Liputan6.com, Canberra - Warga negara Indonesia (WNI) Mayang Prasetyo dimutilasi dan dimasak kekasihnya Marcus Volke di Australia. Orang dekat kedua belah pihak sama sekali tak menyangka insiden tragis ini, sebab tak ada kejanggalan dalam hubungan mereka.
Namun fakta mengejutkan terungkap dari akun Facebook milik Marcus, bahwa ia adalah aktivis anti-kekerasan terhadap perempuan serta anti-kekejaman hewan. Kurang dari sebulan sebelum pembunuhan sadis itu, Marcus sempat memasang link ke akun Facebook miliknya. Berisi seorang pria dipukuli sekelompok geng karena menolong sekelompok wanita. Dalam posting-annya, ia memuji korban dan menyebutnya 'champion mate'.
Lalu pada bulan Juni, ia menyatakan kemarahan atas insiden penggantungan dua gadis India setelah diperkosa beramai-ramai. Di mana seorang menteri dalam partai yang berkuasa di India menolak pemerkosaan sebagai kejahatan sosial.
Marcus yang menuliskan tempat tinggalnya di Wina, Austria itu juga secara teratur memposting petisi berisi imbauan untuk mengakhiri pendudukan Israel di Palestina dan kekerasan di Gaza. Pada salah satu postingannya di Facebook, terselip ungkapan bahwa ia terakhir kali berbicara dengan putranya sekitar seminggu sebelum kematiannya.
Namun, postingan-postingan Marcus itu justru bertolak belakangan dengan apa yang dilakukannya terhadap sang kekasih. Marcus Volke diduga kuat membunuh, memutilasi dan memasak sang kekasih yang merupakan WNI Mayang Prasetyo di Apartemen Teneriffe. Ia memasak bebreapa potongan tubuh transgender dalam cairan kimia mendidih --bentuknya seperti sup, yang dalam akun Facebooknya telah bertunangan pada 1 Agustus 2013.
Baca Juga
Bau tak sedap yang menyeruak dari apertemen yang ditinggali Mayang-Marcus menjadi awal mula insiden tragis itu mengemuka. Polisi yang mendatangi kediaman mereka mendapati pemandangan mengerikan -- banyak potongan tubuh dan bercak darah dari tubuh Mayang.
Advertisement
Marcus yang diburu polisi kemudian kembali ke apartemen dan bunuh diri dengan menggorok lehernya pakai pisau. Ia pun tewas seketika saat polisi tiba.
Ibunda Marcus, Dorothy Volke telah mengkonfirmasi bahwa benar anaknya yang meninggal dalam tragedi itu. Ia juga mengaku tak ada petunjuk atau pesan terakhir darinya ketika ia berbicara belum lama ini dengan dia. Motif pembunuhan pun masih misterius.
"Dia sudah mengungkapkan memiliki pacar dari Indonesia, tapi aku dan suamiku belum bertemu dengannya," ujar Dorothy seperti dimuat Brisbane Times, Selasa (7/10/2014).
"Saya tidak yakin apa yang dia lakukan, terakhir kita tahu dia bekerja di kapal," ungkap Dorothy.
Sejauh ini, polisi mengatakan mereka tidak bisa mengkonfirmasi berapa lama pacar WNI Mayang Prasetyo itu telah mati. Manajer kompleks apartemen mengatakan ia tak melihat pria transgender berusia 27 tahun itu selama beberapa hari. (Mut)
Baca juga:
Ini WNI Transgender yang Dimutilasi & Dimasak Pacar di Australia