Liputan6.com, Jakarta Fashion Festival pada gelaran JFFF 2017 menjadi ajang yang menghadirkan kreativitas dan inovasi para desainer Tanah Air dalam sebuah koleksi busana ready-to-wear dengan sentuhan tren terkini. Tahun ini JFFF mengangkat para desainer muda dalam show pembuka rangkaian fashion show di Ballroom Harris Hotel & Conventions pada 18 April 2017.
Baca Juga
Advertisement
Pagelaran mode ini mengusung tema ‘Trendology’ menampilkan para desainer muda yang menjadi panutan dalam tren industri mode Indonesia, trendsetter, menginspirasi khalayak banyak, dan memukau para pecinta mode akan karya-karya mereka yang tidak mudah tertandingi. Mereka adalah Natalia Kuntoro, Purana, Opi Bachtiar, Barli Asmara
Fashion show pembuka ini istimewa, karena untuk pertama kalinya di JFFF tampil peragaan busana dengan iringan Live DJ music performance. Desainer muda pertama Natalia Kiantoro menampilkan koleksinya bertajuk State of Mind. Pengalaman emosional menjadi hal yang ingin diekspresikan Natalia Kiantoro dalam koleksinya. Terinspirasi dari ide gerakan seni menimbulkan efek emosional serta membangkitkan mood maupun ide-ide para insan. Terlihat unsur-unsur kontras seperti feminin dan maskulin, kerapuhan dan kekuatan sebagai DNA labelnya.
Selanjutnya Purana dari Nonita Respati menghadirkan koleksi bertajuk Dotsy-Bitsy pada JFFF 2017. Palet ragam flora gurun pasir serta paparan warna dan goresan sederhana lukisan kaum Aborigin berusia ratusan tahun dalam gua di Uluru, wilayah utara Australia, menjadi inspirasi koleksi Purana. Elemen seperti easy-wear kimono, outerwear, wide pants, sizeable shirt, dan sederet all-size dress basic dengan twist yang edgy, hadir dalam esensi wearable yang indah dipandang. Tampilan topi lebar rajut bambu, aksesoris penuh warna dari Massicot dan sepatu sporty dari Marnova melengkapi total look koleksi Purana Fall/Winter 2017.
Kemudian Opi Bachtiar juga menghadirkan koleksi busananya dengan tema Kozmic. Representasi akan wanita kosmopolitan yang kuat dengan napas spirit hippie ditampilkan Opi Bachtiar dalam tajuk Kozmic. Tema tersebut terbentuk atas inspirasi rasa damai, cinta, semangat kebebasan dalam suasana hiruk pikuk kota besar, namun pada waktu bersamaan rileks dan menakjubkan dengan gaya ekletik. Wujud busana yang ditampilkan adalah loose, berbentuk ala saputangan, serta dominasi bagian bawah, dengan penggunaan bahan katun, wooly crepe, katun linen, dan tulle dots.
Terakhir, desainer kenamaan Indonesia Barli Asmara mempersembahkan koleksi terbarunya yang diprediksi akan menjadi tren di tahun ini. Memulai hobi menggambar sejak belia telah membuat Barli Asmara menjadi salah satu desainer kenamaan Indonesia di usia muda. Craftmanship menjadi kekuatan karakter desainnya, sedangkan signature style Barli terletak pada detail handmade baik tekstur bahan, pengolahan payet, atau bordir. Perpaduan antara desain yang modern dan edgy menghasilkan rancangan busana wanita dengan sentuhan klasik dan sophisticated. Hal ini yang ia tampilkan pada pembukaan Fashion Festival di JFFF 2017.