Minim Sentimen Positif, Kemana Arah Laju Bitcoin?

Sepanjang minggu ini Bitcoin tercatat naik 6,9%, terutama karena aksi beli ketika harga sedang rendah usai penurunan tajam pekan lalu.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Sep 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin mengalami pergerakan minim pada Jumat, 13 Septembwr 2024. Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menilai, pergerakan Bitcoin yang cenderung stagnan akibat kurangnya sentimen positif yang mendukung aset kripto ini. Meski begitu, penurunan ini terbatas karena masih ada spekulasi bahwa suku bunga di Amerika Serikat akan dipangkas.

Setelah sempat mencatat kerugian pekan lalu, kripto Bitcoin mulai menutup sebagian dari penurunan tersebut. Namun, harganya tetap terjebak dalam kisaran perdagangan yang relatif stabil sejak awal tahun.

“Minat ritel terhadap kripto juga menurun, ditambah dengan memudaranya antusiasme terhadap peluncuran ETF Bitcoin,” kata Fyqieh dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (15/9/2024).

Ketidakpastian regulasi kripto turut memberikan tekanan, terutama setelah Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat, tampak lebih unggul dari Donald Trump dalam debat presiden yang berlangsung sengit.

Sepanjang minggu ini Bitcoin tercatat naik 6,9%, terutama karena aksi beli ketika harga sedang rendah usai penurunan tajam pekan lalu. Meski mengalami kenaikan, harga Bitcoin masih terperangkap dalam kisaran USD 50.000 hingga USD 60.000, yang sudah berlangsung sepanjang tahun ini. Kondisi tersebut menunjukkan kesulitan Bitcoin dalam menentukan arah yang jelas sejak mencapai rekor tertinggi pada Maret lalu.

Sentimen negatif juga datang dari Pemilu AS, di mana Donald Trump yang dikenal sebagai calon presiden yang pro-kripto, tampak kehilangan dukungan terhadap Kamala Harris minggu ini, sementara Harris dinilai lebih unggul dalam debat presiden. Trump, melalui platform Truth.Social, menyatakan tidak akan mengikuti debat lebih lanjut dengan Harris dan terlibat dalam serangan pribadi terhadap lawan politiknya. Ia juga mengklaim telah memenangkan debat minggu ini.

Kekalahan Trump memberikan sinyal negatif bagi pasar kripto, mengingat kampanye Trump selama ini bersikap pro-kripto. Sebaliknya, Harris diperkirakan akan melanjutkan kebijakan pengawasan kripto yang ketat, seperti yang dijalankan pemerintahan Biden saat ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gerak Altcoin

Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)
Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)

Di sisi lain, altcoin bergerak beragam di tengah spekulasi mengenai pemotongan suku bunga oleh The Fed. Ether, kripto terbesar kedua di dunia, turun 0,3% menjadi USD 2.350,61. Sementara itu, token seperti MATIC, ADA, dan SOL bergerak stabil hingga sedikit menurun. Sebaliknya, XRP mengalami kenaikan 6%, sedangkan DOGE naik 0,7%.

“Fokus pasar saat ini tertuju pada pertemuan Fed minggu depan, di mana bank sentral diperkirakan akan memulai siklus pemangkasan suku bunga. Meski demikian, pasar masih terpecah mengenai apakah suku bunga akan dipangkas sebesar 25 atau 50 basis poin,” kata Fyqieh.

Sentimen terhadap arah suku bunga Fed berubah setelah data AS. Menurut CME FedWatch Tool, kemungkinan pemangkasan suku bunga Fed sebesar 50 basis poin pada bulan September meningkat dari 14,0% pada hari Rabu, 11 September, menjadi 43,0% pada hari Kamis, 12 September. Ekspektasi terhadap arah suku bunga Fed yang lebih dovish memicu permintaan BTC.

 


Crypto Fear & Greed Index

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Crypto Fear & Greed Index melihat sedikit peningkatan minat investor, dengan pergeseran dari kategori "Extreme Fear" pada pekan lalu menjadi "Fear" dengan 32 poin. Hal ini menunjukkan adanya pemulihan sentimen pasar, meskipun masih dalam wilayah yang mengindikasikan ketidakpastian.

“Investor mulai menunjukkan minat untuk kembali masuk ke pasar, namun masih dengan kehati-hatian, terutama mengingat faktor-faktor eksternal seperti kebijakan suku bunga AS dan ketidakpastian regulasi kripto,” ulas Fyqieh.

Meskipun ada peningkatan pada indeks ini, pasar kripto secara keseluruhan masih berada dalam fase volatilitas. Pemain besar dan ritel terus memantau pergerakan harga Bitcoin dan altcoin, sambil menunggu katalis kuat yang dapat memicu lonjakan lebih signifikan. Jika kondisi makroekonomi membaik, sentimen pasar bisa bergerak menuju netral atau bahkan zona "Greed," yang menandakan optimisme dan potensi kenaikan harga kripto.

 


Arah Bitcoin

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Fyqieh menerangkan, harga Bitcoin saat ini menunjukkan pola bearish, dikonfirmasi oleh Exponential Moving Average (EMA) 50 hari dan 200 hari. Namun, penembusan di atas kedua EMA ini bisa memberi sinyal positif bagi para bulls untuk mencapai level resistance USD 60.365.

“Jika level ini berhasil ditembus, target berikutnya akan berada di USD 64.000,” kata Fyqieh.

Selain itu, faktor eksternal seperti data ekonomi AS, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, dan arus pasar ETF BTC spot juga berpengaruh pada pergerakan harga. Di sisi lain, penurunan di bawah US$57.500 dapat mengarah pada level dukungan US$52.884, dan berdasarkan RSI 14 hari sebesar 48,68, ada kemungkinan BTC turun di bawah US$55.000 sebelum masuk wilayah jenuh jual.

Lipsus Bitcoin
Infografis bitcoin (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya