Kenali Gejala Hingga Pencegahan Risiko Cedera Tulang Belakang

Banyak ilmuwan optimis bahwa kemajuan dalam penelitian suatu hari nanti akan memungkinkan perbaikan cedera tulang belakang.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 17 Des 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 17 Des 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi cedera tulang belakang
Ilustrasi cedera tulang belakang. Photo by Toa Heftiba on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Cedera tulang belakang merupakan kerusakan pada bagian dari sumsum tulang belakang atau saraf di ujung kanal tulang belakang, dan sering menyebabkan perubahan permanen pada kekuatan, sensasi, dan fungsi tubuh lainnya di bawah lokasi cedera.

Namun banyak ilmuwan optimis bahwa kemajuan dalam penelitian suatu hari nanti akan memungkinkan perbaikan cedera tulang belakang. Studi penelitian sedang berlangsung di seluruh dunia. Sementara itu, perawatan dan rehabilitasi memungkinkan banyak orang dengan cedera tulang belakang menjalani kehidupan yang produktif dan mandiri.

Dikutip dari Mayo Clinic, gejala yang dirasakan seseorang dengan cedera tulang belakang, seperti kemampuan mengontrol anggota tubuh tergantung pada dua faktor, ditulang punggung keberapa yang cedera dan seberapa parah cederanya.

Bagian bawah sumsum tulang belakang yang tetap tidak rusak setelah cedera merupakan tiingkat neurologis. Sedangkan tingkat keparahan cedera diklasifikasikan sebagai complete (lengkap) dan incomplete (tidak lengkap).

Jika sudah masuk tingkat complete, artinya semua perasaan (sensorik) dan semua kemampuan untuk mengontrol gerakan (fungsi motorik) hilang di bawah cedera tulang belakang. Sementara incomplete, maksudnya orang dengan cedera tulang belakang tersebut masih memiliki beberapa fungsi motorik atau sensorik di bawah area yang terkena cedera.

Sementara itu, disabilitas akibat cedera tulang belakang ada yang disebut tetraplegia (juga dikenal quadriplegia) dan ada juga paraplegia. Tetraplegia berarti lengan, tangan, batang tubuh, kaki, dan organ panggul semuanya terpengaruh oleh cedera tulang belakang. Paraplegia mempengaruhi seluruh atau sebagian dari batang tubuh, kaki dan organ panggul.

 

 

Simak Video Berikut Ini:

Tanda cedera tulang belakang

Cedera tulang belakang dapat menyebabkan satu atau lebih dari tanda dan gejala berikut:

- Kehilangan gerakan

- Kehilangan atau perubahan sensasi, termasuk kemampuan untuk merasakan panas, dingin, dan sentuhan

- Kehilangan kontrol usus atau kandung kemih

- Aktivitas refleks yang berlebihan atau kejang

- Perubahan fungsi seksual, sensitivitas seksual dan kesuburan

- Rasa sakit atau sensasi menyengat yang disebabkan oleh kerusakan pada serabut saraf di sumsum tulang belakang Anda

- Kesulitan bernapas, batuk atau mengeluarkan sekret dari paru-paru 

 

Tanda dan gejala daruratnya meliputi:

- Nyeri punggung yang ekstrem atau tekanan di leher, kepala, atau punggung Anda

- Kelemahan, inkoordinasi, atau kelumpuhan di bagian tubuh mana pun

- Mati rasa, kesemutan atau hilangnya sensasi di tangan, jari tangan, kaki atau jari kaki

- Kehilangan kontrol kandung kemih atau usus

- Kesulitan dengan keseimbangan dan berjalan

- Gangguan pernapasan setelah cedera

- Leher atau punggung yang posisinya aneh atau bengkok

 

Kapan harus ke dokter?

Siapa pun yang memiliki trauma signifikan pada kepala atau leher memerlukan evaluasi medis segera untuk cedera tulang belakang. Faktanya, paling aman untuk berasumsi bahwa korban trauma mengalami cedera tulang belakang sampai terbukti sebaliknya karena:

- Cedera tulang belakang yang serius tidak selalu langsung terlihat. Jika tidak diketahui, cedera yang lebih parah dapat terjadi.- Mati rasa atau kelumpuhan bisa langsung atau datang secara bertahap.

- Waktu antara cedera dan pengobatan dapat menjadi penting dalam menentukan tingkat dan tingkat keparahan komplikasi dan kemungkinan tingkat pemulihan yang diharapkan.

Jadi kalau Anda mencurigai seseorang mengalami cedera punggung atau leher, jangan pindahkan orang yang terluka, karena bisa memperburuk keadaannya, melainkan segera hubungi ambulans atau bantuan medis setempat. Kemudian, letakkan handuk tebal di kedua sisi leher atau pegang kepala dan leher untuk mencegahnya bergerak sampai perawatan darurat tiba. Berikan pertolongan pertama dasar, seperti menghentikan pendarahan dan membuat orang tersebut nyaman, tanpa menggerakkan kepala atau leher

Komplikasi

Pada awalnya, perubahan yang dirasakan pada fungsi tubuh bisa sangat banyak. Namun tim rehabilitasi akan membantu untuk meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian pasien dengan: mengontrol kandung kemih; mengontrol usus; mencegah cedera oleh tekanan; mengontrol peredaran darah; membantu mencegah atau menangani masalah pernapasan; meningkatkan kepadatan tulang; membentuk otot; melatih kebugaran; membantu masalah kesehatan seksual; mengatasi nyeri; hingga membantu mengatasi depresi.

 

Pencegahan

Mengikuti saran ini dapat mengurangi risiko cedera tulang belakang:

1. Berkendara dengan aman.

Tabrakan mobil adalah salah satu penyebab paling umum cedera tulang belakang. Kenakan sabuk pengaman setiap kali berada di kendaraan yang bergerak.

2. Periksa kedalaman air sebelum menyelam.

Jangan menyelam pada kedalaman 3,7 meter atau lebih dalam, terlebih jika tidak tahu seberapa dalamnya.

3. Cegah jatuh.

Gunakan pegangan untuk menjangkau benda yang tinggi. Tambahkan pegangan tangan di sepanjang tangga. Letakkan keset anti selip di lantai keramik dan di bak mandi atau pancuran. Untuk anak-anak, pasang pengaman untuk mencegah mereka keluar tanpa sepengetahuan.

4. Kenakan perlengkapan keselamatan saat berolahraga

 Gunakan perlengkapan olahraga untuk mencegah cedera.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya