Pengertian Motivasi
Liputan6.com, Jakarta Motivasi merupakan suatu dorongan atau kekuatan yang menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku tertentu. Secara etimologi, kata motivasi berasal dari bahasa Latin "movere" yang berarti menggerakkan. Dalam bahasa Inggris, motivasi dikenal dengan istilah "motivation" yang berarti daya penggerak atau dorongan.
Dalam konteks psikologi, motivasi dapat didefinisikan sebagai proses yang membangkitkan, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku manusia menuju pencapaian tujuan. Motivasi melibatkan berbagai faktor biologis, emosional, sosial, dan kognitif yang mengaktifkan perilaku seseorang.
Advertisement
Beberapa ahli psikologi memberikan definisi motivasi sebagai berikut:
Advertisement
- Menurut Abraham Maslow, motivasi adalah sesuatu yang bersifat konstan (tetap), tidak pernah berakhir, berfluktuasi dan kompleks, serta merupakan karakteristik universal pada setiap kegiatan organisme.
- John W. Santrock mendefinisikan motivasi sebagai proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama.
- Weiner (1990) menyatakan bahwa motivasi adalah kondisi internal yang membangkitkan seseorang untuk bertindak, mendorong seseorang mencapai tujuan tertentu, dan membuat individu tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan daya penggerak yang ada dalam diri seseorang yang mendorong, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi menjadi faktor penting yang menentukan ketekunan dan intensitas seseorang dalam melakukan suatu aktivitas.
Jenis-Jenis Motivasi
Secara umum, motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis utama yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Kedua jenis motivasi ini memiliki karakteristik dan cara kerja yang berbeda dalam mendorong perilaku seseorang.
1. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tanpa adanya paksaan atau imbalan dari luar. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik melakukan sesuatu karena merasa tertarik, senang, atau puas dengan aktivitas itu sendiri.
Beberapa ciri motivasi intrinsik antara lain:
- Muncul dari keinginan dan minat pribadi
- Tidak memerlukan imbalan atau paksaan dari luar
- Memberikan kepuasan dan kesenangan dari aktivitas itu sendiri
- Cenderung bertahan lebih lama dan konsisten
Contoh motivasi intrinsik:
- Seseorang yang belajar karena memang menyukai ilmu pengetahuan
- Atlet yang berlatih keras karena passion-nya terhadap olahraga
- Seniman yang berkarya karena kecintaannya pada seni
- Relawan yang membantu orang lain karena kepedulian sosial
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang berasal dari luar diri seseorang untuk melakukan suatu aktivitas. Motivasi ini muncul karena adanya imbalan, pujian, hukuman, atau faktor eksternal lainnya.
Karakteristik motivasi ekstrinsik antara lain:
- Dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar diri
- Bertujuan mendapatkan imbalan atau menghindari hukuman
- Cenderung bersifat sementara dan dapat berubah-ubah
- Bergantung pada kondisi lingkungan
Contoh motivasi ekstrinsik:
- Siswa yang belajar untuk mendapatkan nilai bagus atau hadiah
- Karyawan yang bekerja keras untuk mendapatkan bonus atau promosi
- Atlet yang berlatih untuk memenangkan medali atau hadiah
- Seseorang yang diet karena ingin dipuji orang lain
Selain dua jenis utama tersebut, beberapa ahli juga mengklasifikasikan motivasi ke dalam beberapa jenis lain, seperti:
3. Motivasi Positif dan Negatif
Motivasi positif adalah dorongan yang menimbulkan perasaan senang atau gembira, misalnya pujian atau hadiah. Sedangkan motivasi negatif adalah dorongan yang menimbulkan rasa takut atau tidak menyenangkan, seperti hukuman atau ancaman.
4. Motivasi Rasional dan Emosional
Motivasi rasional didasarkan pada pertimbangan logis dan objektif. Sementara motivasi emosional lebih dipengaruhi oleh perasaan dan emosi subjektif seseorang.
5. Motivasi Primer dan Sekunder
Motivasi primer berkaitan dengan kebutuhan dasar biologis manusia seperti makan, minum, dan keamanan. Motivasi sekunder berhubungan dengan kebutuhan psikologis dan sosial seperti prestasi, pengakuan, dan aktualisasi diri.
Advertisement
Teori-Teori Motivasi
Para ahli psikologi telah mengembangkan berbagai teori untuk menjelaskan bagaimana motivasi bekerja dan apa yang mendorong perilaku manusia. Beberapa teori motivasi yang paling berpengaruh antara lain:
1. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Abraham Maslow mengembangkan teori yang menyatakan bahwa motivasi manusia didasarkan pada hierarki kebutuhan. Menurut Maslow, kebutuhan manusia terdiri dari 5 tingkatan:
- Kebutuhan fisiologis (makan, minum, tidur)
- Kebutuhan keamanan dan keselamatan
- Kebutuhan sosial dan kasih sayang
- Kebutuhan penghargaan dan pengakuan
- Kebutuhan aktualisasi diri
Maslow berpendapat bahwa seseorang akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi setelah kebutuhan yang lebih rendah terpenuhi.
2. Teori Dua Faktor Herzberg
Frederick Herzberg mengidentifikasi dua faktor yang mempengaruhi motivasi kerja:
- Faktor motivator: hal-hal yang membuat orang puas dan termotivasi dalam bekerja, seperti pencapaian, pengakuan, tanggung jawab, dan kemajuan.
- Faktor hygiene: hal-hal yang jika tidak ada akan menimbulkan ketidakpuasan, seperti gaji, kondisi kerja, kebijakan perusahaan, dan hubungan interpersonal.
3. Teori ERG Alderfer
Clayton Alderfer memodifikasi teori Maslow menjadi tiga kelompok kebutuhan:
- Existence (keberadaan): kebutuhan fisiologis dan keamanan
- Relatedness (hubungan): kebutuhan sosial dan penghargaan eksternal
- Growth (pertumbuhan): kebutuhan aktualisasi diri dan penghargaan internal
4. Teori Kebutuhan McClelland
David McClelland mengidentifikasi tiga kebutuhan utama yang memotivasi manusia:
- Kebutuhan berprestasi (need for achievement)
- Kebutuhan berafiliasi (need for affiliation)
- Kebutuhan berkuasa (need for power)
5. Teori Harapan Vroom
Victor Vroom mengemukakan bahwa motivasi seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor:
- Ekspektansi: keyakinan bahwa usaha akan menghasilkan kinerja
- Instrumentalitas: keyakinan bahwa kinerja akan menghasilkan hasil
- Valensi: nilai yang diberikan pada hasil
Teori-teori ini memberikan perspektif yang berbeda tentang bagaimana motivasi bekerja dan apa yang mendorong perilaku manusia. Pemahaman tentang berbagai teori motivasi dapat membantu dalam mengembangkan strategi untuk meningkatkan motivasi diri sendiri maupun orang lain.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam diri (internal) maupun dari luar (eksternal). Beberapa faktor utama yang mempengaruhi motivasi antara lain:
1. Faktor Internal
- Minat dan passion: Ketertarikan alami terhadap suatu aktivitas atau bidang tertentu
- Kepribadian: Sifat-sifat personal seperti optimisme, ketekunan, dan kemandirian
- Konsep diri: Pandangan seseorang terhadap kemampuan dan potensi dirinya
- Nilai dan keyakinan: Prinsip-prinsip hidup yang dipegang seseorang
- Tujuan dan aspirasi: Keinginan atau cita-cita yang ingin dicapai
- Kebutuhan: Dorongan untuk memenuhi kebutuhan dasar maupun kebutuhan tingkat tinggi
2. Faktor Eksternal
- Lingkungan sosial: Pengaruh keluarga, teman, dan masyarakat sekitar
- Sistem pendidikan: Metode pembelajaran dan kurikulum yang diterapkan
- Budaya: Nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam suatu masyarakat
- Imbalan dan hukuman: Adanya insentif atau konsekuensi atas suatu perilaku
- Kondisi kerja: Suasana, fasilitas, dan kebijakan di tempat kerja
- Teknologi: Perkembangan teknologi yang mempengaruhi cara hidup dan bekerja
Pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ini penting untuk dapat mengidentifikasi sumber motivasi seseorang dan mengembangkan strategi yang tepat untuk meningkatkan motivasi.
Advertisement
Cara Meningkatkan Motivasi
Motivasi bukanlah sesuatu yang statis, melainkan dapat ditingkatkan dan dikembangkan. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi:
1. Tetapkan Tujuan yang Jelas
Tentukan tujuan yang spesifik, terukur, realistis, dan memiliki batas waktu (SMART goals). Tujuan yang jelas akan memberikan arah dan fokus pada usaha yang dilakukan.
2. Buat Rencana Aksi
Jabarkan tujuan besar menjadi langkah-langkah kecil yang lebih mudah dicapai. Buat rencana aksi yang detail dan jadwal yang realistis.
3. Visualisasikan Kesuksesan
Bayangkan diri Anda telah mencapai tujuan yang diinginkan. Visualisasi positif dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi.
4. Cari Inspirasi
Baca biografi orang-orang sukses, tonton video motivasi, atau ikuti seminar pengembangan diri untuk mendapatkan inspirasi dan semangat baru.
5. Kelola Lingkungan
Ciptakan lingkungan yang mendukung pencapaian tujuan Anda. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu fokus dan produktivitas.
6. Praktikkan Self-talk Positif
Biasakan berbicara positif pada diri sendiri. Ganti pikiran negatif dengan afirmasi positif yang membangun.
7. Rayakan Pencapaian Kecil
Apresiasi setiap kemajuan yang Anda buat, sekecil apapun itu. Perayaan kecil dapat menjaga semangat tetap tinggi.
8. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
Perhatikan pola makan, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Kesehatan yang baik akan mendukung motivasi dan produktivitas.
9. Bergaul dengan Orang-orang Positif
Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mendukung dan menginspirasi. Energi positif dari lingkungan sosial dapat meningkatkan motivasi.
10. Terus Belajar dan Berkembang
Jadikan pembelajaran sebagai proses yang berkelanjutan. Rasa ingin tahu dan keinginan untuk terus berkembang dapat menjadi sumber motivasi yang kuat.
Manfaat Motivasi dalam Kehidupan
Motivasi memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan. Beberapa manfaat utama dari memiliki motivasi yang kuat antara lain:
1. Meningkatkan Produktivitas
Motivasi mendorong seseorang untuk bekerja lebih efisien dan efektif, sehingga dapat meningkatkan produktivitas baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi.
2. Mendorong Pencapaian Tujuan
Dengan motivasi yang kuat, seseorang akan lebih fokus dan gigih dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
3. Meningkatkan Kualitas Hidup
Motivasi membantu seseorang untuk terus berkembang dan memperbaiki diri, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
4. Mengatasi Tantangan
Motivasi memberikan kekuatan mental untuk menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan dan kesulitan dalam hidup.
5. Meningkatkan Kepuasan dan Kebahagiaan
Pencapaian tujuan dan pengembangan diri yang didorong oleh motivasi dapat meningkatkan rasa kepuasan dan kebahagiaan dalam hidup.
6. Mendorong Kreativitas dan Inovasi
Motivasi untuk terus berkembang dapat mendorong seseorang untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan masalah.
7. Meningkatkan Kesehatan Mental
Memiliki tujuan dan motivasi dalam hidup dapat membantu menjaga kesehatan mental dan mengurangi risiko depresi atau kecemasan.
Advertisement
Kesimpulan
Motivasi merupakan kekuatan penggerak yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pemahaman yang baik tentang apa itu motivasi, jenis-jenisnya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta cara meningkatkannya dapat membantu seseorang untuk menjalani hidup dengan lebih terarah dan bermakna.
Penting untuk diingat bahwa motivasi bukan hanya tentang mencapai tujuan atau mendapatkan imbalan, tetapi juga tentang proses pertumbuhan dan pengembangan diri. Dengan menumbuhkan motivasi yang sehat dan berkelanjutan, seseorang dapat terus berkembang, menghadapi tantangan dengan lebih baik, dan mencapai potensi terbaiknya dalam berbagai aspek kehidupan.
Akhirnya, motivasi adalah alat yang powerful untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan. Namun, seperti halnya alat lainnya, efektivitasnya bergantung pada bagaimana kita menggunakannya. Dengan pemahaman yang tepat dan penerapan yang konsisten, motivasi dapat menjadi kunci untuk membuka pintu kesuksesan dan kepuasan hidup yang lebih besar.