Cintai Warisan Budaya Indonesia Lewat Kain Tradisional

Komunitas Cinta Berkain mengajak masyarakat Indonesia untuk kembali ke jati dirinya dengan cara bangga memakai kain tradisional.

oleh Unoviana Kartika Setia diperbarui 01 Agu 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2016, 11:30 WIB
Komunitas Cinta Berkain
Komunitas Cinta Berkain

Liputan6.com, Jakarta Indonesia memiliki peradaban tinggi yang tercermin lewat kain tradisionalnya. Karena itu, bangsa Indonesia harus memiliki jati diri dengan bangga memakai kain tradisional.

Itulah setidaknya pesan dari Komunitas Cinta Berkain (KCB), yang ingin mengangkat kembali citra kain tradisional Indonesia menjadi primadona di fashion wanita sehari-hari.

Ketua KCB Sita H Agustanzil mengatakan, KCB meyakini bahwa tradisi Indonesia yang baik perlu dijaga dan dilestarikan. Apalagi Indonesia memiliki banyak jenis kain tradisional dari setiap daerahnya. Menurut Sita, kain pun bisa mempersatukan bangsa.

"Karena kita beragam ras dan etnis kita menyatukannya Bhinneka Tunggal Ika. Bangsa yang berbeda tapi satu tujuan. Ini kain kedaerahan sebenarnya menyatukan kita. Kami ingin mengajak semua perempuan bangsa Indonesia untuk kembali mencintai busana warisan leluhur kita," kata Sita di Jakarta, Jumat (29/7/2016).

KCB lahir pada 9 Maret 2016 didasari oleh keinginan para anggotanya untuk berkontribusi bagi negara. Maka mereka pun memulai dari hal kecil yang juga mereka sukai yakni fashion.

"Kita ingin menyumbangkan keinginan kita sedikit apa yang bisa diberikan kepada bangsa ini. Memperbaiki citra diri sendiri, karena kita perempuan jadi paling mudah lewat fashion. Paling tepat penampilan ya berbusana, busana kain. Biar masyarakat ini mau memakainya," ujar Sita.

Budaya sopan dan santun yang dimiliki bangsa Indonesia pun bisa tercermin saat seseorang mengenakan kain. Sita mengungkapkan, saat memakai kain, seseorang bisa tampak santun karena menjaga sikapnya.

Saat ini KCB sudah terdiri dari 1.800 anggota yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. Bahkan ada pula KCB cabang Perth dan San Fransisco.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya