Trading Vs Investasi Kripto, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Dunia crypto menawarkan peluang besar tetapi juga memiliki tantangan dan risiko yang berbeda dari pasar tradisional. Volatilitas yang tinggi, kompleksitas teknis, dan ketidakpastian regulasi bisa membuat investor baru kewalahan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Feb 2025, 16:00 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2025, 16:00 WIB
Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Dalam ekosistem aset kripto yang berkembang pesat, memahami perbedaan antara trading dan investasi menjadi kunci bagi para pengguna untuk mengoptimalkan strategi mereka.

Asal tahu saja, trading merupakan strategi jangka pendek yang dapat berlangsung dalam hitungan menit, jam, atau hari. Trader memanfaatkan volatilitas pasar untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat.

Sebaliknya, investasi dalam kripto bersifat jangka panjang, berkisar dari beberapa bulan hingga bertahun-tahun, dengan fokus pada pertumbuhan nilai aset dalam jangka waktu yang lebih lama.

Dalam pengambilan keputusan, trader umumnya mengandalkan analisis teknikal, yang melibatkan pengamatan pola harga, volume perdagangan, dan indikator teknis lainnya untuk menentukan waktu terbaik dalam membeli dan menjual aset.

Di sisi lain, investor lebih mempertimbangkan analisis fundamental, yang mencakup penelitian terhadap proyek kripto, teknologi yang digunakan, tim pengembang, kemitraan, serta adopsi dan potensi pertumbuhan ekosistem kripto tersebut.

Frekuensi transaksi

Frekuensi transaksi juga menjadi pembeda utama. Trader akan melakukan transaksi lebih sering tergantung pada strategi mereka seperti scalping, day trading, atau swing trading. Sementara itu, investor biasanya melakukan pembelian dalam jumlah besar atau secara berkala (dollar-cost averaging) dan menahan aset tersebut dalam jangka panjang tanpa sering melakukan transaksi.

Selain itu, psikologi dan ketahanan mental juga berperan penting dalam kedua strategi ini. Trading membutuhkan ketahanan mental yang tinggi karena keputusan harus dibuat dengan cepat dalam kondisi pasar yang sangat dinamis.

Sementara, investasi lebih memerlukan kesabaran dan keyakinan terhadap pertumbuhan jangka panjang dari aset yang dipilih. Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia, Resna Raniadi mengatakan, trading maupun investasi memiliki keunggulannya masing-masing, tergantung pada tujuan dan profil risiko pengguna.

"Trading bisa menjadi pilihan bagi mereka yang memiliki waktu dan keterampilan dalam menganalisis pergerakan harga, sementara investasi lebih cocok bagi mereka yang ingin membangun portofolio jangka panjang dengan pendekatan yang lebih stabil," kata dia dalam keternagan resmi, Sabtu (15/2/2025).

Manajemen Risiko

Yang terpenting, lanjut Resna, pengguna harus selalu memahami strategi yang mereka pilih serta menerapkan manajemen risiko yang baik. Resna juga menegaskan pentingnya pendekatan yang bertanggung jawab dalam berinvestasi di aset kripto.

“Dalam beberapa tahun terakhir, kami melihat peningkatan jumlah pengguna yang lebih sadar akan pentingnya memahami risiko dalam investasi kripto. Kami selalu menekankan bahwa pengguna harus melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan investasi dan tidak hanya tergiur oleh tren sesaat,” jelasnya.

 

10 Aturan dalam Berinvestasi di Crypto

Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Dunia crypto menawarkan peluang besar tetapi juga memiliki tantangan dan risiko yang berbeda dari pasar tradisional. Volatilitas yang tinggi, kompleksitas teknis, dan ketidakpastian regulasi bisa membuat investor baru kewalahan.

Namun, dengan menerapkan prinsip-prinsip utama seperti alokasi aset yang strategis, penyimpanan yang aman, strategi investasi berkala (dollar-cost averaging), dan memilih proyek dengan fundamental kuat, Anda bisa memasukkan crypto ke dalam portofolio yang seimbang dengan lebih hati-hati.

Melansir Investopedia, berikut aturan tak tertulis yang bisa Anda aplikasikan daam investasi kripto:

1. Jangan Investasi Lebih dari yang Bisa Anda Tanggung Kehilangannya

Cryptocurrency masih tergolong aset baru dan sangat fluktuatif, yang bisa naik atau turun drastis dalam sehari. Meskipun tren jangka panjangnya cenderung naik, tetap ada skeptisisme dan spekulasi dalam pasar ini.

Prinsip pertama adalah hanya menginvestasikan jumlah uang yang Anda rela kehilangan jika pasar anjlok. Pastikan Anda memiliki dana darurat sebelum mengalokasikan uang untuk crypto. Setelah siap berinvestasi, sebaiknya alokasikan maksimal 5% dari portofolio Anda untuk crypto. Jumlah ini cukup untuk mendapatkan potensi keuntungan, tetapi juga membatasi dampak kerugian pada keseluruhan investasi Anda.

2. Gunakan Strategi Dollar-Cost Averaging

Strategi dollar-cost averaging (DCA) berarti membeli crypto dalam jumlah kecil secara berkala, misalnya setiap minggu atau bulan, daripada membeli dalam jumlah besar sekaligus. Anda bisa mengotomatisasi pembelian ini melalui platform exchange.

DCA membantu Anda membangun posisi investasi secara bertahap tanpa harus mencoba menebak puncak atau dasar harga pasar. Dengan tren harga yang cenderung naik dalam jangka panjang, strategi ini bisa mengurangi dampak volatilitas. Anda juga bisa mempertimbangkan untuk membeli lebih banyak saat harga sedang turun tajam.

 

3. Lakukan Riset dan Fokus pada Fundamental

Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Menilai investasi crypto berbeda dengan menilai saham. Anda harus mempertimbangkan faktor seperti potensi adopsi di dunia nyata, spesifikasi teknis, kredibilitas tim pengembang, dukungan komunitas, dan pesaingnya.

Pilih proyek yang sudah teruji waktu atau memiliki keunggulan unik yang sulit ditiru serta berpotensi digunakan secara luas. Hindari aset yang hanya bergantung pada spekulasi tanpa fundamental yang kuat.

Beberapa faktor fundamental yang perlu diteliti meliputi:

  • Kegunaan token dalam ekosistemnya
  • Kecepatan dan skalabilitas transaksi
  • Keamanan jaringan
  • Transparansi dan pengalaman tim pengembang
  • Keunggulan kompetitif dibandingkan proyek lain

4. Fokus pada Cryptocurrency Utama

Aset crypto besar seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) memiliki keuntungan sebagai yang pertama hadir dan sudah banyak diadopsi. Mereka memiliki kapitalisasi pasar besar dan menjadi dasar bagi produk keuangan seperti ETF dan pasar derivatif.

Meskipun tetap ada risiko, crypto berkapitalisasi besar telah terbukti lebih tangguh menghadapi siklus pasar dibandingkan koin yang lebih kecil. Namun, Anda tetap bisa mempertimbangkan untuk mengalokasikan sebagian keuntungan dari aset utama ke proyek baru yang menjanjikan.

Jangan terlalu membebani portofolio Anda dengan crypto besar saja—tetap sesuaikan dengan toleransi risiko dan strategi investasi Anda.

 

5. Gunakan Penyimpanan yang Aman

uang kripto adalah
uang kripto adalah ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion... Selengkapnya

Simpan aset crypto dalam dompet hardware atau layanan kustodian tepercaya, bukan di exchange dalam jangka panjang. Beberapa dompet hardware yang aman adalah Trezor dan Ledger, sementara dompet perangkat lunak seperti Electrum juga cukup aman.

Keamanan dompet ini meliputi penyimpanan offline (cold storage), enkripsi, kode PIN, tanda tangan ganda, frasa pemulihan, dan perlindungan dari peretasan.

Tips keamanan tambahan:• Simpan frasa pemulihan di tempat aman, seperti brankas, dan jangan menyimpannya secara digital tanpa enkripsi.• Gunakan kata sandi unik dan kompleks serta buat cadangan dengan aman.

6. Tetap Objektif

Jangan terbawa emosi saat berinvestasi. Hindari FOMO (fear of missing out), hype koin meme, atau janji keuntungan cepat yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

Pastikan portofolio Anda tetap seimbang dan jangan berinvestasi berlebihan hanya di crypto. Selalu cek keakuratan informasi sebelum mengambil keputusan investasi. Jika perlu, konsultasikan dengan penasihat keuangan yang berpengalaman.

7. Luangkan Waktu untuk Memahami Teknologi

Pelajari dasar-dasar teknologi di balik cryptocurrency, seperti blockchain, mekanisme konsensus (Proof-of-Work vs. Proof-of-Stake), hashing, dan smart contracts. Pemahaman ini akan membantu Anda menilai masa depan sebuah proyek.

Selain itu, pelajari juga tentang keamanan kriptografi, seperti zero-knowledge proofs, yang menjadi dasar berbagai inovasi di dunia crypto. Ikuti sumber berita terpercaya dan selalu update dengan perkembangan terbaru.

 

8. Perhatikan Regulasi dan Berita

Ilustrasi Kripto di Indonesia by AI
Ilustrasi Kripto di Indonesia (Foto by AI) (liputan6.com/Elyza Binta Chabibillah)... Selengkapnya

Pantau perkembangan hukum dan regulasi crypto, baik di dalam negeri maupun global. Keputusan regulasi dapat mempengaruhi harga dan adopsi crypto secara signifikan. Misalnya, ketika China melarang penambangan Bitcoin, banyak penambang yang berpindah ke negara lain.

Selain itu, perhatikan juga kebijakan baru dalam proyek blockchain, serta sikap politisi terhadap crypto. Perubahan ini dapat mempengaruhi imbal hasil staking, pendanaan proyek, dan faktor lainnya.

9. Gunakan Indikator Crypto untuk Pengambilan Keputusan

Meskipun volatilitas crypto tinggi dan sulit diprediksi, ada beberapa indikator teknis yang bisa membantu, seperti:

  • Moving averages (rata-rata pergerakan harga) untuk melihat tren jangka panjang
  • Relative strength index (RSI) untuk mengukur apakah aset overbought atau oversold
  • Mempool size dan biaya transaksi rata-rata untuk melihat aktivitas jaringan
  • Data on-chain seperti jumlah alamat aktif dan kepemilikan token dalam jangka waktu tertentu

Gabungkan analisis teknikal dan data blockchain untuk membuat keputusan yang lebih baik, tetapi tetap fokus pada strategi jangka panjang.

10. Tetap Disiplin

Buat sistem investasi berbasis aturan yang jelas. Pendekatan sistematis ini membantu mencegah keputusan yang dipengaruhi emosi.

Terus evaluasi dan perbaiki strategi Anda berdasarkan pengalaman. Tetap fleksibel dan terbuka terhadap informasi baru, tetapi jangan terlalu cepat mengubah pendekatan hanya karena pergerakan harga harian.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, Anda bisa mengelola investasi crypto dengan lebih aman dan cerdas. Selalu lakukan riset, pahami risiko, dan jangan terburu-buru mengambil keputusan tanpa perhitungan yang matang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya