Liputan6.com, Islamabad: Pemerintah India dan Pakistan akhirnya sepakat membuka perbatasan di Kashmir yang dijaga ketat oleh militer masing-masing. Pembukaan ini untuk mempermudah pendistribusian bantuan bagi korban gempa berskala 7,6 skala richter pada 8 Oktober silam. Keputusan diambil melalui perundingan maraton di Islamabad, Pakistan, Ahad (30/10).
Ada lima titik perbatasan yang dibuka berdasarkan hasil kesepakatan. Yakni perbatasan Nauseri-Teethwal, Chakoti-Uri, Hajipur-Uri, Rawalakot-Poonch serta Tattapani-Mendhar. Dengan dibukanya perbatasan tersebut diharapkan penyaluran bantuan bisa lebih mudah [baca: PBB: Ratusan Ribu Pengungsi Tak Terurus].
India telah mengirimkan bantuan makanan ke Pakistan pascagempa serta telah membangun tiga penampungan pengungsi di dekat perbatasan. India juga menawarkan bantuan dana sejumlah US$ 25 juta pada Rabu pekan silam.
Hingga kini sekitar 800 ribu korban gempa masih membutuhkan berbagai bantuan. Khususnya tenda darurat sejumlah 60 ribu unit. Direktur Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Anak-Anak (UNICEF) Ann Veneman mengatakan, ribuan korban gempa dikhawatirkan menemui ajal akibat berbagai penyakit jika bantuan tak segera tiba [baca: Korban Gempa di Kashmir Membutuhkan Tenda].
Pemerintah Pakistan di Kashmir mengatakan, korban gempa sebanyak 56 ribu orang. Namun pemerintah pusat Pakistan memperkirakan korban tewas mencapai 78 ribu orang. Sedangkan korban tewas di wilayah Kashmir India mencapai 1.350 orang.(YAN/Ijx)
Ada lima titik perbatasan yang dibuka berdasarkan hasil kesepakatan. Yakni perbatasan Nauseri-Teethwal, Chakoti-Uri, Hajipur-Uri, Rawalakot-Poonch serta Tattapani-Mendhar. Dengan dibukanya perbatasan tersebut diharapkan penyaluran bantuan bisa lebih mudah [baca: PBB: Ratusan Ribu Pengungsi Tak Terurus].
India telah mengirimkan bantuan makanan ke Pakistan pascagempa serta telah membangun tiga penampungan pengungsi di dekat perbatasan. India juga menawarkan bantuan dana sejumlah US$ 25 juta pada Rabu pekan silam.
Hingga kini sekitar 800 ribu korban gempa masih membutuhkan berbagai bantuan. Khususnya tenda darurat sejumlah 60 ribu unit. Direktur Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Anak-Anak (UNICEF) Ann Veneman mengatakan, ribuan korban gempa dikhawatirkan menemui ajal akibat berbagai penyakit jika bantuan tak segera tiba [baca: Korban Gempa di Kashmir Membutuhkan Tenda].
Pemerintah Pakistan di Kashmir mengatakan, korban gempa sebanyak 56 ribu orang. Namun pemerintah pusat Pakistan memperkirakan korban tewas mencapai 78 ribu orang. Sedangkan korban tewas di wilayah Kashmir India mencapai 1.350 orang.(YAN/Ijx)