Apa Tujuan Narrative Text: Memahami Fungsi dan Karakteristiknya

Pelajari tujuan utama narrative text, struktur, jenis, dan contohnya. Tingkatkan pemahaman Anda tentang teks naratif dalam bahasa Inggris.

oleh Rizky Mandasari Diperbarui 25 Feb 2025, 12:30 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 12:30 WIB
apa tujuan narrative text
apa tujuan narrative text ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya
Daftar Isi

Pengertian Narrative Text

Liputan6.com, Jakarta Narrative text merupakan salah satu jenis teks dalam bahasa Inggris yang bertujuan untuk menceritakan suatu kisah atau peristiwa secara kronologis. Teks naratif biasanya menyajikan serangkaian kejadian yang saling terkait dan memiliki alur cerita yang jelas dari awal hingga akhir. Cerita yang disajikan dalam narrative text bisa berupa fiksi maupun non-fiksi.

Beberapa karakteristik utama narrative text antara lain:

  • Memiliki alur cerita yang jelas (awal, tengah, akhir)
  • Menggunakan kalimat dalam bentuk past tense
  • Terdapat tokoh-tokoh dalam cerita
  • Ada latar tempat dan waktu kejadian
  • Memiliki konflik atau masalah yang harus diselesaikan
  • Menggunakan kata penghubung untuk mengurutkan peristiwa

Narrative text bisa berupa berbagai jenis cerita seperti dongeng, fabel, mitos, legenda, cerita pendek, novel, dan lain sebagainya. Teks ini umumnya ditulis dengan gaya bahasa yang menarik dan menggugah emosi pembaca agar dapat menghayati cerita yang disajikan.

Tujuan Utama Narrative Text

Lalu apa sebenarnya tujuan utama dari narrative text? Berikut ini adalah beberapa tujuan pokok dari teks naratif:

1. Menghibur Pembaca

Tujuan paling mendasar dari narrative text adalah untuk menghibur pembaca melalui cerita yang disajikan. Dengan alur yang menarik dan tokoh-tokoh yang relatable, narrative text berusaha membuat pembaca larut dalam cerita dan mendapatkan kesenangan atau hiburan dari membacanya.

2. Menyampaikan Pesan Moral

Banyak narrative text yang memiliki pesan moral atau nilai-nilai kehidupan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Melalui konflik dan penyelesaian masalah dalam cerita, penulis berusaha memberikan pembelajaran atau hikmah yang bisa dipetik oleh pembaca.

3. Mengembangkan Imajinasi

Dengan menggambarkan latar, tokoh, dan peristiwa secara detail, narrative text mengajak pembaca untuk membayangkan dan memvisualisasikan cerita dalam pikiran mereka. Hal ini dapat merangsang dan mengembangkan daya imajinasi pembaca.

4. Menjelaskan Fenomena

Beberapa jenis narrative text seperti mitos atau legenda bertujuan untuk menjelaskan asal-usul suatu fenomena alam atau budaya. Cerita-cerita ini memberikan penjelasan imajinatif tentang mengapa sesuatu bisa terjadi atau ada.

5. Melestarikan Budaya

Narrative text dalam bentuk cerita rakyat atau dongeng sering digunakan untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal suatu masyarakat. Cerita-cerita ini diturunkan dari generasi ke generasi untuk mempertahankan identitas budaya.

Struktur Narrative Text

Untuk mencapai tujuannya, narrative text umumnya disusun dengan struktur sebagai berikut:

1. Orientation

Bagian awal yang memperkenalkan latar, waktu, dan tokoh-tokoh dalam cerita. Orientation memberikan gambaran umum tentang situasi awal cerita kepada pembaca. Biasanya dimulai dengan kalimat pembuka seperti "Once upon a time..." atau "Long time ago...".

2. Complication

Bagian inti cerita di mana konflik atau masalah mulai muncul dan berkembang. Tokoh utama menghadapi berbagai tantangan atau rintangan yang harus diatasi. Complication bisa terdiri dari beberapa peristiwa yang saling terkait dan membangun ketegangan cerita.

3. Resolution

Bagian di mana konflik mencapai klimaks dan kemudian terselesaikan. Tokoh utama menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi. Resolution bisa berupa happy ending atau sad ending tergantung bagaimana masalah diselesaikan.

4. Re-orientation (Opsional)

Bagian penutup yang memberikan kesimpulan atau pembelajaran dari cerita. Re-orientation bersifat opsional dan tidak selalu ada dalam setiap narrative text. Biasanya berisi pesan moral atau refleksi dari penulis.

Struktur ini membantu penulis menyusun cerita secara sistematis dan memastikan alur berjalan dengan baik dari awal hingga akhir. Pembaca juga lebih mudah mengikuti dan memahami jalan cerita dengan adanya struktur yang jelas.

