Liputan6.com, Jakarta Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) dan Kemang IFI, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, menjadi titik banjir terparah dengan ketinggian 3 meter. Banjir kali ini disebutkan yang terparah sejak dua dekade terakhir.
Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe mengatakan ada 16.000 jiwa terdampak di dua perumahan langganan banjir tersebut. Dari total warga terdampak, sekitar 5.000 jiwa dikabarkan sudah mengungsi.
Advertisement
Baca Juga
"Yang terdampak itu 16 ribu jiwa dari Kemang IFI sampai Pondok Gede Permai," kata Harris saat memantau banjir di PGP Jatiasih, Selasa, (4/3/2025).
Advertisement
Menurutnya, personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi dibantu TNI Polri, sejak Selasa pagi telah bersiaga dengan perahu karet, untuk mengevakuasi warga.
"Perahu karet memang belum mencukupi karena di dalam ini air cukup deras, kita harus pakai perahu karet yang bermotor, kalau manual agak riskan," papar Bobihoe.
Ia menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi telah berkoordinasi dengan BPBD Kota Bekasi untuk menyiapkan posko pengungsian bagi warga di delapan kecamatan terdampak.
"Yang terdampak hampir seluruh kecamatan, jadi tiap kantor kecamatan disiapkan posko, baik posko pengungsian, kesehatan maupun dapur umum," ungkapnya.
Sementara Camat Jatiasih, Ashari mengatakan akses jalan utama menuju Perumahan PGP sudah terputus total sejak Selasa pagi lantaran tergenang air setinggi 80 sentimeter.
"Ketinggian air pada jalan utama menuju Perumahan PGP mencapai 80 sentimeter, kendaraan sudah tidak dapat melintasi," ucap Ashari.
Ia mengungkapkan, banjir di wilayahnya juga disebabkan air kiriman dari wilayah Bogor. Ada total 11 RW yang terdampak di empat kawasan, yakni PGP, Villa Jatirasa RW 11 dan RW 12, Pondok Mitra Lestari, serta Kemang IFI.
Ketinggian air pun disebutkan bervariasi, dengan titik terparah di PGP dan Villa Jatirasa. Untuk proses evakuasi, Ashari mengaku lebih memprioritaskan ibu hamil, lansia dan anak-anak.
Total 8 Kecamatan di Kota Bekasi Terendam Banjir
Banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat, meluas ke berbagai titik. Mulai dari permukiman, kantor pemerintahan dan jalan utama, hampir seluruhnya tergenang banjir akibat hujan deras yang terus turun sejak Senin, 3 Maret 2025 malam.
BPBD Kota Bekasi menyebut sedikitnya 20 titik banjir terjadi di delapan kecamatan, antara lain Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Rawalumbu.
Meluapnya Kali Bekasi dan tanggul jebol membuat banjir semakin meluas. Beberapa titik banjir terparah, di antaranya Kemang Pratama, Mega Bekasi Hypermall (Mal Giant) dan Pondok Gede Permai Jatiasih.
Banjir juga merusak sejumlah infrastruktur di lokasi terdampak. Seperti jembatan Kemang Pratama yang ambrol hingga membentuk lubang besar. Beberapa properti di Mal Giant juga hanyut terbawa derasnya banjir.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bersama BPBD Kota Bekasi berkoordinasi untuk penanganan banjir, salah satunya menyediakan dapur umum bagi para warga terdampak. Hal ini ditinjau langsung oleh Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe.
"Kami mengintruksikan camat untuk segera siapkan dapur umum dan menerjunkan para petugas BPBD dan petugas kesehatan. Terpantau sejak dini hari, para petugas cepat dan tanggap untuk membantu masyarakat kita, dengan segera sudah didirikan dapur umum," ujar Bobihoe, Selasa (4/3/2025).
Advertisement
Kesiapan Evakuasi Warga
Bobihoe juga memastikan prasarana evakuasi warga, telah disiagakan di titik-titik banjir. Untuk itu pihaknya akan terus berkoordinasi dengan BPBD guna memastikan kelancaran penanganan banjir yang disebutkan terparah sejak 2016 itu.
"Prasarana evakuasi telah diterjunkan ke wilayah terdampak. Adapun langkah hingga saat ini, kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan dinas terkait," tandas Bobihoe.
Sebelumnya banyak beredar video yang memperlihatkan banjir di Kota Bekasi. Banyaknya titik banjir turut berimbas macet di jalan-jalan utama. Pengendara terjebak macet hingga berjam-jam.
