Liputan6.com, Jakarta - Dalam tradisi Jawa, perhitungan weton dan primbon memiliki peran penting dalam menentukan kecocokan pasangan dan meramalkan masa depan pernikahan. Salah satu istilah yang sering muncul dalam perhitungan ini adalah "sujanan". Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang arti dari sujanan primbon Jawa, cara menghitungnya, serta pengaruhnya terhadap kehidupan pernikahan.
Pengertian Sujanan dalam Primbon Jawa
Sujanan merupakan salah satu hasil perhitungan weton dalam primbon Jawa yang memiliki makna kurang baik bagi pasangan yang akan menikah. Istilah ini berasal dari kata dasar "sujan" yang berarti curiga atau tidak percaya. Dalam konteks perhitungan jodoh, sujanan diartikan sebagai indikasi adanya potensi permasalahan dalam rumah tangga, terutama yang berkaitan dengan kepercayaan dan kesetiaan pasangan.
Primbon Jawa mengategorikan hasil perhitungan weton menjadi beberapa kelompok, dan sujanan termasuk dalam kelompok yang dianggap kurang menguntungkan. Pasangan yang memiliki hasil perhitungan sujanan diyakini akan menghadapi tantangan dalam membangun kepercayaan dan menjaga keharmonisan rumah tangga.
Advertisement
Cara Menghitung Weton untuk Mengetahui Sujanan
Untuk mengetahui apakah pasangan termasuk dalam kategori sujanan, diperlukan perhitungan weton yang melibatkan hari lahir dan pasaran dari kedua calon pengantin. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan perhitungan tersebut:
- Tentukan nilai neptu (angka) dari hari lahir masing-masing pasangan:
- Minggu: 5
- Senin: 4
- Selasa: 3
- Rabu: 7
- Kamis: 8
- Jumat: 6
- Sabtu: 9
- Tentukan nilai neptu dari pasaran lahir masing-masing pasangan:
- Kliwon: 8
- Legi: 5
- Pahing: 9
- Pon: 7
- Wage: 4
- Jumlahkan nilai neptu hari dan pasaran untuk masing-masing pasangan.
- Jumlahkan hasil perhitungan kedua pasangan.
- Hasil akhir yang menunjukkan sujanan adalah 7, 16, 25, atau 34.
Contoh perhitungan: Jika calon suami lahir pada hari Senin Pahing (4 + 9 = 13) dan calon istri lahir pada hari Rabu Wage (7 + 4 = 11), maka jumlah total adalah 13 + 11 = 24. Hasil ini tidak termasuk dalam kategori sujanan.
Pengaruh Sujanan terhadap Kehidupan Pernikahan
Meskipun hasil perhitungan sujanan sering dianggap sebagai pertanda kurang baik, penting untuk diingat bahwa primbon Jawa hanyalah salah satu bentuk tradisi dan kepercayaan. Pengaruh sujanan terhadap kehidupan pernikahan sebenarnya sangat tergantung pada bagaimana pasangan menyikapi dan mengelola hubungan mereka.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan oleh pasangan dengan hasil perhitungan sujanan antara lain:
- Komunikasi terbuka: Pasangan perlu membangun komunikasi yang jujur dan terbuka untuk menghindari kesalahpahaman dan kecurigaan.
- Membangun kepercayaan: Kepercayaan adalah fondasi penting dalam setiap hubungan. Pasangan harus saling mempercayai dan menghargai satu sama lain.
- Menghindari prasangka buruk: Hindari berpikir negatif atau mencurigai pasangan tanpa alasan yang jelas.
- Menjaga kesetiaan: Komitmen untuk setia pada pasangan dapat membantu mengurangi potensi permasalahan dalam rumah tangga.
- Menyelesaikan konflik dengan bijak: Ketika terjadi perselisihan, penting untuk menyelesaikannya dengan cara yang dewasa dan konstruktif.
Advertisement
Tradisi Perhitungan Weton dalam Budaya Jawa
Perhitungan weton merupakan bagian dari tradisi Jawa yang telah berlangsung selama berabad-abad. Tradisi ini tidak hanya digunakan untuk menentukan kecocokan pasangan, tetapi juga untuk berbagai aspek kehidupan lainnya, seperti menentukan hari baik untuk memulai usaha, membangun rumah, atau melakukan perjalanan penting.
Dalam konteks pernikahan, perhitungan weton biasanya dilakukan oleh sesepuh atau orang yang dianggap memiliki pengetahuan tentang primbon Jawa. Hasil perhitungan ini kemudian dijadikan pertimbangan oleh keluarga kedua calon pengantin dalam mengambil keputusan terkait rencana pernikahan.
Meskipun tradisi ini masih dipegang teguh oleh sebagian masyarakat Jawa, ada juga yang mulai memandangnya sebagai warisan budaya yang tidak harus diikuti secara kaku. Banyak pasangan modern yang tetap melakukan perhitungan weton sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi, namun tidak menjadikannya sebagai penentu utama dalam keputusan menikah.
Perbedaan Sujanan dengan Hasil Perhitungan Weton Lainnya
Dalam primbon Jawa, terdapat beberapa hasil perhitungan weton selain sujanan. Penting untuk memahami perbedaan antara sujanan dengan hasil perhitungan lainnya agar tidak terjadi kesalahpahaman. Berikut adalah beberapa hasil perhitungan weton yang umum dikenal:
- Pegat: Dianggap sebagai hasil yang paling tidak diinginkan, karena mengindikasikan potensi perceraian.
- Ratu: Hasil yang dianggap paling baik, menandakan keharmonisan dan kemakmuran dalam rumah tangga.
- Jodoh: Menunjukkan kecocokan yang baik antara pasangan.
- Topo: Mengindikasikan adanya tantangan di awal pernikahan, namun berpotensi baik di kemudian hari.
- Tinari: Menandakan keberuntungan dalam hal rezeki dan kebahagiaan.
- Padu: Mirip dengan sujanan, namun lebih fokus pada potensi pertengkaran karena perbedaan pendapat.
Dibandingkan dengan hasil perhitungan lainnya, sujanan dianggap memiliki tingkat "keburukan" yang moderat. Meskipun tidak seburuk pegat, namun tetap dianggap sebagai hasil yang perlu diwaspadai oleh pasangan.
Advertisement
Cara Menyikapi Hasil Perhitungan Sujanan
Bagi pasangan yang mendapatkan hasil perhitungan sujanan, penting untuk menyikapinya dengan bijak dan tidak terlalu terpaku pada hasil tersebut. Berikut adalah beberapa saran untuk menyikapi hasil perhitungan sujanan:
- Pahami bahwa primbon hanya sebagai panduan: Hasil perhitungan weton bukanlah takdir yang tidak bisa diubah. Anggaplah sebagai peringatan untuk lebih berhati-hati dalam menjaga hubungan.
- Fokus pada pengembangan hubungan: Alih-alih terpaku pada hasil perhitungan, fokuskan energi untuk membangun hubungan yang sehat dan saling mendukung.
- Komunikasikan kekhawatiran: Jika ada kekhawatiran terkait hasil perhitungan, bicarakan secara terbuka dengan pasangan dan cari solusi bersama.
- Perkuat komitmen: Gunakan hasil perhitungan sebagai motivasi untuk memperkuat komitmen dan kesetiaan dalam hubungan.
- Cari bimbingan: Jika merasa perlu, carilah bimbingan dari orang yang lebih berpengalaman atau konselor pernikahan untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan dalam rumah tangga.
Mitos dan Fakta seputar Sujanan dalam Primbon Jawa
Seiring berkembangnya zaman, muncul berbagai mitos dan kesalahpahaman seputar sujanan dalam primbon Jawa. Penting untuk memisahkan antara mitos dan fakta agar tidak terjebak dalam kepercayaan yang tidak berdasar. Berikut adalah beberapa mitos dan fakta terkait sujanan:
Mitos:
- Pasangan dengan hasil perhitungan sujanan pasti akan bercerai.
- Sujanan hanya berlaku untuk pasangan yang belum menikah.
- Hasil perhitungan sujanan tidak bisa diubah atau diatasi.
Fakta:
- Sujanan hanya merupakan indikasi potensi masalah, bukan jaminan kegagalan pernikahan.
- Perhitungan weton, termasuk sujanan, bisa dilakukan untuk pasangan yang sudah menikah sebagai bentuk introspeksi.
- Dengan kesadaran dan upaya bersama, pasangan dapat mengatasi tantangan yang mungkin muncul dari hasil perhitungan sujanan.
Advertisement
Pengaruh Modernisasi terhadap Kepercayaan Primbon Jawa
Seiring dengan perkembangan zaman dan modernisasi, pandangan masyarakat terhadap primbon Jawa, termasuk perhitungan sujanan, juga mengalami perubahan. Beberapa aspek yang menunjukkan pengaruh modernisasi terhadap kepercayaan primbon Jawa antara lain:
- Pergeseran nilai: Banyak generasi muda yang mulai memandang primbon sebagai warisan budaya yang menarik, namun tidak lagi menjadikannya sebagai pedoman utama dalam pengambilan keputusan.
- Integrasi dengan ilmu pengetahuan modern: Beberapa orang mencoba mengintegrasikan konsep primbon dengan ilmu psikologi atau sosiologi untuk memberikan penjelasan yang lebih rasional.
- Digitalisasi primbon: Munculnya aplikasi dan website yang menyediakan perhitungan weton secara online, membuat akses terhadap primbon menjadi lebih mudah namun juga mengurangi peran sesepuh atau ahli primbon tradisional.
- Pendekatan kritis: Semakin banyak orang yang mengambil pendekatan kritis terhadap primbon, mencoba memahami filosofi di baliknya tanpa harus mempercayainya secara membabi buta.
- Adaptasi dalam konteks modern: Beberapa pasangan modern tetap melakukan perhitungan weton sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi, namun menyesuaikannya dengan konteks kehidupan modern.
Peran Keluarga dan Masyarakat dalam Menyikapi Hasil Perhitungan Sujanan
Keluarga dan masyarakat memiliki peran penting dalam membantu pasangan menyikapi hasil perhitungan sujanan. Beberapa peran yang dapat diambil antara lain:
- Memberikan dukungan emosional: Keluarga dapat memberikan dukungan dan pengertian kepada pasangan, terutama jika mereka merasa khawatir dengan hasil perhitungan.
- Menjadi penengah: Dalam kasus di mana terjadi perbedaan pendapat antara pasangan atau antara pasangan dengan keluarga besar, anggota keluarga yang lebih senior dapat berperan sebagai penengah.
- Berbagi pengalaman: Anggota keluarga atau masyarakat yang telah melewati situasi serupa dapat berbagi pengalaman dan wawasan mereka.
- Membantu interpretasi: Sesepuh atau orang yang memahami primbon dapat membantu pasangan menginterpretasikan hasil perhitungan dengan lebih bijak dan kontekstual.
- Menghormati keputusan pasangan: Penting bagi keluarga dan masyarakat untuk menghormati keputusan akhir pasangan, terlepas dari hasil perhitungan weton.
Advertisement
Alternatif Pendekatan dalam Mempersiapkan Pernikahan
Selain menggunakan perhitungan weton, ada beberapa pendekatan alternatif yang dapat digunakan pasangan dalam mempersiapkan pernikahan mereka. Pendekatan-pendekatan ini dapat digunakan bersamaan dengan atau sebagai pelengkap dari tradisi perhitungan weton:
- Konseling pranikah: Mengikuti sesi konseling dengan konselor profesional dapat membantu pasangan mempersiapkan diri menghadapi tantangan dalam pernikahan.
- Tes kecocokan psikologis: Beberapa lembaga menawarkan tes kecocokan yang berbasis pada teori psikologi modern untuk membantu pasangan memahami dinamika hubungan mereka.
- Diskusi mendalam: Pasangan dapat melakukan diskusi mendalam tentang nilai-nilai, tujuan hidup, dan harapan masing-masing terhadap pernikahan.
- Belajar dari pengalaman orang lain: Berbicara dengan pasangan yang sudah menikah atau mengikuti seminar pernikahan dapat memberikan wawasan berharga.
- Membangun keterampilan komunikasi: Mengikuti pelatihan komunikasi efektif dapat membantu pasangan mengatasi potensi konflik di masa depan.
- Perencanaan keuangan bersama: Mendiskusikan dan merencanakan aspek keuangan pernikahan dapat membantu menghindari masalah finansial di kemudian hari.
- Mengenal keluarga besar: Menghabiskan waktu untuk mengenal keluarga besar masing-masing dapat membantu memahami latar belakang dan dinamika keluarga pasangan.
Kesimpulan
Arti dari sujanan dalam primbon Jawa merupakan salah satu aspek menarik dari kekayaan budaya Indonesia, khususnya Jawa. Meskipun masih dipegang teguh oleh sebagian masyarakat, penting untuk menyikapi hasil perhitungan ini dengan bijak dan kontekstual. Pasangan yang mendapatkan hasil perhitungan sujanan tidak perlu terlalu khawatir, namun dapat menggunakannya sebagai motivasi untuk lebih memperhatikan aspek-aspek penting dalam hubungan mereka.
Â
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)