Pasar Kripto Bergerak Datar, Melemahnya Arus Masuk ETF Bitcoin Jadi Pemicu

Salah satu lesunya pergerakan Bitcoin adalah aliran dana ke pasar ETF BTC spot di Amerika Serikat yang terus melemah.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 26 Apr 2024, 19:19 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2024, 19:18 WIB
Ilustrasi Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin (Ist)

Liputan6.com, Jakarta Pasar kripto dan Bitcoin terpantau masih melemah dan cenderung stagnan menjelang akhir pekan. Salah satu lesunya pergerakan Bitcoin adalah aliran dana ke pasar ETF BTC spot di Amerika Serikat yang terus melemah. 

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan, data aliran pasar ETF BTC-spot menekan BTC sepanjang sesi Kamis lalu. Pada Rabu, pasar ETF BTC-spot melihat total arus keluar bersih sebesar USD 120,6 juta atau setara Rp 1,9 triliun (asumsi kurs 16.226 per dolar AS). 

BTC bereaksi terhadap data aliran ETF BTC-spot, jatuh ke sesi terendah di USD 62.844 atau setara Rp 1,01 miliar. 

“Meski sempat kembali ke posisi USD 64.000 atau setara Rp 1,03 miliar, BTC kembali melemah setelah indikator ekonomi AS yang rilis pada Kamis malam mendorong penjualan BTC,” kata Fyqieh dalam analisis akhir pekan yang diterima Liputan6.com, Jumat (26/4/2024).

Fyqieh menambahkan perekonomian AS hanya tumbuh sebesar 3,1% pada kuartal pertama 2024, dibandingkan 3,4% pada kuartal keempat 2023. Pertumbuhan yang lebih lemah meningkatkan kekhawatiran penurunan suku bunga The Fed pada 2024. 

Laporan data PDB AS yang mengecewakan juga membuat investor ketakutan, dengan harapan penurunan suku bunga tahun ini semakin meredup, sehingga memukul aset-aset berisiko di seluruh pasar, termasuk kripto. 

Sementara imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun melonjak 8 basis poin menjadi 4,73%, angka tertinggi sejak November. Penurunan harga Bitcoin juga dipengaruhi beberapa faktor, seperti aksi taking profit dari investor setelah kenaikan harga yang cukup besar, atau adanya kekhawatiran ketegangan konflik Israel-Iran. 

Selain itu, bisa juga dipicu oleh penjualan besar-besaran aset kripto secara keseluruhan akibat ketidakpastian terkait gugatan hukum yang mendera perusahaan dan tokoh di industri kripto global. 

“Pada akhirnya, kinerja negatif Bitcoin pada akhir-akhir ini dapat dikaitkan, setidaknya sebagian, dengan ketakutan akan koreksi pasar saham AS atau laporan kuartalan perusahaan teknologi, meningkatnya krisis di Timur Tengah, dan berkurangnya kepercayaan terhadap perekonomian China,” jelas Fyqieh.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Proyeksi Harga ke Depan

Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer
Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer

Adapun untuk proyeksi harga Bitcoin ke depan, Fyqieh menyebut sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk sentimen pasar, kondisi ekonomi global, dan perkembangan teknologi kripto. 

Meskipun saat ini pasar sedang mengalami penurunan, namun beberapa analis memperkirakan Bitcoin masih memiliki potensi untuk kembali mengalami kenaikan harga dalam jangka waktu yang lebih panjang, terutama dengan adanya faktor-faktor seperti adopsi institusi dan perubahan dalam kebijakan moneter global. 

“Meskipun BTC akan merespons data aliran pasar ETF Bitcoin spot, investor juga harus mempertimbangkan data ekonomi AS. Kecemasan investor atas Laporan Pendapatan dan Pengeluaran Pribadi AS pada Jumat malam kemungkinan besar memengaruhi data aliran ETF Bitcoin,” tuturnya.

Tren pendapatan atau belanja pribadi yang meningkat dan angka inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan dapat menghilangkan pertaruhan terhadap penurunan suku bunga The Fed pada 2024. 

Suku bunga Fed yang lebih hawkish dapat berdampak pada tren arus masuk pasar ETF BTC-spot dan harga Bitcoin.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya