Sandang Disabilitas Gegara Stroke Usia Muda, Ini Cara Adrian Pratama Kuatkan Fisik

Akibat stroke yang dialami sejak tujuh tahun silam, kini Adrian menyandang disabilitas fisik. Salah satu tangannya tidak dapat berfungsi optimal dan kemampuan bicaranya terganggu.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 07 Feb 2025, 16:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2025, 16:00 WIB
Sandang Disabilitas Gegara Stroke Usia Muda, Ini Cara Adrian Pratama Kuatkan Fisik
Sandang Disabilitas Gegara Stroke Usia Muda, Ini Cara Adrian Pratama Kuatkan Fisik. Foto dibuat oleh AI.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Stroke dapat memicu disabilitas baik pada pasien usia tua maupun muda. Seperti yang dialami oleh Adrian Pratama, pria asal Pekanbaru, Riau yang pernah mengalami serangan stroke saat berumur 23 tahun.

Akibat stroke yang dialami tujuh tahun silam membuat Adrian menyandang disabilitas fisik. Salah satu tangannya tidak dapat berfungsi optimal dan kemampuan bicaranya terganggu.

 “Saat ini, saya menggunakan alat genggam dan mengalami kesulitan berbicara. Kalau kondisi tangan memang sudah dinyatakan permanen dari pihak medis,” kata Adrian kepada Disabilitas Liputan6.com melalui pesan teks, Rabu, 5 Februari 2025.

Melihat kondisi fisik tersebut, Adrian mantap memilih olahraga angkat beban. Bukan tanpa alasan, menurutnya angkat beban dapat memperbaiki koordinasi pasca stroke.

“Saya memilih angkat beban karena efektif untuk meningkatkan kekuatan otot, memperbaiki koordinasi pasca stroke, melindungi sendi dari osteoarthritis, dan membantu mencegah risiko kesehatan seperti diabetes dan kolesterol,” jelasnya.

Perjalanan penyembuhan stroke pun ia kemas dalam konten edukatif salah satunya lewat Instagram @adrianprataama.

“Awal mula bikin konten itu saya termotivasi dari Mas Ade Rai. Beliau suka membagikan tips-tips kesehatan. Jadi dari situ, saya mulai mencoba mengikuti beliau dari menu makannya terus konsisten juga olahraga dan Alhamdulillah ternyata manfaatnya banyak sekali.  Dari tensi yang suka tinggi sekarang tensi saya sudah bisa normal, jarang stres,” terang Adrian Pratama.

 

Kaget Kena Stroke

Idap Stroke Sejak Usia 23, Adrian Pratama Kini Rajin Bikin Konten Edukatif
Idap Stroke Sejak Usia 23, Adrian Pratama Kini Rajin Bikin Konten Edukatif. Foto: Dokumentasi pribadi.... Selengkapnya

Pria yang kini menginjak usia 31 tahun itu menyatakan bahwa dirinya tak menyangka akan mengidap stroke. Bahkan, ia sebelumnya tak mengetahui bahwa stroke bisa terjadi pada usia muda.

“Saya nggak pernah pikir stroke bisa terjadi di usia muda, tapi nyatanya saya salah.”

“Saya tidak mengalami gejala apa pun dan tidak menyadari bahwa saya memiliki kelainan bawaan pada pembuluh darah di otak hingga akhirnya mengalami stroke di usia 23 tahun,” jelas Adrian.

Ia tak memungkiri, ada beberapa faktor lain yang memicu stroke hemoragik yang ia alami. Ini adalah jenis stroke akibat pecahnya pembuluh darah di otak.

“Beberapa faktor lain seperti hipertensi, stres, merokok, dan pola hidup yang kurang sehat juga turut memperburuk risiko saya terkena stroke,” ujarnya.

“Saya telah mengalami dua kali pecah pembuluh darah di otak dan dua kali mengalami kejang,” imbuhnya.

 

Waspada Pemicu Stroke Usia Muda

Senada dengan Adrian, dalam kesempatan lain Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (Perdosni) Dodik Tugasworo juga sempat membahas soal faktor pemicu stroke usia muda.

“Faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko stroke pada usia muda adalah gaya hidup yang kurang sehat.”

“Kurang olahraga, pola makan tinggi lemak dan gula, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol di kalangan usia muda. Ini yang membuat kecenderungan usia muda lebih banyak (stroke) pada akhir-akhir ini,” jelas Dodik saat temu media secara daring bersama Kementerian Kesehatan, Jumat (25/10/2024).

Di sisi lain, tingkat stres juga memiliki peran besar. Pasalnya, iklim kompetisi pada usia muda cenderung tinggi sehingga dapat memicu gangguan tidur dan ujung-ujungnya menjadi risiko terjadinya stroke.

“Faktor medis lain mungkin usia muda itu mengidap suatu genetik seperti hipertensi, diabetes, dislipidemia, kegemukan, ini juga jadi risiko stroke,” tambah Dodik.

 

Stroke Usia Muda Bisa Picu Berbagai Kondisi Disabilitas

Dokter spesialis saraf itu juga membahas terkait tren stroke pada kelompok usia muda. Menurutnya, stroke bukan lagi penyakit orang tua.

“Memang tren stroke pada usia muda itu cenderung mengalami suatu peningkatan di banyak negara termasuk di Indonesia. Beberapa usia yang saya temui sekitar 30, 40 tahun itu sekarang meningkat sekali,” ujar Dodik.

Terkait stroke berujung disabilitas, Dodik mengatakan, tidak hanya disabilitas fisik yang bisa dipicu oleh stroke.

“Stroke itu gejala klinisnya tergantung di mana dia kenanya. Apakah di daerah mata, daerah bicara, tangan kaki, itu otak kita sudah dipeta-petakan. Jadi kalau terkena di pembuluh darah mata, maka mata akan bisa buta atau buram,” kata Dodik.

“Jadi disabilitas itu bisa dialami oleh siapa saja dan disabilitas itu tergantung di mana lokasi stroke terjadi, tapi itu bisa kita atasi asal kita makin cepat datang ke rumah sakit. Semakin cepat kita ke rumah sakit inshaAllah disabilitas itu bisa kita kurangi bahkan bisa tidak terjadi,” ujar Dodik.

Infografis Gejala dan Penyebab Stroke
Infografis gejala dan penyebab stroke. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya