Apa Itu Gangguan Belajar Nonverbal (NVLD)? Ketahui Gejala dan Bagaimana Menanganinya

Ketahui lebih jauh mengenai gangguan belajar nonverbal (NVLD)

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 16 Mar 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2024, 12:00 WIB
Ilustrasi belajar, menulis, mengerjakan soal
Ilustrasi belajar, menulis, mengerjakan soal. (Photo by Ben Mullins on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Orang dengan gangguan belajar nonverbal atau Nonverbal Learning Disorder (NVLD) biasanya memiliki kemampuan verbal yang kuat tetapi mengalami kesulitan dengan keterampilan motorik, sosial, dan visual- spasial.

Gangguan belajar nonverbal ini menyebabkan gejala seperti kesulitan membaca isyarat sosial, tulisan tangan yang berantakan, dan koordinasi yang buruk. NVLD bukan jenis gangguan spektrum autisme (ASD), meskipun keduanya memiliki gejala yang mirip.

Tidak jarang gangguan belajar seperti NVLD tidak terdiagnosis hingga dewasa. Chris Rock bisa membuktikannya. Komedian ini mengungkapkan bahwa ia telah menjalani sembilan jam tes kognitif dan didiagnosis dengan NVLD dalam sebuah wawancara tahun 2020 dengan The Hollywood Reporter yang dikutip Health.

Belum diketahui jelas berapa banyak orang yang menderita NLVD, tetapi beberapa bukti menunjukkan bahwa NVLD memengaruhi 3% hingga 4% orang yang berusia di bawah 18 tahun.

NVLD menyebabkan kesulitan dalam memahami konsep dan hubungan, berbeda dengan disabilitas belajar lain yang melibatkan bahasa. Anda mungkin, misalnya, terlalu menganalisis detail dan melewatkan gambaran besarnya.

Penyedia layanan kesehatan sering mendiagnosis NVLD lebih lambat daripada gangguan attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), ASD, dan disleksia. "Diagnosis biasanya terjadi selama akhir sekolah dasar atau sekolah menengah," kata David Dinklage, PhD, seorang psikolog yang berbasis di Massachusetts, kepada Health.

"Saya pikir ini seringkali tidak terdiagnosis, dan anak tersebut dipandang sebagai anak yang aneh, atau unik dan kikuk," kata Dinklage.

"Keterampilan bermain video game yang umum, terutama pada anak laki-laki, dapat membantu menyembunyikan masalah sosial. Saya pikir kasus-kasus yang terlewatkan seringkali tidak pernah didiagnosis."

Apakah NVLD adalah Bentuk Autisme?

NVLD bukan bentuk dari ASD, meskipun keduanya memiliki gejala yang mirip. Orang dengan spektrum autisme mungkin mengalami kesulitan berkomunikasi dan bersosialisasi. Dilansir dari Health pada Jumat, 15 Maret 2024, berbeda dengan NVLD, ASD juga menyebabkan gejala seperti berikut ini:

  • Keterlambatan perkembangan
  • Ketertarikan yang besar pada fakta dan detail tertentu
  • Perilaku berulang (misalnya, mengulang kata dan frasa tertentu)
  • Kesulitan berkomunikasi

NVLD mungkin juga terlihat mirip dengan ADHD. Kedua gangguan belajar menyebabkan gejala seperti kesulitan fokus, memperhatikan, dan menjaga kebersihan. Namun, ADHD mungkin menyebabkan kesulitan dalam pengendalian diri, gelisah berlebihan, gerakan, dan berbicara ketika itu tidak sesuai.

Penyebab pasti NVLD belum diketahui. Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2016 menemukan bahwa orang dengan NVLD lebih mungkin memiliki asimetri antar hemisfer daripada yang lain. Asimetri antar hemisfer berarti bahwa dua sisi otak tidak sama dalam fungsi, bentuk, atau ukuran.

Sisi kiri otak mengontrol kemampuan verbal Anda. Sebaliknya, sisi kanan otak bertanggung jawab atas keterampilan nonverbal, seperti perhatian, ingatan, dan pemecahan masalah. Orang dengan NVLD mungkin memiliki kekurangan di sisi kanan otak mereka.

Tanda dan Gejala NVLD

Tanda dan gejala NVLD dapat mencakup kesulitan dengan:

  • Perhatian dan fokus
  • Keterampilan motorik halus (memegang pensil, mengikat tali sepatu, dan menggunakan gunting)
  • Keterampilan motorik kasar (mengendarai sepeda dan berolahraga)
  • Melakukan banyak hal (multitasking)
  • Situasi baru
  • Membaca pemahaman dan keterampilan matematika
  • Membaca isyarat sosial dan ekspresi nonverbal
  • Kesadaran spasial

Tanda-tanda dan gejala-gejala tersebut seringkali ringan. Beberapa orang mungkin menganggapnya sebagai bagian dari kepribadian seseorang atau bahkan sebagai ketidakmampuan belajar lainnya. 

Orang dengan NVLD juga memiliki risiko kecemasan yang lebih tinggi daripada orang lain. "Pemrosesan mereka yang berorientasi pada detail mirip dengan cara orang dengan kecemasan berat memproses detail berulang-ulang, sehingga kehilangan gambaran yang lebih besar,” kata Dinklage.

Mengelola dan Mengatasi Gangguan Belajar Nonverbal

Penting untuk mengambil pendekatan secara menyeluruh ketika menangani NVLD. Pendekatan ini dapat meliputi:

  • Membangun rutinitas: “Orang dengan NVLD mungkin mengalami kesulitan dalam membuat kesimpulan, mengelola transisi dan situasi baru, serta memecahkan masalah kata,” kata Dinklage. Membangun rutinitas dalam lingkungan yang dapat diprediksi dapat membantu.
  • Mengembangkan strategi pemecahan masalah: Menggunakan benda-benda fisik seperti kubus, misalnya, dapat membuat konsep matematika lebih konkret. Guru bisa memberikan contoh menggunakan bahasa rinci tentang bagaimana cara menyelesaikan masalah matematika.
  • Membatasi gangguan: Menghilangkan stimuli dapat membantu fokus pada tugas yang sedang dihadapi.
  • Menggunakan keyboard: Perencanaan motorik halus dan tulisan tangan bisa sangat sulit, jadi menggunakan keyboard mungkin dapat membantu.
  • Memanfaatkan bantuan visual: Sebuah alat bantu visual, seperti peta konsep atau bagan alir, dapat membantu memahami bacaan.
  • Mengembangkan keterampilan sosial kelompok: Sangat penting bagi anak untuk memiliki waktu bermain teratur yang diawasi dengan anak lainnya. “Pelatihan ini "sulit tapi penting" jika NVLD didiagnosis pada masa kanak-kanak,” kata Dinklage.

"Terapi kognitif perilaku (CBT), atau terapi bicara, dapat membantu mengelola kecemasan dan depresi yang mungkin timbul akibat kesulitan sosial dan isolasi," kata Sean Paul, MD, pendiri NowPsych, kepada Health.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya