivitas terlarang termasuk, pencucian uang, penghindaran sanksi, dan pendanaan teroris.

“Meskipun kami menyetujui pencatatan dan perdagangan saham spot bitcoin ETP, kami tidak menyetujui atau mendukung Bitcoin. Investor harus tetap berhati-hati terhadap berbagai risiko yang terkait dengan bitcoin dan produk yang nilainya terkait dengan kripto,” kata Gensler, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (11/1/2024).

Mata uang kripto seperti Bitcoin telah banyak didukung oleh influencer keuangan di media sosial, namun beberapa investor tradisional, termasuk Warren Buffett, menentangnya. 

Bill Gates, pendiri Microsoft, juga telah memperingatkan orang-orang akan terjerumus ke dalam ini, yang mungkin tidak mempunyai banyak uang untuk disisihkan. 

ETF Bitcoin diharapkan dapat memperluas popularitas mata uang kripto karena investor tidak perlu membeli mata uang secara langsung melalui bursa mata uang kripto khusus. 

Sebaliknya, dana tersebut akan memungkinkan investor ritel mendapatkan keuntungan dari perubahan harga Bitcoin melalui platform investasi yang sudah banyak mereka gunakan.

Produk-produk baru ini berarti penyedia dana seperti BlackRock dan Fidelity akan secara efektif memberikan kredibilitas terhadap gagasan berinvestasi dalam mata uang kripto.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya