Betah di Zona Merah, Berikut Kinerja Kripto CRO Coin 8 April 2024

Blockchain CRO juga berfungsi terutama sebagai kendaraan yang menggerakkan aplikasi pembayaran seluler Crypto.com Pay.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 08 Apr 2024, 15:07 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2024, 15:07 WIB
Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)
Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Cronos (CRO) adalah token cryptocurrency asli dari Crypto.com Chain.  Crypto.com Chain adalah sebuah blockchain sumber terbuka terdesentralisasi yang dikembangkan oleh perusahaan pembayaran. CRO Coin digunakan dalam kegiatan ekosistem Crypto.com.

Crypto.com Chain adalah salah satu produk di Crypto.com dari yang dirancang untuk mempercepat adopsi global cryptocurrency sebagai sarana untuk meningkatkan kendali pribadi atas uang, menjaga data pengguna, dan melindungi identitas pengguna. 

Blockchain CRO juga berfungsi terutama sebagai kendaraan yang menggerakkan aplikasi pembayaran seluler Crypto.com Pay. Di masa depan, Crypto.com berencana untuk memperluas jangkauan platform CRO untuk menenagai produk kripto lainnya juga.

Harga CRO Coin

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin (8/4/2024) CRO Coin melemah sebesar 1,65 persen dalam 24 jam terakhir. Harga CRO Coin saat ini berada di level Rp 2.295 dengan volume perdagangan 24 jam terakhir sebesar Rp 162,6 miliar.

CRO Coin memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp 38,7 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 25,2 miliar CRO Coin dari maksimal 30 miliar koin

 

Pendiri CRO

Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)

Kripto CRO diluncurkan oleh perusahaan Crypto.com sebagai bagian dari visinya untuk “menempatkan cryptocurrency di setiap dompet.” Crypto.com sendiri didirikan pada Juni 2016 sebagai “Monaco Technologies GmbH” oleh Kris Marszalek, Rafael Melo, Gary Or, dan Bobby Bao.

Kris Marszalek, alumnus Universitas Adam Mickiewicz di Polandia, telah mendirikan dan memimpin tiga perusahaan sebelum memulai Crypto.com. Rafael Melo memperoleh gelar sarjana tekniknya dari PUC-Rio. 

Selama lebih dari 15 tahun karirnya di bidang keuangan, Melo telah bekerja dengan perusahaan-perusahaan besar di Asia dan membantu mengamankan lebih dari 50 juta AUD dalam pendanaan untuk situs web niaga sosial Ensogo.

Gary Or adalah seorang insinyur perangkat lunak dengan lebih dari sembilan tahun pengalaman teknik fullstack. Sedangkan Bobby Bao sebelumnya bekerja di departemen M&A bank investasi China Renaissance. Bao telah belajar di University of Melbourne, NYU Stern School of Business, dan College of William & Mary.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya