Liputan6.com, Jakarta Istilah "17:32" belakangan ini sering muncul di media sosial, khususnya TikTok. Banyak yang mengira angka tersebut menunjukkan waktu, padahal sebenarnya memiliki makna yang merujuk pada salah satu ayat dalam Al-Qur'an. Lantas, apa sebenarnya arti 17:32 dalam Islam? Mari kita bahas secara lengkap dalam artikel ini.
Pengertian Arti 17:32
Istilah 17:32 merupakan bahasa gaul yang digunakan warganet untuk merujuk pada surah Al-Isra ayat 32 dalam Al-Qur'an. Ayat ini berisi larangan Allah SWT kepada umat Islam untuk mendekati perbuatan zina.
Bunyi ayat tersebut dalam bahasa Arab adalah:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Transliterasi Latin: Wa lā taqrabuz-zinā, innahū kāna fāḥisyataw wa sā'a sabīlā
Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."
Jadi, ketika seseorang menyebutkan "17:32", maksudnya adalah mengingatkan tentang larangan mendekati zina sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Isra ayat 32 tersebut.
Advertisement
Tafsir Al-Isra Ayat 32
Untuk memahami makna ayat ini lebih dalam, mari kita simak beberapa tafsir dari para ulama:
1. Tafsir Al-Muyassar (Kementerian Agama Saudi Arabia):
"Dan janganlah kalian mendekati perzinaan dan segala pemicunya, supaya kalian tidak terjerumus ke dalamnya. Sesungguhnya zina itu benar-benar amat buruk, dan seburuk-buruk tindakan adalah perzinaan."
2. Tafsir Ibnu Katsir:
"Allah SWT berfirman seraya melarang hamba-hamba-Nya berbuat zina, mendekatinya dan melakukan hal-hal yang mendorong dan menyebabkan terjadinya zina. (Dan janganlah kalian mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji) yaitu dosa besar (Dan suatu jalan buruk) yaitu seburuk-buruk jalan yang ditempuh."
3. Tafsir Al-Wajiz (Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili):
"Dan janganlah kalian mendekati zina dan sesuatu yang membuka jalan untuk zina, karena zina itu adalah perbuatan buruk yang sudah jelas keburukannya, dan itu merupakan seburuk-buruk jalan karena mengakibatkan masuk neraka, percampuran nasab dan penyakit, penyakit berbahaya dan menodai kehormatan."
Dari tafsir-tafsir di atas, kita dapat menyimpulkan beberapa poin penting:
- Larangan dalam ayat ini bukan hanya melakukan zina, tapi juga mendekati atau melakukan hal-hal yang bisa mengarah pada zina.
- Zina disebut sebagai perbuatan keji dan jalan yang buruk karena dampak negatifnya yang sangat besar.
- Larangan ini bertujuan untuk melindungi kehormatan, kesehatan, dan keutuhan nasab manusia.
Hikmah di Balik Larangan Zina
Ada banyak hikmah di balik larangan zina dalam Islam, di antaranya:
- Menjaga kesucian dan kehormatan diri
- Melindungi institusi keluarga dan masyarakat
- Mencegah percampuran dan ketidakjelasan nasab
- Menghindari penyebaran penyakit menular seksual
- Menjaga keseimbangan psikologis dan emosional
- Mendorong pernikahan yang sah dan bertanggung jawab
- Mencegah eksploitasi dan objektifikasi seksual
- Memelihara nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat
Dengan memahami hikmah-hikmah ini, diharapkan umat Islam bisa lebih menghayati pentingnya menjauhi zina dan segala hal yang bisa mengarah padanya.
Advertisement
Dampak Negatif Zina
Zina memiliki banyak dampak negatif, baik bagi pelaku maupun masyarakat secara luas. Beberapa di antaranya adalah:
- Rusaknya moral dan akhlak
- Hancurnya institusi keluarga
- Meningkatnya angka kehamilan di luar nikah
- Penyebaran penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS
- Trauma psikologis dan emosional
- Hilangnya kepercayaan dalam hubungan
- Meningkatnya kasus kekerasan seksual
- Timbulnya masalah sosial seperti anak terlantar
- Menurunnya produktivitas akibat fokus pada nafsu
- Hilangnya keberkahan hidup
Mengingat besarnya dampak negatif ini, menjadi jelas mengapa Islam melarang keras perbuatan zina dan segala hal yang bisa mengarah padanya.
Cara Mencegah Perbuatan Zina
Untuk menghindari zina, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Memperkuat iman dan takwa kepada Allah SWT
- Menjaga pandangan dari hal-hal yang bisa membangkitkan syahwat
- Menghindari khalwat (berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahram)
- Menjauhi tontonan dan bacaan yang berbau pornografi
- Berpuasa bagi yang belum mampu menikah
- Mengisi waktu dengan kegiatan positif dan bermanfaat
- Bergaul dengan teman-teman yang saleh
- Menghindari pergaulan bebas
- Berpakaian sopan dan menutup aurat
- Segera menikah bagi yang sudah mampu
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, insya Allah kita bisa lebih terjaga dari godaan untuk melakukan zina.
Advertisement
Pergaulan Islami yang Dianjurkan
Islam mengajarkan adab-adab dalam pergaulan antara laki-laki dan perempuan, di antaranya:
- Menjaga pandangan
- Berbicara seperlunya dan dengan sopan
- Menghindari bersentuhan fisik
- Tidak berkhalwat (berduaan)
- Menjaga jarak yang wajar
- Berpakaian sopan dan menutup aurat
- Mengutamakan interaksi dalam kelompok
- Memilih teman yang baik akhlaknya
- Saling mengingatkan dalam kebaikan
- Menghindari tempat-tempat yang rawan maksiat
Dengan menerapkan adab-adab ini, pergaulan antara laki-laki dan perempuan bisa tetap terjalin dengan baik tanpa melanggar batasan-batasan syariat.
Pandangan Islam tentang Pacaran
Istilah "pacaran" tidak dikenal dalam Islam. Namun, jika yang dimaksud adalah hubungan romantis antara laki-laki dan perempuan sebelum menikah, maka hukumnya tidak diperbolehkan. Alasannya:
- Berpotensi mengarah pada zina
- Melanggar batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan
- Bisa menimbulkan fitnah dan prasangka buruk
- Membuang-buang waktu dan energi
- Berpotensi menyakiti hati jika putus
- Tidak ada jaminan akan berlanjut ke pernikahan
Sebagai alternatif, Islam menganjurkan proses ta'aruf (perkenalan) yang lebih terstruktur dan melibatkan keluarga kedua belah pihak, dengan tujuan untuk menuju pernikahan.
Advertisement
Pernikahan sebagai Solusi
Islam menawarkan pernikahan sebagai solusi untuk menyalurkan kebutuhan biologis dan psikologis manusia secara halal. Beberapa keutamaan menikah:
- Menyempurnakan separuh agama
- Menjaga kesucian diri
- Membangun keluarga sakinah, mawaddah, warahmah
- Melanjutkan keturunan secara sah
- Mendapatkan ketenangan jiwa
- Membangun masyarakat yang lebih baik
- Mendapatkan pahala dalam setiap interaksi suami-istri
Bagi yang sudah mampu secara fisik, mental, dan finansial, menikah adalah jalan terbaik untuk menghindari zina dan mendapatkan keberkahan hidup.
Mitos dan Fakta seputar Zina
Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat terkait zina. Mari kita luruskan dengan faktanya:
- Mitos: Zina hanya terjadi jika ada penetrasi. Fakta: Zina mencakup semua bentuk hubungan seksual di luar nikah.
- Mitos: Pacaran adalah cara terbaik mengenal pasangan. Fakta: Ta'aruf yang sesuai syariat lebih aman dan efektif.
- Mitos: Zina bisa ditebus dengan menikahi pasangan zinanya. Fakta: Tetap harus bertaubat dan tidak mengulangi perbuatan tersebut.
- Mitos: Zina hanya dosa kecil. Fakta: Zina termasuk dosa besar dalam Islam.
- Mitos: Zina tidak masalah jika dilakukan atas dasar suka sama suka. Fakta: Zina tetap haram meskipun kedua pihak setuju.
Memahami fakta-fakta ini penting agar kita tidak terjerumus dalam pemahaman yang keliru tentang zina.
Advertisement
Pertanyaan Umum seputar Arti 17:32
Berikut beberapa pertanyaan yang sering muncul terkait arti 17:32:
- Q: Apakah 17:32 hanya berlaku untuk Muslim? A: Meski ayat ini ada dalam Al-Qur'an, larangan zina sebenarnya universal dan diakui oleh banyak agama dan budaya.
- Q: Bagaimana hukumnya jika tidak sengaja melihat konten pornografi? A: Jika tidak disengaja, segera alihkan pandangan dan bertaubat. Yang dilarang adalah jika sengaja mencari dan menikmatinya.
- Q: Apakah bergandengan tangan dengan pacar termasuk mendekati zina? A: Ya, karena bisa membangkitkan syahwat dan berpotensi mengarah ke perbuatan yang lebih jauh.
- Q: Bagaimana cara bertaubat jika sudah terlanjur melakukan zina? A: Bertaubat dengan sungguh-sungguh, menyesali perbuatan, berjanji tidak mengulangi, dan memperbanyak amal saleh.
- Q: Apakah 17:32 juga berlaku untuk pasangan yang sudah bertunangan? A: Ya, karena pertunangan belum menghalalkan hubungan seksual. Harus tetap menjaga batasan sampai akad nikah.
Memahami jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini bisa membantu kita lebih memahami konteks dan penerapan arti 17:32 dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Arti 17:32 merujuk pada surah Al-Isra ayat 32 yang berisi larangan mendekati zina. Ayat ini memiliki makna yang sangat dalam dan relevan dalam kehidupan umat Islam. Dengan memahami tafsir, hikmah, dan cara penerapannya, diharapkan kita bisa lebih menjaga diri dari perbuatan zina dan segala hal yang mengarah padanya. Ingatlah bahwa larangan ini bukan untuk membatasi, tapi justru untuk melindungi kehormatan, kesehatan, dan kebahagiaan kita di dunia dan akhirat. Mari bersama-sama menerapkan ajaran Islam ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)