Liputan6.com, Quito - Gempa berkekuatan 5,1 skala Richter (SR) mengguncang ibukota Ekuador, Quito dan sekitarnya pada Selasa 12 Agustus 2014 waktu setempat. Akibat getaran tersebut, 4 orang dilaporkan tewas dan delapan lainnya luka-luka.
Dilansir dari BBC, Kamis (14/8/2014), 3 di antara korban tewas adalah pekerja tambang. Seorang lainnya bocah berusia 4 tahun yang tertimbun tumpukan beras dalam karung.
Menurut Badan Survei Geologi AS, gempa berpusat 23 kilometer timur laut Quito. Getaran gempa juga menyebabkan orang-orang berlarian ke jalan-jalan sementara bangunan-bangunan tinggi berguncang.
Advertisement
"Kami benar-benar bisa merasakannya. Hal pertama yang saya lakukan adalah meninggalkan (gedung) dengan rekan-rekan saya," kata Teresa Salazar yang bekerja di Quito utara kepada kantor berita Reuters.
"Semua sangat shock," tambah Salazar.
Sementara itu, Badan Pengendalian Risiko Nasional negara itu menginformasikan melalui Twitter, petugas pemadam kebakaran berupaya membebaskan tiga orang lainnya yang terjebak dalam longsor di tambang-tambang.
Tanah longsor juga membuat beberapa jalan tidak bisa dilalui, dan lumpur tebal di sekitar Quito memaksa dilakukan penutupan bandara di ibukota tersebut.
Warga bernama Laura Flores, penduduk Distrik Carcelen utara Quito mengungkapkan, gempa telah membuka celah di salah satu dinding rumahnya. Menyebabkan piring-piring berjatuhan dan pecah.
Ekuador memang kawasan rentan terhadap gempa bumi. Kota ini terletak di sepanjang Ring of Fire (kawasan gunung berapi), sebuah area seismik aktif berbentuk tapal kuda dari Samudra Pasifik.