Apa Hukumnya Orang yang Tidak Membayar Zakat Fitrah?

Apa hukum bagi orang yang tidak membayar zakat fitrah? Simak penjelasan lengkap mengenai hukum Islam, konsekuensi, serta ancaman bagi yang enggan menunaikannya. Ketahui pula bagaimana cara membayar zakat fitrah yang benar agar diterima sesuai syariat.

oleh Andre Kurniawan Kristi Diperbarui 13 Mar 2025, 16:50 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2025, 16:50 WIB
Ilustrasi zakat fitrah
Ilustrasi zakat fitrah. (Image by Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap Muslim yang mampu sebelum Hari Raya Idulfitri. Sebagai bagian dari rukun Islam, zakat fitrah memiliki tujuan utama untuk membersihkan jiwa dan membantu kaum yang membutuhkan. Kewajiban ini tidak bisa dianggap enteng, karena telah ditegaskan dalam berbagai dalil baik dari Al-Qur’an maupun hadis Nabi Muhammad SAW.

Namun, masih banyak umat Muslim yang lalai atau bahkan sengaja menghindari pembayaran zakat fitrah. Ada yang beranggapan bahwa zakat fitrah bukan sesuatu yang mendesak, sementara sebagian lain merasa enggan karena alasan ekonomi. Padahal, konsekuensi dari tidak membayar zakat fitrah bukan hanya berdampak di dunia, tetapi juga di akhirat.

Lalu, apa sebenarnya hukum bagi orang yang tidak membayar zakat fitrah? Bagaimana Islam mengatur ketentuan mengenai zakat ini? Artikel ini akan mengupas tuntas tentang hukum, konsekuensi, serta pandangan ulama mengenai kewajiban zakat fitrah dan akibat dari tidak menunaikannya.

Promosi 1

Zakat Fitrah dalam Islam: Sebuah Kewajiban yang Tidak Bisa Ditawar

Zakat fitrah telah disyariatkan pada tahun kedua hijriyah, bersamaan dengan kewajiban puasa Ramadan. Sebagai bagian dari rukun Islam, zakat fitrah memiliki dasar hukum yang kuat dalam Al-Qur'an dan hadis. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 43:

"Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'." (QS. Al-Baqarah: 43)

Perintah mengenai zakat ini disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 32 kali, menunjukkan betapa pentingnya kewajiban ini dalam Islam. Dalam hadis, Rasulullah SAW juga bersabda:

"Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya; menegakkan shalat; menunaikan zakat; menunaikan haji; dan berpuasa di bulan Ramadan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itu, membayar zakat fitrah bukan hanya sekadar anjuran, tetapi kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang mampu sebelum hari raya Idulfitri tiba.

Hukum Bagi yang Mengingkari Kewajiban Zakat Fitrah

Dalam pandangan ulama, siapa saja yang mengingkari kewajiban zakat fitrah maka ia dianggap telah keluar dari Islam. Ini karena zakat fitrah adalah bagian dari rukun Islam yang telah disepakati oleh seluruh ulama. Imam Nawawi rahimahullah mengatakan:

"Barangsiapa mengingkari kewajiban zakat di zaman ini, ia kafir berdasarkan kesepakatan para ulama." (Syarh Muslim)

Ibnu Hajar Al-Asqalani juga menegaskan bahwa hukum asal zakat adalah wajib, sehingga siapa pun yang menentangnya dianggap telah murtad. Oleh karena itu, memahami pentingnya zakat fitrah bukan hanya sekadar pengetahuan, tetapi juga bagian dari keyakinan dalam Islam.

Ancaman Bagi Orang yang Tidak Mau Membayar Zakat Fitrah karena Pelit

Bagi mereka yang tidak membayar zakat fitrah bukan karena mengingkarinya, tetapi karena sifat pelit dan bakhil, maka mereka tergolong sebagai orang fasik. Allah SWT berfirman dalam QS. At-Taubah: 34-35:

"Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih…" (QS. At-Taubah: 34-35)

Hadis Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa orang yang enggan menunaikan zakat akan mengalami siksaan di akhirat, di mana hartanya akan berubah menjadi bara api yang membakar tubuhnya. Oleh sebab itu, membayar zakat fitrah bukan hanya sebatas kewajiban, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap sesama.

Dampak Sosial dan Keutamaan Menunaikan Zakat Fitrah

Selain sebagai ibadah, zakat fitrah juga memiliki dampak sosial yang besar. Zakat ini berfungsi untuk membantu fakir miskin agar mereka dapat merayakan Idulfitri dengan penuh kebahagiaan. Hal ini sejalan dengan tujuan utama zakat, yaitu menyucikan jiwa dan membersihkan harta dari hak orang lain.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

"Zakat fitrah diwajibkan untuk menyucikan jiwa dari dosa-dosa kecil yang dilakukan selama Ramadan dan untuk membantu kaum fakir miskin." (HR. Abu Daud)

Oleh karena itu, membayar zakat fitrah bukan hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan kesejahteraan sosial dalam masyarakat.

Bagaimana Cara Membayar Zakat Fitrah dengan Benar?

Zakat fitrah wajib dikeluarkan sebelum shalat Idulfitri, baik dalam bentuk makanan pokok maupun dalam bentuk uang sesuai nilai yang ditetapkan. Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang menunaikan zakat fitrah sebelum shalat Id, maka zakatnya diterima. Jika ia menunaikannya setelah shalat Id, maka itu hanya dianggap sedekah biasa." (HR. Abu Daud)

Sebagai umat Muslim, kita harus memahami bahwa zakat fitrah adalah tanggung jawab yang tidak boleh ditunda atau diabaikan.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Zakat Fitrah

Q: Apa hukum bagi yang sengaja tidak membayar zakat fitrah?

A: Jika seseorang mengingkari kewajiban zakat fitrah, maka ia dianggap kafir. Namun, jika ia tidak membayar karena lalai atau pelit, maka ia tergolong orang fasik dan akan mendapat hukuman di akhirat.

Q: Apakah zakat fitrah bisa diganti dengan uang?

A: Mayoritas ulama berpendapat bahwa zakat fitrah lebih utama dalam bentuk makanan pokok. Namun, beberapa ulama membolehkan zakat dalam bentuk uang dengan syarat nilainya setara.

Q: Kapan batas waktu pembayaran zakat fitrah?

A: Zakat fitrah harus dibayar sebelum shalat Idulfitri agar dianggap sah sebagai zakat fitrah, bukan hanya sedekah biasa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya