Apa Itu Eksim: Memahami Penyebab, Gejala, dan Penanganan

Pelajari tentang eksim, penyakit kulit yang menyebabkan gatal dan peradangan. Kenali penyebab, gejala, dan cara menanganinya dengan tepat.

oleh Ayu Isti Prabandari diperbarui 30 Jan 2025, 09:27 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2025, 09:27 WIB
apa itu eksim
apa itu eksim ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Pengertian Eksim

Liputan6.com, Jakarta Eksim, yang juga dikenal sebagai dermatitis atopik, merupakan kondisi peradangan pada kulit yang menimbulkan gejala seperti gatal, kemerahan, dan kulit kering. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari bayi hingga orang dewasa, namun lebih sering terjadi pada anak-anak. Eksim bukanlah penyakit yang menular, tetapi dapat sangat mengganggu kenyamanan dan kualitas hidup penderitanya.

Istilah "eksim" berasal dari bahasa Yunani yang berarti "mendidih atau mengalir keluar". Hal ini merujuk pada karakteristik eksim yang dapat menyebabkan pembentukan lepuh atau gelembung kecil (vesikel) pada kulit yang kemudian pecah dan mengeluarkan cairan.

Eksim merupakan kondisi kronis yang cenderung kambuh dan mereda secara bergantian. Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan eksim secara total, berbagai perawatan dan pengobatan dapat membantu mengendalikan gejala dan mencegah kekambuhan.

Jenis-Jenis Eksim

Terdapat beberapa jenis eksim yang perlu diketahui, masing-masing dengan karakteristik dan penyebab yang berbeda:

1. Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik adalah jenis eksim yang paling umum dijumpai. Kondisi ini sering dimulai sejak masa bayi atau anak-anak dan dapat berlanjut hingga dewasa. Gejala utamanya meliputi gatal yang intens, kulit kering, dan munculnya ruam merah. Penderita dermatitis atopik juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami asma dan alergi lainnya.

2. Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak terbagi menjadi dua jenis:

  • Dermatitis kontak alergik: Disebabkan oleh reaksi alergi terhadap zat tertentu yang bersentuhan dengan kulit, seperti nikel, parfum, atau bahan pengawet kosmetik.
  • Dermatitis kontak iritan: Terjadi akibat paparan langsung terhadap zat-zat yang dapat mengiritasi kulit, seperti sabun keras, deterjen, atau bahan kimia lainnya.

3. Eksim Numular

Eksim numular ditandai dengan munculnya bercak-bercak bulat atau oval pada kulit yang gatal dan meradang. Jenis eksim ini sering terjadi pada bagian luar kaki, tangan, dan lengan.

4. Eksim Stasis

Eksim stasis adalah jenis eksim kronis yang terjadi pada bagian bawah kaki, terutama di sekitar pergelangan kaki. Kondisi ini sering berkaitan dengan masalah sirkulasi darah dan varises.

Memahami jenis eksim yang dialami sangat penting untuk menentukan perawatan yang tepat. Setiap jenis eksim mungkin memerlukan pendekatan pengobatan yang berbeda.

Penyebab Eksim

Penyebab pasti eksim belum sepenuhnya dipahami, namun para ahli meyakini bahwa kondisi ini melibatkan interaksi kompleks antara faktor genetik, lingkungan, dan sistem kekebalan tubuh. Berikut adalah beberapa faktor yang diyakini berperan dalam perkembangan eksim:

1. Faktor Genetik

Eksim memiliki kecenderungan genetik yang kuat. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat eksim, asma, atau alergi lainnya, anak-anak mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan eksim. Penelitian menunjukkan bahwa mutasi pada gen tertentu, seperti gen CARD11 dan FLG, dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap eksim.

2. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh

Penderita eksim sering memiliki sistem kekebalan tubuh yang terlalu reaktif. Ketika terpapar alergen atau iritan, sistem kekebalan tubuh mereka cenderung memberikan respons yang berlebihan, menyebabkan peradangan pada kulit. Hal ini dapat menjelaskan mengapa eksim sering berkaitan dengan kondisi alergi lainnya seperti asma dan rinitis alergi.

3. Faktor Lingkungan

Berbagai faktor lingkungan dapat memicu atau memperburuk gejala eksim, termasuk:

  • Perubahan suhu dan kelembaban yang ekstrem
  • Paparan terhadap iritan seperti sabun keras, deterjen, atau bahan kimia
  • Alergen seperti serbuk sari, tungau debu, atau bulu hewan
  • Stres emosional
  • Makanan tertentu (pada beberapa individu)
  • Infeksi kulit

4. Gangguan Fungsi Penghalang Kulit

Penderita eksim sering memiliki gangguan pada fungsi penghalang kulit. Kulit yang sehat bertindak sebagai penghalang yang melindungi tubuh dari iritan, alergen, dan mikroorganisme. Pada penderita eksim, penghalang ini tidak berfungsi dengan baik, membuat kulit lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi.

5. Hormon

Perubahan hormon dapat mempengaruhi gejala eksim. Beberapa wanita mungkin mengalami perubahan pada gejala eksim mereka selama siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause.

Memahami penyebab dan faktor pemicu eksim sangat penting dalam mengelola kondisi ini. Dengan mengenali faktor-faktor yang dapat memicu kekambuhan, penderita dapat mengambil langkah-langkah untuk menghindari atau meminimalkan paparan terhadap pemicu tersebut, sehingga membantu mengendalikan gejala eksim.

Gejala Eksim

Gejala eksim dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya dan dapat berubah seiring waktu. Beberapa gejala umum eksim meliputi:

1. Gatal yang Intens

Rasa gatal yang hebat adalah gejala utama eksim. Gatal ini sering kali lebih parah pada malam hari dan dapat mengganggu tidur. Keinginan untuk menggaruk dapat sangat kuat, namun menggaruk dapat memperburuk kondisi kulit dan menyebabkan siklus gatal-garuk yang sulit diputus.

2. Kulit Kering dan Bersisik

Penderita eksim sering mengalami kulit yang sangat kering, kasar, dan bersisik. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan meningkatkan risiko terjadinya retakan pada kulit yang dapat menyebabkan infeksi.

3. Kemerahan dan Peradangan

Area kulit yang terkena eksim biasanya menjadi merah dan terlihat meradang. Pada kasus yang parah, kulit dapat menjadi sangat merah dan bengkak.

4. Ruam

Eksim sering menyebabkan munculnya ruam pada kulit. Ruam ini dapat berupa bintik-bintik kecil yang menonjol, atau area yang lebih luas dengan tekstur yang kasar.

5. Penebalan Kulit

Pada kasus eksim kronis, kulit yang terkena dapat menjadi lebih tebal, proses yang dikenal sebagai likenifikasi. Ini sering terjadi sebagai respons terhadap garukan yang terus-menerus.

6. Lesi atau Luka

Garukan yang berlebihan dapat menyebabkan lesi atau luka pada kulit. Lesi ini dapat berupa lecet, goresan, atau bahkan luka terbuka yang berisiko terinfeksi.

7. Perubahan Warna Kulit

Setelah peradangan mereda, kulit yang terkena eksim mungkin tampak lebih gelap atau lebih terang dari kulit di sekitarnya. Perubahan warna ini biasanya bersifat sementara, tetapi dalam beberapa kasus dapat bertahan lebih lama.

8. Keluarnya Cairan dan Pembentukan Kerak

Pada kasus eksim yang parah, kulit dapat mengeluarkan cairan jernih dan kemudian membentuk kerak. Ini sering terjadi ketika vesikel (gelembung kecil berisi cairan) pecah akibat garukan atau gesekan.

9. Lokasi Gejala

Gejala eksim dapat muncul di berbagai bagian tubuh, tetapi lokasi yang paling umum meliputi:

  • Wajah, terutama pada bayi dan anak-anak
  • Lipatan siku dan belakang lutut
  • Leher, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki
  • Tangan dan kaki
  • Dada dan punggung

Penting untuk diingat bahwa gejala eksim dapat bervariasi dalam intensitas dan dapat mengalami periode kambuh dan remisi. Beberapa orang mungkin mengalami gejala ringan yang hanya sesekali muncul, sementara yang lain mungkin mengalami gejala yang lebih parah dan persisten.

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, terutama jika gejala tersebut persisten atau mengganggu aktivitas sehari-hari, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau dermatolog. Mereka dapat memberikan diagnosis yang tepat dan merekomendasikan rencana perawatan yang sesuai untuk mengelola gejala eksim Anda.

Diagnosis Eksim

Diagnosis eksim biasanya dilakukan melalui kombinasi pemeriksaan fisik, evaluasi riwayat medis, dan dalam beberapa kasus, tes tambahan. Berikut adalah langkah-langkah yang mungkin dilakukan oleh dokter atau dermatolog dalam mendiagnosis eksim:

1. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa kulit Anda secara menyeluruh, mencari tanda-tanda karakteristik eksim seperti kemerahan, penebalan kulit, atau ruam. Mereka akan memperhatikan lokasi dan pola gejala, yang dapat memberikan petunjuk tentang jenis eksim yang Anda alami.

2. Riwayat Medis

Dokter akan menanyakan tentang gejala Anda, termasuk kapan gejala pertama kali muncul, seberapa sering gejala kambuh, dan faktor-faktor yang mungkin memicu atau memperburuk gejala. Mereka juga akan menanyakan tentang riwayat alergi atau eksim dalam keluarga Anda, serta kondisi medis lain yang mungkin Anda miliki.

3. Tes Patch

Jika dokter mencurigai dermatitis kontak alergik, mereka mungkin merekomendasikan tes patch. Dalam tes ini, berbagai alergen potensial ditempatkan pada kulit Anda (biasanya di punggung) selama beberapa hari untuk melihat apakah terjadi reaksi alergi.

4. Tes Darah

Meskipun tidak ada tes darah spesifik untuk mendiagnosis eksim, dokter mungkin memerintahkan tes darah untuk memeriksa kondisi lain yang mungkin terkait atau untuk mengidentifikasi kemungkinan pemicu alergi.

5. Biopsi Kulit

Dalam kasus yang jarang terjadi, dokter mungkin mengambil sampel kecil kulit (biopsi) untuk diperiksa di bawah mikroskop. Ini biasanya dilakukan untuk menyingkirkan kondisi kulit lain yang mungkin menyerupai eksim.

6. Tes Alergi

Jika dokter mencurigai bahwa alergi makanan atau lingkungan mungkin memicu gejala eksim, mereka mungkin merekomendasikan tes alergi. Ini bisa berupa tes kulit (skin prick test) atau tes darah untuk alergi spesifik.

7. Evaluasi Faktor Pemicu

Dokter mungkin meminta Anda untuk melacak gejala Anda dan mencatat faktor-faktor yang mungkin memicu kekambuhan. Ini dapat membantu mengidentifikasi pemicu spesifik yang perlu dihindari.

8. Diagnosis Diferensial

Dokter juga akan mempertimbangkan kondisi kulit lain yang mungkin menyerupai eksim, seperti psoriasis, dermatitis seboroik, atau infeksi jamur, untuk memastikan diagnosis yang akurat.

Penting untuk diingat bahwa diagnosis eksim terutama didasarkan pada gejala klinis dan riwayat medis. Tidak ada tes tunggal yang dapat secara definitif mendiagnosis eksim. Dalam banyak kasus, kombinasi dari pemeriksaan fisik yang cermat dan riwayat medis yang menyeluruh sudah cukup untuk membuat diagnosis.

Jika Anda mencurigai bahwa Anda mungkin menderita eksim, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau dermatolog. Diagnosis yang akurat adalah langkah pertama dalam mendapatkan perawatan yang tepat dan efektif untuk mengelola gejala eksim Anda.

Pengobatan Eksim

Pengobatan eksim bertujuan untuk mengurangi gejala, mencegah kekambuhan, dan memperbaiki kualitas hidup penderita. Pendekatan pengobatan biasanya melibatkan kombinasi dari perawatan kulit, obat-obatan, dan perubahan gaya hidup. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum digunakan untuk mengatasi eksim:

1. Perawatan Kulit

Perawatan kulit yang tepat sangat penting dalam mengelola eksim:

  • Pelembap: Gunakan pelembap secara teratur untuk menjaga kelembaban kulit dan mencegah kekeringan.
  • Mandi dengan benar: Gunakan air hangat (bukan panas) dan pembersih yang lembut. Batasi waktu mandi tidak lebih dari 10-15 menit.
  • Hindari iritan: Identifikasi dan hindari bahan-bahan yang dapat mengiritasi kulit Anda, seperti sabun keras atau deterjen.

2. Obat-obatan Topikal

Obat-obatan yang diaplikasikan langsung ke kulit dapat membantu mengurangi peradangan dan gatal:

  • Kortikosteroid topikal: Obat ini dapat mengurangi peradangan dan gatal. Tersedia dalam berbagai kekuatan, dari yang ringan hingga yang kuat.
  • Inhibitor kalsineurin topikal: Obat seperti tacrolimus dan pimecrolimus dapat membantu mengendalikan peradangan tanpa efek samping steroid.
  • Antibiotik topikal: Jika terjadi infeksi sekunder, dokter mungkin meresepkan antibiotik topikal.

3. Obat-obatan Oral

Dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan obat-obatan oral:

  • Antihistamin: Dapat membantu mengurangi gatal dan memperbaiki kualitas tidur.
  • Kortikosteroid oral: Untuk kasus eksim yang parah, kortikosteroid oral mungkin diresepkan dalam jangka pendek.
  • Imunosupresan: Obat-obatan seperti cyclosporine atau methotrexate mungkin digunakan untuk kasus yang sangat parah dan resisten terhadap pengobatan lain.

4. Fototerapi

Terapi cahaya atau fototerapi menggunakan sinar UVB atau UVA dapat efektif untuk beberapa kasus eksim. Ini harus dilakukan di bawah pengawasan medis karena dapat meningkatkan risiko kanker kulit jika digunakan berlebihan.

5. Terapi Biologis

Untuk kasus eksim yang parah dan tidak responsif terhadap pengobatan lain, terapi biologis seperti dupilumab mungkin dipertimbangkan. Obat ini bekerja dengan menargetkan bagian spesifik dari sistem kekebalan tubuh.

6. Manajemen Gatal

Mengelola gatal adalah aspek penting dari pengobatan eksim:

  • Kompres dingin: Dapat membantu meredakan gatal.
  • Teknik relaksasi: Stres dapat memperburuk gatal, jadi teknik relaksasi mungkin membantu.
  • Hindari menggaruk: Gunakan alternatif seperti menepuk atau menekan kulit yang gatal.

7. Perubahan Gaya Hidup

Beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu mengelola eksim:

  • Identifikasi dan hindari pemicu: Ini bisa termasuk makanan tertentu, stres, atau faktor lingkungan.
  • Pakaian yang tepat: Pilih pakaian yang lembut dan bernapas, hindari bahan yang kasar atau mengiritasi.
  • Kontrol suhu dan kelembaban: Hindari kondisi yang terlalu panas atau lembab yang dapat memicu keringat berlebih.

8. Terapi Alternatif

Beberapa orang menemukan manfaat dari terapi alternatif, meskipun bukti ilmiahnya masih terbatas:

  • Minyak ikan: Suplemen minyak ikan mungkin membantu mengurangi peradangan.
  • Probiotik: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa probiotik mungkin membantu dalam pencegahan dan pengobatan eksim.
  • Akupunktur: Beberapa orang melaporkan perbaikan gejala dengan akupunktur.

Penting untuk diingat bahwa pengobatan eksim harus disesuaikan dengan kebutuhan individu. Apa yang efektif untuk satu orang mungkin tidak bekerja untuk yang lain. Selalu konsultasikan dengan dokter atau dermatolog Anda sebelum memulai pengobatan baru atau mengubah rejimen pengobatan Anda. Mereka dapat membantu Anda mengembangkan rencana perawatan yang komprehensif dan aman berdasarkan severity eksim Anda, riwayat medis, dan faktor-faktor lainnya.

Pencegahan Eksim

Meskipun eksim tidak selalu dapat dicegah sepenuhnya, terutama jika ada faktor genetik yang berperan, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko kekambuhan dan meminimalkan gejala. Berikut adalah beberapa strategi pencegahan eksim yang efektif:

1. Identifikasi dan Hindari Pemicu

Salah satu langkah paling penting dalam pencegahan eksim adalah mengidentifikasi dan menghindari faktor-faktor yang memicu kekambuhan. Ini mungkin termasuk:

  • Alergen seperti serbuk sari, tungau debu, atau bulu hewan
  • Iritan kulit seperti sabun keras, deterjen, atau bahan kimia tertentu
  • Makanan tertentu yang mungkin memicu reaksi alergi
  • Stres emosional
  • Perubahan suhu atau kelembaban yang ekstrem

2. Jaga Kelembaban Kulit

Kulit yang terhidrasi dengan baik lebih tahan terhadap iritasi dan kekambuhan eksim:

  • Gunakan pelembap secara teratur, terutama setelah mandi
  • Pilih pelembap yang bebas pewangi dan cocok untuk kulit sensitif
  • Aplikasikan pelembap saat kulit masih sedikit lembab untuk mengunci kelembaban

3. Praktikkan Kebiasaan Mandi yang Tepat

Cara Anda mandi dapat mempengaruhi kondisi kulit Anda:

  • Gunakan air hangat, bukan panas
  • Batasi waktu mandi tidak lebih dari 10-15 menit
  • Gunakan pembersih yang lembut dan bebas sabun
  • Setelah mandi, tepuk-tepuk kulit hingga kering dengan handuk lembut, jangan digosok

4. Pilih Pakaian yang Tepat

Jenis pakaian yang Anda kenakan dapat mempengaruhi kondisi kulit Anda:

  • Pilih pakaian yang terbuat dari bahan alami dan bernapas seperti katun
  • Hindari bahan yang kasar atau mengiritasi seperti wol
  • Cuci pakaian baru sebelum dipakai untuk menghilangkan zat kimia yang mungkin mengiritasi

5. Kelola Stres

Stres dapat memicu kekambuhan eksim, jadi penting untuk mengelolanya:

  • Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga
  • Lakukan olahraga teratur
  • Pastikan Anda mendapatkan cukup tidur

6. Kontrol Lingkungan

Mengelola lingkungan Anda dapat membantu mengurangi paparan terhadap pemicu:

  • Gunakan pelembap udara untuk menjaga kelembaban optimal di dalam ruangan
  • Bersihkan rumah secara teratur untuk mengurangi debu dan alergen
  • Gunakan sarung bantal dan kasur anti-tungau

7. Perhatikan Diet

Meskipun hubungan antara diet dan eksim masih diperdebatkan, beberapa orang menemukan bahwa menghindari makanan tertentu dapat membantu:

  • Catat makanan yang Anda konsumsi dan perhatikan apakah ada hubungan dengan kekambuhan eksim
  • Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum melakukan perubahan diet yang signifikan

8. Jaga Kuku Tetap Pendek

Kuku yang pendek dan halus dapat mengurangi kerusakan pada kulit jika Anda tidak sengaja menggaruk:

  • Potong kuku secara teratur
  • Gunakan sarung tangan katun di malam hari jika Anda cenderung menggaruk saat tidur

9. Gunakan Produk Bebas Pewangi

Pewangi dalam produk perawatan pribadi dan rumah tangga dapat mengiritasi kulit:

  • Pilih produk perawatan kulit, deterjen, dan produk pembersih yang bebas pewangi
  • Hindari penggunaan parfum atau kolonye langsung pada kulit

10. Lakukan Perawatan Kulit Secara Rutin

Perawatan kulit yang konsisten dapat membantu mencegah kekambuhan:

  • Ikuti rutinitas perawatan kulit yang direkomendasikan oleh dokter Anda
  • Gunakan obat-obatan yang diresepkan secara teratur, bahkan ketika gejala mereda

Ingatlah bahwa pencegahan eksim adalah proses yang berkelanjutan dan mungkin memerlukan beberapa percobaan dan kesalahan untuk menemukan apa yang paling efektif untuk Anda. Jika Anda mengalami kesulitan dalam mengelola eksim atau jika gejala Anda memburuk meskipun telah melakukan langkah-langkah pencegahan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau dermatolog Anda. Mereka dapat membantu Anda menyesuaikan strategi pencegahan dan pengobatan Anda sesuai kebutuhan.

Kesimpulan

Eksim, atau dermatitis atopik, adalah kondisi kulit kronis yang dapat sangat mengganggu kualitas hidup penderitanya. Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan eksim secara total, pemahaman yang lebih baik tentang penyebab, gejala, dan metode penanganannya dapat membantu penderita mengelola kondisi ini dengan lebih efektif.

Kunci dalam mengelola eksim adalah pendekatan yang komprehensif, melibatkan perawatan kulit yang tepat, pengobatan yang sesuai, dan perubahan gaya hidup. Identifikasi dan penghindaran faktor pemicu, penggunaan pelembap secara rutin, dan kepatuhan terhadap rejimen pengobatan yang diresepkan oleh dokter merupakan langkah-langkah penting dalam mengendalikan gejala eksim.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu mungkin memiliki pengalaman yang berbeda dengan eksim. Apa yang efektif untuk satu orang mungkin tidak bekerja untuk yang lain. Oleh karena itu, kerjasama yang erat dengan profesional kesehatan, seperti dokter kulit atau dermatolog, sangat penting dalam mengembangkan rencana perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Meskipun hidup dengan eksim dapat menjadi tantangan, dengan pengetahuan yang tepat dan strategi pengelolaan yang efektif, banyak orang dapat menjalani kehidupan yang sehat dan produktif. Terus belajar tentang kondisi Anda, tetap proaktif dalam perawatan, dan jangan ragu untuk mencari dukungan ketika Anda membutuhkannya. Dengan pendekatan yang tepat, eksim dapat dikelola dengan baik, memungkinkan Anda untuk menjalani hidup dengan kenyamanan dan kepercayaan diri yang lebih besar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya