Fashion Show Batik Batang, Yang Muda Saatnya Berkarya

Wakil Bupati Batang, Suyono, mengapresiasi inisiatif inovasi untuk melestarikan Batik Batang. 

oleh Aditia Saputra Diperbarui 28 Feb 2025, 17:44 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2025, 08:30 WIB
Generasi muda berupaya melestarikan Batik Batang (Istimewa)
Generasi muda berupaya melestarikan Batik Batang (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Salah satu upaya pelestarian Batik Batang yang sangat penting adalah melibatkan generasi muda dalam proses membatik. Direktur Institut Pluralisme Indonesia (IPI), William Kwan, mengungkapkan keprihatinannya atas menurunnya minat anak muda terhadap warisan budaya Batik Batang. Menurutnya, keunikan batik yang telah ada sejak lama kini terancam punah karena jumlah pembatik tradisional yang kian menyusut. 

William Kwan tidak patah semangat dan telah memulai serangkaian pelatihan membatik secara mandiri. Dalam acara “Gelar Inovasi Batik Batang: Yang Muda Saatnya Berkarya” yang diadakan di SMKN 1 Warungasem, Batang, Jawa Tengah, ia menyampaikan bahwa dari 20 peserta pelatihan yang diikutinya, telah muncul satu pembatik muda yang masih aktif berkarya. 

"Artinya, jika pola pelatihan ini diterapkan secara luas, bahkan daerah yang bukan penghasil batik pun dapat melahirkan pembatik muda baru," ungkapnya.

SMKN 1 Warungasem dipilih karena fasilitas pendidikannya yang memadai dan lingkungan yang kondusif untuk menuntut ilmu sekaligus berkarya. 

 

Mengapresiasikan

Generasi muda berupaya melestarikan Batik Batang (Istimewa)
Generasi muda berupaya melestarikan Batik Batang (Istimewa)... Selengkapnya

Pelaksana harian Bupati Batang, Suyono, mengapresiasi inisiatif tersebut dan menekankan pentingnya inovasi untuk melestarikan Batik Batang.  

"Kegiatan pelatihan ini menjadi bentuk inovasi bagi anak muda yang berupaya meneruskan warisan para pendahulunya. Kami mendukung dengan memberikan dana sebesar Rp100 juta untuk mendorong regenerasi pembatik," kata Suyono.

 

Lembaga Pelatihan

Generasi muda berupaya melestarikan Batik Batang (Istimewa)
Generasi muda berupaya melestarikan Batik Batang (Istimewa)... Selengkapnya

Sebagai bagian dari langkah regenerasi, Pemerintah Kabupaten Batang juga menyiapkan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) guna memberikan pelatihan membatik kepada generasi muda sesuai visi dan misi daerah. 

"Hasilnya terus dipromosikan baik di lokal maupun nasional, dan keberadaan KITB bisa menjadi media promosi yang efektif," tegas Suyono.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Warungasem, Suyanta berterima kasih atas apresiasi yang diberikan Wakil Bupati Suyono, untuk menunjang regenerasi pembatik dari kaum muda. 

“Alhamdulillah, rencananya bantuan Rp100 juta akan dioptimalkan untuk pengembangan batik Batang, beli peralatan, bahan dan biaya pelatihan,” ujarnya.

 

Ahli Fashion Batik 

Di samping dukungan pemerintah, pelatihan ini mendapat bimbingan dari para ahli di bidang fashion batik. Desainer Patricia Sandjaja dan seniman visual Firman Lie dari Phalie Studio, Jakarta, turut berperan sebagai mentor untuk mengasah kreativitas para siswa dalam mengembangkan produk batik berkualitas. 

Mereka membantu peserta belajar teknik-teknik inovatif tanpa mengorbankan keaslian motif Batik Batang. Salah satu peserta pelatihan, Adelia Zilfa Kirana, siswi SMAN 2 Batang, mengungkapkan manfaat yang didapatkannya. 

"Pelatihan ini sangat menginspirasi saya untuk membuka usaha berbasis kain batik. Saya berharap program ini terus berlangsung dan semakin berkembang, sehingga Batik Batang tidak hanya menjadi warisan budaya, tetapi juga sumber perekonomian yang berkelanjutan," ujarnya. 

Dengan upaya pelatihan dan regenerasi ini, diharapkan Batik Batang dapat terus lestari dan berkembang, serta menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia di kancah nasional dan internasional.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya