Liputan6.com, Jakarta - Kepala riset aset digital di Standard Chartered, Geoff Kendrick mengusulkan strategi untuk mendanai Cadangan Bitcoin Strategis AS tanpa harus menambah anggaran negara.
Menurutnya, salah satu cara efektif adalah dengan menjual sebagian dari cadangan emas AS, yang saat ini bernilai sekitar USD 760 miliar, untuk membeli Bitcoin.
Advertisement
Baca Juga
“Ide ini bisa menjadi strategi yang tidak membebani anggaran negara,” ujar Kendrick, dikutip dari Coinmarketcap, Senin (10/3/2025)
Advertisement
Usulannya muncul setelah Presiden Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang membentuk SBR dan Cadangan Aset Digital. Perintah tersebut menetapkan setiap pembelian Bitcoin untuk cadangan tidak boleh menambah beban keuangan pada pembayar pajak, serta semua Bitcoin yang dimiliki pemerintah harus disimpan dalam SBR tanpa ada opsi untuk menjualnya.
Sumber Alternatif Pendanaan SBR
Selain menjual emas, Kendrick juga menyarankan beberapa opsi lain untuk mendanai SBR. Salah satunya adalah memanfaatkan Exchange Stabilization Fund (ESF), dana yang biasanya digunakan untuk menstabilkan pasar keuangan dan memiliki aset senilai USD 39 miliar.
Menurut Kendrick, ESF bisa digunakan untuk membeli Bitcoin tanpa menambah beban anggaran negara. Alternatif lain adalah mengadopsi Bitcoin Act of 2024 yang diusulkan oleh Senator Cynthia Lummis. RUU ini bertujuan untuk mengalokasikan 200.000 BTC setiap tahun selama lima tahun, yang menurut Kendrick dapat dikelola dengan baik tanpa mengganggu keuangan negara.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
AS Bisa Jadi Contoh bagi Negara Lain
Presiden Trump dijadwalkan membahas SBR dalam pertemuan puncak mendatang, tetapi Kendrick memperingatkan bahwa keputusan konkret mungkin tidak akan langsung dibuat. Ia menekankan bahwa Menteri Keuangan Scott Bessent akan memainkan peran utama dalam menyusun strategi akuisisi Bitcoin untuk AS.
Selain itu, Kendrick juga menyarankan agar negara bagian AS serta investor institusional, seperti dana pensiun, mengikuti langkah pemerintah federal dalam berinvestasi di Bitcoin.
Ia menilai keberadaan SBR dapat menjadi inspirasi bagi negara lain untuk mengadopsi strategi serupa.
“Lihat saja Abu Dhabi, mereka baru saja berinvestasi di Bitcoin. Ini menandakan bahwa minat negara-negara berdaulat terhadap Bitcoin semakin meningkat,” pungkas Kendrick.
Advertisement
Prediksi Bitcoin Standard Chartered
Geoffrey Kendrick dari Standard Chartered memperkirakan harga Bitcoin bisa mencapai USD 500.000 atau setara Rp 8,1 miliar (asumsi kurs Rp 16.330 per dolar AS) pada 2028.
Menurutnya, lonjakan harga ini akan didorong oleh meningkatnya akses investor serta stabilitas yang lebih besar di pasar, terutama seiring dengan meningkatnya partisipasi institusional dan perkembangan infrastruktur keuangan.
"Meskipun dalam jangka pendek Bitcoin masih berfluktuasi, prospek jangka panjangnya semakin jelas," ujar Kendrick, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (6/2/2025).
Kendrick memproyeksikan Bitcoin dapat mencapai USD 200.000 pada akhir 2025, diikuti oleh USD 300.000 pada 2026, USD 400.000 pada 2027, dan akhirnya menyentuh USD 500.000 pada 2028, di mana harga tersebut diperkirakan bertahan hingga 2029.