Jenis-Jenis Narrative Text

Ada beberapa jenis narrative text yang umum ditemui, di antaranya:

1. Fairy Tales (Dongeng)

Cerita fiksi yang mengandung unsur magis atau keajaiban. Biasanya melibatkan tokoh-tokoh seperti peri, penyihir, atau makhluk ajaib lainnya. Contoh: Cinderella, Snow White.

2. Fables (Fabel)

Cerita pendek dengan tokoh utama binatang yang memiliki karakteristik manusia. Fabel biasanya mengandung pesan moral di akhir cerita. Contoh: The Tortoise and The Hare.

3. Myths (Mitos)

Cerita tradisional yang menjelaskan fenomena alam atau asal-usul suatu budaya. Sering melibatkan dewa-dewi atau kekuatan supernatural. Contoh: Kisah Dewi Sri.

4. Legends (Legenda)

Cerita rakyat yang dianggap pernah terjadi di masa lalu. Biasanya berkaitan dengan tokoh heroik atau tempat tertentu. Contoh: Legenda Malin Kundang.

5. Science Fiction

Cerita fiksi yang mengeksplorasi dampak teknologi canggih atau penemuan ilmiah terhadap masyarakat. Contoh: Novel "1984" karya George Orwell.

6. Historical Fiction

Cerita fiksi yang berlatar belakang peristiwa atau periode sejarah tertentu. Menggabungkan fakta sejarah dengan imajinasi penulis. Contoh: Novel "The Book Thief".

Ciri-Ciri Kebahasaan Narrative Text

Untuk mencapai tujuannya, narrative text memiliki beberapa ciri kebahasaan yang khas, antara lain:

1. Penggunaan Past Tense

Karena menceritakan kejadian di masa lampau, narrative text umumnya menggunakan kalimat dalam bentuk past tense. Contoh: "The princess lived in a beautiful castle."

2. Kata Penghubung Waktu

Menggunakan kata penghubung yang menunjukkan urutan waktu seperti "once upon a time", "long ago", "then", "after that", "finally" untuk mengurutkan peristiwa.

3. Kata Sifat Deskriptif

Penggunaan kata sifat yang detail untuk menggambarkan karakter, latar, atau suasana. Contoh: "The dark, gloomy forest was filled with twisted trees."

4. Kalimat Langsung

Sering menggunakan kalimat langsung (direct speech) untuk menampilkan dialog antar tokoh. Contoh: "Help me!" cried the little girl.

5. Kata Kerja Aksi

Menggunakan kata kerja yang menggambarkan aksi untuk membuat cerita lebih hidup. Contoh: "The dragon roared and breathed fire."

Contoh Narrative Text

Berikut ini adalah contoh sederhana narrative text beserta analisis strukturnya:

The Greedy Dog

Once upon a time, there was a dog who was very greedy. One day, he stole a large piece of meat from a butcher's shop and ran away with it in his mouth. (Orientation)

As he was crossing a bridge over a river, he looked down and saw his own reflection in the water. Thinking it was another dog with a bigger piece of meat, he growled and barked at his reflection. (Complication)

But as he opened his mouth to bark, the piece of meat fell into the river and was lost forever. The dog realized his mistake, but it was too late. (Resolution)

From that day on, the dog learned not to be greedy and to be content with what he had. (Re-orientation)

Dalam contoh di atas, kita bisa melihat struktur narrative text yang jelas:

  • Orientation: Memperkenalkan tokoh (anjing yang serakah) dan situasi awal
  • Complication: Konflik muncul ketika anjing melihat bayangannya sendiri
  • Resolution: Masalah terselesaikan dengan anjing kehilangan dagingnya
  • Re-orientation: Pesan moral atau pembelajaran dari cerita

Cerita ini juga menunjukkan penggunaan past tense dan kata penghubung waktu yang khas dalam narrative text.

Tips Menulis Narrative Text yang Baik

Untuk menulis narrative text yang menarik dan efektif, perhatikan tips berikut:

1. Tentukan Tujuan dan Pesan

Sebelum mulai menulis, tentukan apa tujuan utama dan pesan yang ingin disampaikan melalui cerita. Hal ini akan membantu mengarahkan alur cerita dan pengembangan karakter.

2. Kembangkan Karakter yang Kuat

Ciptakan tokoh-tokoh yang memiliki kepribadian dan motivasi yang jelas. Karakter yang kuat akan membuat pembaca lebih terlibat secara emosional dengan cerita.

3. Gunakan Deskripsi yang Hidup

Manfaatkan kata-kata deskriptif untuk menggambarkan latar, suasana, dan aksi dengan detail. Ini akan membantu pembaca memvisualisasikan cerita dengan lebih baik.

