Gaya Unik Kaesang Pangarep Saat Kedinginan di Kawah Ijen

Udara dingin di Kawah Ijen membuat Kaesang harus menutup rapat tubuhnya. Bagaimana gaya uniknya?

oleh Unoviana Kartika Setia diperbarui 10 Agu 2016, 15:30 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2016, 15:30 WIB
Kaesang
Putra Jokowi Tidak Betah Kalau Harus Jaim Selama 4 Tahun. Sumber : bangsaonline.com.

Liputan6.com, Jakarta Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, memanfaatkan waktu liburan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk berlibur di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. Selagi liburan, Kaesang membuat gaya fashion unik.

Udara dingin di kawah yang terkenal dengan blue fire itu membuat Kaesang harus menutup rapat tubuhnya. Dari mulai jaket dan kain tambahan untuk menutup lehernya.

Namun bukannya memakai scarf yang umum dipakai orang untuk menutup leher, adik Gibran Rakabuming Raka itu justru memakai sarung. Ia pun berfoto di saat berkunjung ke Kawah Ijen dan mengunggahnya di Instagram pribadinya, @kaesangp.

Di fotonya itu, Kaesang memberikan keterangan "Terkadang sarung pun bisa jadi scarf". Sarung dengan motif geometri berwarna krem dan hitam itu pun dililitkan ke lehernya.

Bagaimana pun sarung merupakan kain yang bisa menghangatkan tubuh dan Kaesang memanfaatkanya dengan baik. Di foto itu juga tampak ia merangkul seorang perempuan. Perempuan berambut cokelat dan memakai hoodie itu tampak tersenyum ke kamera.

Kaesang Pangarep gunakan sarung sebagai scarf di Kawan Ijen.

Kaesang merupakan salah satu mahasiswa yang tengah mengikuti Community Outreach Program (COP) KKN yang diadakan Universitas Kristen Petra (UK Petra) di Mojokerto, Jawa Timur.

Wakil Rektor bidang Akademik Universitas Kristen Petra, Djwantoro Hardjito, mengatakan COP merupakan program tahunan sebagai belajar pelayanan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UK Petra.

"Di mana untuk memberikan pada mahasiswanya pengalaman internasional sekaligus mengasah rasa empati pada masyarakat sekitar," tutur Djwantoro, Kamis 14 Juli 2016.

Dia menjelaskan, program COP mengusung tema Keep Blessing The Nations. Dia berharap, dengan program ini, banyak desa yang maju dan para peserta juga akan menjadi lebih peduli kepada orang lain.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya