Liputan6.com, Jakarta Aktivitas fisik sangat penting bagi siapa saja. Olahraga dapat memberikan banyak manfaat, mulai dari mengontrol berat badan hingga menurunkan risiko kanker.Â
Para ahli mengatakan bahwa manfaat-manfaat ini berlaku tanpa memandang kemampuan atau tingkat keahlian. Semua orang, termasuk orang dengan disabilitas, dapat mendapatkan manfaat berolahraga.
Advertisement
Baca Juga
Tak hanya memberikan manfaat kesehatan fisik, berolahraga juga berdampak positif bagi kesehatan mental.Â
Advertisement
Olahraga dapat membangkitkan semangat kompetitif dan mempercepat penyembuhan, baik secara fisik maupun mental. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pusat Cedera Tulang Belakang VA Milwaukee dan Direktur medis dari Wheelchair Games, Kenneth Lee.Â
"Berpartisipasi dalam olahraga adaptif memberi pasien perasaan inklusi. Mereka bersaing dengan cara yang baru dan Anda dapat melihat kepercayaan diri mereka hidup," kata Lee kepada Ameridisability.
Lantas, bagaimana tips olahraga, khususnya bagi penyandang disabilitas dengan kursi roda?
Tak selalu harus ke gym
Anda tidak perlu khawatir tentang preferensi atau tingkat kemampuan fisik Anda, karena pasti ada kegiatan atau olahraga yang cocok untuk Anda.
Olahraga tidak selalu berarti pergi ke gym atau berolahraga secara kompetitif, meskipun keduanya bisa menjadi pilihan yang baik. Ada banyak bentuk dan tempat untuk berolahraga.
Kegiatan yang meningkatkan kesehatan jantung dan kekuatan otot dapat menjadi pilihan yang baik, seperti latihan aerobik teratur dan latihan penguatan otot.
Bagi pengguna kursi roda, melakukan aktivitas fisik kardiovaskular yang membuat detak jantung meningkat bisa menjadi lebih sulit.
Mengayuh atau mendorong kursi roda juga bisa memberikan tekanan pada otot-otot tertentu di bagian atas tubuh, sehingga meningkatkan risiko cedera atau ketegangan.
Melakukan latihan penguatan otot dapat membantu Anda mengatasi tantangan dalam menggunakan kursi roda di kehidupan sehari-hari dan menghindari jenis cedera tersebut.
Perhatikan Durasi Olahraga
Untuk menjaga kesehatan secara umum, disarankan bagi semua orang dewasa berusia 19 hingga 64 tahun, termasuk pengguna kursi roda untuk melakukan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik per minggu, seperti melansir laman resmi Pelayanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris.
Anda tidak perlu khawatir jika tidak bisa langsung mencapai target-target tertentu. Yang terpenting adalah melakukan aktivitas fisik yang Anda sukai.
Aktivitas fisik yang rutin baik untuk kesehatan tubuh dan pikiran, serta bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk bertemu orang baru.
Advertisement
Opsi Olahraga Bagi Penyandang Disabilitas dengan Kursi Roda
Golf
Golf merupakan olahraga yang bisa dimainkan dalam posisi berdiri atau duduk, tergantung pada kondisi tubuh seseorang. Bagi yang kesulitan menyeimbangkan tubuh saat memukul bola, ada kereta golf yang bisa membantu menstabilkan tubuh.
Bagi penyandang disabilitas, terdapat klinik golf yang bisa membantu Anda belajar tentang peralatan adaptif yang bisa digunakan.
Mereka juga bisa mengajarkan cara bermain golf dengan baik meskipun Anda memiliki kekurangan anggota tubuh, masalah penglihatan atau pendengaran, serta masalah emosional atau kognitif.
Sitting Volleyball
Sitting volleyball adalah olahraga bola voli yang dimainkan saat duduk di atas lantai. Aturan mainnya hampir sama dengan bola voli berdiri, namun menggunakan net yang lebih pendek dan lapangan yang lebih kecil.
Yang membedakan adalah setiap pemain harus tetap duduk dan minimal satu bokong tetap bersentuhan dengan lantai ketika menyentuh bola, seperti melansir Choose PT.
Tennis dan Wheelchair Basketball
Tennis
Untuk bermain tenis, ada peralatan khusus yang dapat diadaptasi untuk mobilitas seperti kursi roda. Aturan permainan disesuaikan dengan jenis disabilitas yang dimiliki pemain.
Dengan begitu, pemain yang dapat berdiri bisa bermain melawan atau bersama dengan pemain yang menggunakan kursi roda.
Wheelchair Basketball
Sedangkan untuk bermain basketball kursi roda, olahraga ini dapat diikuti oleh orang-orang dengan berbagai jenis kecacatan fisik. Aturan mainnya sama seperti bola basket pada umumnya, namun ada beberapa variasi pada teknik dribbling dan kontak yang harus dilakukan dari kursi roda.
Advertisement