4. Bangun Konflik yang Menarik

Konflik adalah inti dari narrative text. Pastikan konflik yang disajikan cukup kuat untuk menarik perhatian pembaca dan mempertahankannya hingga akhir cerita.

5. Perhatikan Alur Cerita

Susun peristiwa-peristiwa dalam urutan yang logis dan menarik. Gunakan teknik seperti flashback atau foreshadowing untuk menambah dimensi pada cerita.

6. Pilih Sudut Pandang yang Tepat

Tentukan apakah akan menggunakan sudut pandang orang pertama, kedua, atau ketiga. Pilihan ini akan mempengaruhi bagaimana cerita disampaikan dan dirasakan oleh pembaca.

7. Edit dan Revisi

Setelah selesai menulis draft pertama, luangkan waktu untuk mengedit dan merevisi. Perbaiki struktur kalimat, pilihan kata, dan alur cerita untuk memastikan kualitas terbaik.

Manfaat Mempelajari Narrative Text

Memahami dan mempelajari narrative text memberikan beberapa manfaat penting:

1. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa

Membaca dan menulis narrative text membantu meningkatkan kosakata, pemahaman struktur kalimat, dan kemampuan mengekspresikan ide dalam bahasa Inggris.

2. Mengembangkan Kreativitas

Menulis narrative text merangsang kreativitas dalam menciptakan alur cerita, karakter, dan situasi yang menarik.

3. Melatih Kemampuan Analisis

Menganalisis struktur dan elemen narrative text melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis.

4. Memahami Nilai-nilai Moral

Banyak narrative text mengandung pesan moral yang dapat membantu pembaca memahami nilai-nilai kehidupan.

5. Mengenal Budaya

Melalui cerita rakyat atau legenda, pembaca dapat mengenal berbagai budaya dan kearifan lokal.

Perbedaan Narrative Text dengan Jenis Teks Lain

Untuk lebih memahami keunikan narrative text, mari kita bandingkan dengan beberapa jenis teks lain:

Narrative Text vs Descriptive Text

  • Narrative text berfokus pada rangkaian peristiwa, sedangkan descriptive text menggambarkan karakteristik suatu objek atau situasi.
  • Narrative text memiliki alur cerita, sementara descriptive text tidak harus memiliki urutan waktu tertentu.

Narrative Text vs Recount Text

  • Keduanya menceritakan kejadian di masa lalu, tetapi narrative text lebih berfokus pada konflik dan penyelesaiannya.
  • Recount text biasanya menceritakan pengalaman pribadi, sedangkan narrative text bisa berupa cerita fiksi.

Narrative Text vs Expository Text

  • Narrative text bertujuan menghibur dan menyampaikan pesan moral, sementara expository text bertujuan menjelaskan atau memberikan informasi.
  • Expository text biasanya menggunakan bahasa yang lebih formal dan objektif dibandingkan narrative text.

Tantangan dalam Memahami Narrative Text

Meskipun narrative text umumnya dianggap menarik, ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi pembaca atau penulis:

1. Memahami Konteks Budaya

Beberapa narrative text, terutama cerita rakyat atau legenda, mungkin mengandung elemen budaya yang tidak familiar bagi pembaca dari latar belakang berbeda.

2. Menginterpretasi Pesan Tersirat

Tidak semua pesan moral dalam narrative text disampaikan secara eksplisit. Pembaca perlu menganalisis dan menafsirkan makna yang tersirat.

3. Mengenali Gaya Bahasa Figuratif

Narrative text sering menggunakan bahasa kiasan atau majas yang mungkin sulit dipahami oleh pembaca pemula.

4. Mempertahankan Konsistensi Alur

Bagi penulis, tantangan utama adalah mempertahankan konsistensi alur cerita dan pengembangan karakter dari awal hingga akhir.

Kesimpulan

Narrative text memiliki peran penting dalam pembelajaran bahasa Inggris dan pengembangan literasi. Tujuan utamanya untuk menghibur dan menyampaikan pesan moral menjadikannya alat yang efektif dalam pendidikan dan komunikasi. Dengan memahami struktur, ciri-ciri, dan tujuan narrative text, kita dapat lebih mengapresiasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya serta meningkatkan kemampuan berbahasa dan berpikir kritis.

Melalui narrative text, kita tidak hanya belajar tentang bahasa, tetapi juga tentang kehidupan, budaya, dan nilai-nilai universal. Kemampuan untuk memahami dan menciptakan narrative text yang baik akan sangat bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan, baik akademis maupun profesional. Oleh karena itu, penting bagi pelajar dan praktisi bahasa Inggris untuk terus mengasah keterampilan mereka dalam membaca dan menulis narrative text.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya