Korea Selatan Kembangkan Aplikasi Dot Go untuk Bantu Tunanetra Belanja dan Naik Kendaraan Umum

Dot Go membantu tunanetra untuk menavigasi dunia, menemukan objek dan mengotomatisasi tugas sehari-hari yang memungkinkan mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih mandiri.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 20 Nov 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi tunanetra
Ilustrasi tunanetra. Photo by CDC on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Penyandang disabilitas khususnya tunanetra menghadapi banyak tantangan dalam kehidupan sehari-hari, baik saat berbelanja, mengunjungi pameran, menggunakan transportasi umum atau menyeberang jalan.

Aplikasi Dot Go, Dot Incorporation, Serviceplan Innovation, dan Serviceplan Korea pun menciptakan platform yang dapat digunakan bagi penyandang tunanetra.

Dilansir dari campaignbriefasia, Dot Go membantu tunanetra untuk menavigasi dunia, menemukan objek dan mengotomatisasi tugas sehari-hari yang memungkinkan mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih mandiri.

Tugas yang dulunya membutuhkan banyak aplikasi yang berbeda, tidak selalu tersedia secara bebas, sekarang dapat dilakukan dengan bantuan satu aplikasi.

Misalnya, ketika aplikasi Dot Go digunakan untuk mengidentifikasi sebuah karya seni, aplikasi tersebut dapat diprogram untuk membuka dan membaca halaman Wikipedia yang sesuai; ketika mengidentifikasi tanda STOP, aplikasi dapat membuat smartphone bergetar; dan ketika menemukan halte bus, aplikasi dapat diatur untuk secara otomatis membacakan jadwal yang sesuai.

 

Pengembangan teknologi yang penuh semangat

Serviceplan Innovation telah bekerja dengan perusahaan Korea Selatan Dot Incorporation dan Serviceplan Korea untuk mengembangkan, merancang, dan mengimplementasikan platform. Studio pengembangan digital Hyperinteractive bertanggung jawab atas pengembangan teknis dan pembuatan prototipe proyek. Setelah periode pengembangan 18 bulan, Dot Go akan tersedia untuk diunduh secara gratis dari App Store mulai awal Desember.

Alexander Schill, CCO Global dari Serviceplan Group, mengatakan, “Dot Go adalah contoh yang bagus tentang kemitraan yang tepat dan ketika bekerja dengan spesialis lain, yaitu pengembangan teknologi yang sangat berguna yang mampu mengubah dunia. Saya mengucapkan terima kasih kepada banyak mitra kami yang mengerjakan proyek ini dengan penuh semangat dan dedikasi.”

“Kami langsung jatuh cinta dengan proyek ini. Kami sangat bangga telah membantu proyek ini dengan keahlian kreatif dan teknis kami!”, kata Dieter Pries, pendiri dan CEO Hyperinteractive yang berbasis di Hamburg.

Prinsip di balik Dot Go adalah Sensor LiDAR digunakan untuk mengukur jarak ke objek. Berdasarkan preset yang ada dari pengguna lain atau preset sendiri, objek awalnya diidentifikasi dan diklasifikasikan sebelum tindakan internal (suara, getaran, dll.) yang ditentukan sebelumnya atau eksternal (timer, membuka situs web, dll.) kemudian dipicu pada smartphone sesuai dengan prinsip "jika ini, maka itu".

Dot Go bukan hanya aplikasi, tetapi juga platform yang memungkinkan pengguna untuk menambahkan preset mereka sendiri dan membagikannya dengan pengguna lain.

Eric Ju Yoon Kim, pendiri dan CEO Dot Incorporation, menjelaskan, “Dot Go dapat disesuaikan dan dapat diskalakan tanpa batas. Platform ini memberi orang-orang dengan gangguan penglihatan kebebasan untuk menciptakan solusi bebas hambatan untuk diri mereka sendiri dan orang lain dan untuk membagikan solusi ini kepada komunitas. Saya sangat bangga bahwa ide ini akan membuat kehidupan sehari-hari jauh lebih mudah bagi jutaan orang di seluruh dunia.

 

Kemitraan adalah kunci pertumbuhan

Dot Incorporation dan aplikasi Dot Go baru-baru ini dipilih oleh Inter-American Development Bank sebagai salah satu dari lima perusahaan rintisan teknologi yang menerima pendanaan yang besar. Tujuannya: untuk berkolaborasi dengan organisasi “Wheel the World”, sebuah layanan perjalanan inklusif bagi penyandang disabilitas fisik, untuk menawarkan liburan kepada penyandang tunanetra yang tinggal di, dan ingin bepergian ke, Amerika Latin mulai musim semi 2022.

Kemitraan sangat penting agar Dot Go tumbuh. Merek, organisasi, dan institusi yang ingin memberikan akses bebas hambatan dapat memanfaatkan teknologi yang ada, menggunakan Dot Go untuk membuat prasetel yang hemat biaya dan membagikannya dengan komunitas Dot Go. Dengan pendekatan platform, Dot Go menurunkan biaya dan upaya yang terkait dengan pengembangan aplikasi individual.

Bekerja sama dengan Serviceplan, Dot Incorporation terus mengembangkan solusi yang membuat dunia sedikit lebih mudah diakses oleh orang-orang dengan gangguan penglihatan.

Awalnya dengan dengan peluncuran Dot Watch, jam tangan pintar Braille pertama, pada tahun 2015, diikuti oleh Dot Mini, Dot Translate, dan Dot Public. Serviceplan dan Dot Incorporation telah diakui untuk inovasi ini dengan beberapa penghargaan bergengsi, yang terbaru adalah memenangkan Bronze dalam kategori Digital Craft di Cannes Lions 2021 dan terpilih di Eurobest in Innovation tahun ini.

Pada tahun 2018, Grand Prix Eurobest dianugerahi dalam Inovasi untuk Dot Mini, perangkat media pintar pertama untuk tunanetra yang juga memenangkan 2 Gold, 1 Silver dan 1 Bronze di Eurobest dan diberikan di Cannes Lions, LIA Awards, dan CLIO Awards.

Infografis Jangan Jenuh 6M Meski Sudah Vaksinasi

Infografis Jangan Jenuh 6M Meski Sudah Vaksinasi
Infografis Jangan Jenuh 6M Meski Sudah Vaksinasi (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya