Liputan6.com, Jakarta Masuk angin duduk atau yang dalam istilah medis disebut angina pectoris merupakan kondisi yang sering disalahartikan sebagai masalah pencernaan biasa. Padahal, kondisi ini berkaitan erat dengan gangguan jantung yang perlu mendapat perhatian serius. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang ciri-ciri masuk angin duduk, penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, serta kapan harus berkonsultasi dengan dokter.
Pengertian Masuk Angin Duduk (Angina Pectoris)
Angina pectoris atau masuk angin duduk adalah kondisi yang terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan cukup aliran darah yang kaya oksigen. Hal ini menyebabkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan di dada yang sering digambarkan seperti tertekan, sesak, atau seperti ditimpa beban berat. Kondisi ini bukan merupakan penyakit tersendiri, melainkan gejala dari masalah jantung yang mendasarinya, biasanya penyakit jantung koroner.
Penting untuk memahami bahwa istilah "masuk angin duduk" sebenarnya tidak dikenal dalam dunia medis. Istilah ini merupakan sebutan awam yang sering digunakan di Indonesia untuk menggambarkan gejala nyeri dada yang muncul saat duduk atau beristirahat. Namun, kondisi ini sebenarnya bisa terjadi kapan saja, baik saat beraktivitas maupun istirahat.
Advertisement
Penyebab Masuk Angin Duduk
Penyebab utama masuk angin duduk adalah terganggunya aliran darah ke otot jantung. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan hal ini antara lain:
- Penyakit jantung koroner: Penumpukan plak di pembuluh darah arteri jantung (aterosklerosis) menyebabkan penyempitan atau penyumbatan yang menghambat aliran darah.
- Spasme pembuluh darah koroner: Pada beberapa kasus, pembuluh darah jantung dapat mengalami penyempitan sementara akibat kekakuan atau spasme.
- Anemia berat: Kekurangan sel darah merah dapat mengurangi kapasitas darah dalam membawa oksigen ke jantung.
- Aritmia: Gangguan irama jantung dapat mempengaruhi aliran darah ke otot jantung.
- Stenosis aorta: Penyempitan katup aorta jantung dapat menghambat aliran darah keluar dari jantung.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami masuk angin duduk meliputi:
- Usia lanjut
- Jenis kelamin (laki-laki lebih berisiko)
- Riwayat keluarga dengan penyakit jantung
- Merokok
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Diabetes mellitus
- Obesitas
- Kolesterol tinggi
- Gaya hidup tidak aktif
- Stres berlebihan
Ciri-Ciri dan Gejala Masuk Angin Duduk
Mengenali ciri-ciri masuk angin duduk sangat penting untuk penanganan yang tepat dan cepat. Berikut adalah gejala-gejala yang umumnya dirasakan:
- Nyeri atau ketidaknyamanan di dada: Biasanya terasa seperti tertekan, sesak, atau seperti ditimpa beban berat. Nyeri ini bisa menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, dan punggung.
- Sesak napas: Kesulitan bernapas atau merasa napas pendek sering menyertai nyeri dada.
- Mual dan muntah: Beberapa orang mungkin mengalami gejala pencernaan yang menyerupai masuk angin biasa.
- Keringat dingin: Berkeringat secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.
- Pusing atau merasa ingin pingsan
- Kelelahan yang tidak biasa: Merasa sangat lelah meskipun tidak melakukan aktivitas berat.
- Kecemasan atau perasaan akan datangnya bahaya
Penting untuk diingat bahwa gejala masuk angin duduk dapat bervariasi antara satu individu dengan yang lain. Pada wanita, gejala yang muncul terkadang berbeda dan lebih samar, seperti:
- Nyeri atau ketidaknyamanan di leher, rahang, tenggorokan, atau punggung
- Nyeri perut yang menyerupai masalah pencernaan
- Keringat dingin
- Mual atau muntah
- Kelelahan yang tidak biasa
Advertisement
Jenis-Jenis Masuk Angin Duduk
Masuk angin duduk atau angina dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan pola dan keparahan gejalanya:
1. Angina Stabil
Ini adalah jenis yang paling umum. Gejalanya dapat diprediksi dan biasanya dipicu oleh aktivitas fisik atau stres emosional. Ciri-cirinya meliputi:
- Nyeri dada yang berlangsung sekitar 5 menit, jarang lebih dari 15 menit
- Gejala mereda dengan istirahat atau penggunaan obat nitrat
- Pola gejala yang konsisten selama beberapa minggu atau bulan
2. Angina Tidak Stabil
Jenis ini lebih serius dan dapat menjadi tanda peringatan serangan jantung. Karakteristiknya meliputi:
- Nyeri dada yang terjadi saat istirahat atau dengan aktivitas ringan
- Gejala yang lebih parah, sering, atau berlangsung lebih lama dari biasanya
- Gejala yang tidak merespons terhadap istirahat atau obat nitrat
- Perubahan pola gejala yang tiba-tiba
3. Angina Prinzmetal (Varian)
Jenis angina yang jarang terjadi ini disebabkan oleh spasme arteri koroner. Ciri-cirinya meliputi:
- Nyeri dada yang terjadi saat istirahat, sering di malam hari
- Gejala yang parah dan dapat menyebabkan aritmia
- Lebih sering terjadi pada wanita dan orang yang lebih muda
4. Angina Mikrovaskular
Jenis ini terjadi ketika pembuluh darah kecil di jantung tidak berfungsi dengan baik. Karakteristiknya meliputi:
- Nyeri dada yang berlangsung lebih lama dan mungkin tidak merespons terhadap obat nitrat
- Lebih sering terjadi pada wanita
- Dapat disertai dengan gejala lain seperti kelelahan, sesak napas, dan insomnia
Diagnosis Masuk Angin Duduk
Diagnosis masuk angin duduk melibatkan beberapa tahap pemeriksaan dan tes. Dokter akan memulai dengan:
- Anamnesis: Menanyakan riwayat gejala, kapan terjadi, berapa lama berlangsung, dan apa yang memicu atau meringankannya.
- Pemeriksaan fisik: Memeriksa tanda-tanda vital seperti tekanan darah, denyut nadi, dan suara jantung.
- Riwayat kesehatan keluarga: Menanyakan apakah ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung.
Setelah itu, dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa tes diagnostik, seperti:
- Elektrokardiogram (EKG): Untuk memeriksa aktivitas listrik jantung dan mendeteksi kelainan irama atau tanda-tanda serangan jantung.
- Tes Stress: Dilakukan dengan berjalan di atas treadmill atau bersepeda statis sambil dipantau EKG-nya untuk melihat bagaimana jantung bekerja saat aktivitas.
- Ekokardiogram: Menggunakan gelombang suara untuk mencitrakan struktur dan fungsi jantung.
- Angiografi koroner: Prosedur invasif untuk melihat aliran darah melalui arteri jantung menggunakan zat kontras dan sinar-X.
- CT Scan jantung: Memberikan gambaran detail struktur jantung dan pembuluh darah.
- Tes darah: Untuk memeriksa kadar enzim jantung, kolesterol, dan faktor risiko lainnya.
Diagnosis yang akurat sangat penting untuk menentukan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi serius seperti serangan jantung.
Advertisement
Penanganan dan Pengobatan Masuk Angin Duduk
Penanganan masuk angin duduk bertujuan untuk mengurangi gejala, memperbaiki aliran darah ke jantung, dan mencegah komplikasi serius seperti serangan jantung. Pendekatan pengobatan biasanya melibatkan kombinasi perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan dalam beberapa kasus, prosedur medis.
1. Perubahan Gaya Hidup
Langkah pertama dalam penanganan masuk angin duduk adalah melakukan perubahan gaya hidup yang signifikan:
- Berhenti merokok: Merokok meningkatkan risiko penyakit jantung dan memperburuk gejala angina.
- Mengelola berat badan: Menurunkan berat badan jika kelebihan dapat mengurangi beban pada jantung.
- Olahraga teratur: Aktivitas fisik yang teratur dapat memperkuat jantung dan memperbaiki sirkulasi. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter tentang jenis dan intensitas olahraga yang aman.
- Pola makan sehat: Mengadopsi diet rendah lemak, rendah garam, dan kaya serat dapat membantu mengendalikan faktor risiko seperti kolesterol tinggi dan hipertensi.
- Manajemen stres: Teknik relaksasi, meditasi, atau konseling dapat membantu mengelola stres yang dapat memicu gejala angina.
- Membatasi alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan memperburuk gejala.
2. Pengobatan Farmakologis
Dokter mungkin meresepkan berbagai obat untuk mengelola gejala dan mengurangi risiko komplikasi:
- Nitrat: Obat ini (seperti nitrogliserin) dapat melebarkan pembuluh darah, meningkatkan aliran darah ke jantung, dan mengurangi beban kerja jantung.
- Beta-blocker: Mengurangi denyut jantung dan tekanan darah, sehingga mengurangi kebutuhan oksigen jantung.
- Calcium channel blocker: Melemaskan pembuluh darah dan mengurangi beban kerja jantung.
- Aspirin: Membantu mencegah pembekuan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung.
- Statin: Menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
- ACE inhibitor: Membantu melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
- Ranolazine: Obat khusus untuk angina yang membantu memperbaiki aliran darah ke jantung.
3. Prosedur Medis
Dalam kasus yang lebih serius atau ketika pengobatan konservatif tidak efektif, dokter mungkin merekomendasikan prosedur invasif:
- Angioplasti dan pemasangan stent: Prosedur untuk membuka arteri yang tersumbat dan memasang stent untuk menjaga agar tetap terbuka.
- Operasi bypass jantung: Menciptakan jalur baru untuk aliran darah dengan menggunakan pembuluh darah dari bagian tubuh lain.
- Enhanced External Counterpulsation (EECP): Terapi non-invasif yang menggunakan manset tekanan untuk meningkatkan aliran darah ke jantung.
4. Penanganan Serangan Akut
Jika mengalami serangan angina, langkah-langkah berikut dapat membantu:
- Berhenti beraktivitas dan duduk atau berbaring.
- Ambil obat nitrat sublingual (di bawah lidah) jika diresepkan oleh dokter.
- Jika gejala tidak mereda dalam 5 menit, ulangi dosis nitrat.
- Jika gejala berlanjut setelah 15 menit atau memburuk, segera cari bantuan medis darurat.
Penting untuk diingat bahwa penanganan masuk angin duduk harus disesuaikan dengan kondisi individual pasien. Konsultasi rutin dengan dokter sangat penting untuk memantau efektivitas pengobatan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Pencegahan Masuk Angin Duduk
Pencegahan masuk angin duduk erat kaitannya dengan mengelola faktor risiko penyakit jantung koroner. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko:
- Menjaga pola makan sehat: Konsumsi makanan yang kaya serat, rendah lemak jenuh, dan rendah garam. Perbanyak konsumsi buah, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein rendah lemak.
- Olahraga teratur: Lakukan aktivitas fisik sedang setidaknya 150 menit per minggu atau aktivitas intensitas tinggi 75 menit per minggu.
- Berhenti merokok: Jika Anda perokok, carilah bantuan untuk berhenti. Merokok sangat meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Kendalikan berat badan: Jaga berat badan ideal untuk mengurangi beban pada jantung dan pembuluh darah.
- Kelola stres: Praktikkan teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, atau hobi yang menenangkan.
- Kontrol kondisi kesehatan lain: Jika Anda memiliki diabetes, hipertensi, atau kolesterol tinggi, pastikan kondisi tersebut terkontrol dengan baik.
- Batasi alkohol: Jika Anda minum alkohol, lakukan dengan moderasi.
- Tidur yang cukup: Usahakan untuk mendapatkan 7-9 jam tidur setiap malam.
- Pemeriksaan kesehatan rutin: Lakukan check-up kesehatan secara teratur, terutama jika Anda memiliki faktor risiko penyakit jantung.
Selain itu, penting untuk mengenali dan merespons gejala awal masuk angin duduk. Jika Anda sering mengalami gejala, diskusikan dengan dokter tentang strategi pencegahan yang lebih spesifik dan kemungkinan pengobatan preventif.
Advertisement
Kapan Harus ke Dokter?
Mengetahui kapan harus mencari bantuan medis sangat penting dalam penanganan masuk angin duduk. Berikut adalah situasi-situasi di mana Anda harus segera menghubungi dokter atau mencari bantuan medis darurat:
- Nyeri dada yang baru pertama kali dialami atau berbeda dari biasanya.
- Nyeri dada yang berlangsung lebih dari 15 menit dan tidak mereda dengan istirahat atau obat.
- Nyeri dada yang disertai dengan sesak napas berat, keringat dingin, mual, atau pusing.
- Gejala yang memburuk atau lebih sering terjadi dari biasanya.
- Nyeri dada yang muncul saat istirahat atau dengan aktivitas ringan.
- Gejala baru yang muncul, seperti kelelahan ekstrem atau pembengkakan kaki.
Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan serangan jantung, seperti nyeri dada berat yang menjalar ke lengan, rahang, atau punggung, segera hubungi layanan gawat darurat. Setiap menit sangat berharga dalam penanganan serangan jantung.
Selain itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter jika Anda:
- Telah didiagnosis dengan angina dan ingin memantau efektivitas pengobatan.
- Memiliki faktor risiko tinggi penyakit jantung dan ingin melakukan skrining.
- Mengalami perubahan dalam frekuensi atau intensitas gejala angina.
Ingat, lebih baik waspada dan mencari bantuan medis lebih awal daripada menunggu sampai kondisi memburuk. Dokter dapat melakukan evaluasi yang tepat dan memberikan penanganan yang sesuai untuk mencegah komplikasi serius.
Mitos dan Fakta Seputar Masuk Angin Duduk
Terdapat beberapa mitos dan kesalahpahaman umum seputar masuk angin duduk yang perlu diklarifikasi:
Mitos 1: Masuk angin duduk hanya terjadi saat duduk
Fakta: Meskipun namanya "masuk angin duduk", kondisi ini bisa terjadi kapan saja, baik saat beraktivitas maupun istirahat. Nama ini hanya istilah awam yang tidak mencerminkan kondisi medis sebenarnya.
Mitos 2: Masuk angin duduk sama dengan masuk angin biasa
Fakta: Masuk angin duduk (angina) adalah kondisi yang berkaitan dengan jantung, berbeda dengan masuk angin biasa yang umumnya berkaitan dengan gangguan pencernaan.
Mitos 3: Kerokan dapat menyembuhkan masuk angin duduk
Fakta: Kerokan tidak efektif untuk mengatasi masuk angin duduk. Kondisi ini memerlukan penanganan medis yang tepat.
Mitos 4: Masuk angin duduk hanya menyerang orang tua
Fakta: Meskipun lebih sering terjadi pada orang yang lebih tua, masuk angin duduk bisa menyerang siapa saja, termasuk orang muda dengan faktor risiko tertentu.
Mitos 5: Jika gejalanya ringan, tidak perlu ke dokter
Fakta: Bahkan gejala ringan dari masuk angin duduk perlu dievaluasi oleh dokter, karena bisa menjadi tanda awal masalah jantung yang lebih serius.
Mitos 6: Olahraga berbahaya bagi penderita masuk angin duduk
Fakta: Olahraga yang tepat dan teratur justru bisa membantu memperkuat jantung. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter tentang jenis dan intensitas olahraga yang aman.
Mitos 7: Masuk angin duduk selalu berakhir dengan serangan jantung
Fakta: Meskipun masuk angin duduk bisa menjadi tanda peringatan, dengan penanganan yang tepat, banyak penderita dapat mengelola kondisinya dengan baik tanpa mengalami serangan jantung.
Memahami fakta-fakta ini penting untuk menghindari kesalahpahaman dan memastikan penanganan yang tepat terhadap masuk angin duduk.
Advertisement
Kesimpulan
Masuk angin duduk atau angina pectoris adalah kondisi serius yang berkaitan dengan kesehatan jantung. Meskipun sering disalahartikan sebagai masalah pencernaan biasa, gejala-gejalanya seperti nyeri dada, sesak napas, dan kelelahan yang tidak biasa harus diwaspadai. Penting untuk memahami bahwa kondisi ini merupakan tanda peringatan dari masalah jantung yang mendasarinya, biasanya penyakit jantung koroner.
Pengenalan dini terhadap ciri-ciri masuk angin duduk sangat krusial untuk penanganan yang tepat dan pencegahan komplikasi serius seperti serangan jantung. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk segera mencari bantuan medis. Diagnosis yang akurat melalui berbagai tes medis akan membantu dokter menentukan pendekatan pengobatan yang paling sesuai.
Penanganan masuk angin duduk melibatkan kombinasi perubahan gaya hidup, pengobatan farmakologis, dan dalam beberapa kasus, prosedur medis. Perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok, mengelola berat badan, olahraga teratur, dan pola makan sehat merupakan langkah penting dalam manajemen kondisi ini. Obat-obatan seperti nitrat, beta-blocker, dan aspirin dapat membantu mengelola gejala dan mengurangi risiko komplikasi.
Pencegahan masuk angin duduk erat kaitannya dengan mengelola faktor risiko penyakit jantung. Langkah-langkah seperti menjaga pola makan sehat, olahraga teratur, menghindari merokok, dan mengelola stres dapat membantu mengurangi risiko terjadinya kondisi ini.
Akhirnya, penting untuk menghilangkan mitos dan kesalahpahaman seputar masuk angin duduk. Kondisi ini bukan sekedar masalah pencernaan dan tidak bisa diatasi dengan metode tradisional seperti kerokan. Pemahaman yang benar tentang kondisi ini akan membantu masyarakat untuk lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan jantung mereka.
Dengan pengetahuan yang tepat, kewaspadaan terhadap gejala, dan penanganan medis yang sesuai, penderita masuk angin duduk dapat mengelola kondisinya dengan baik dan menjalani hidup yang berkualitas. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan jantung Anda.