Liputan6.com, Hong Kong - Perundingan antara Pemerintah Hong Kong dan pemimpin gerakan prodemokrasi dijadwalkan akan diadakan Selasa 21 Oktober mendatang. Rencana itu disampaikan oleh Kepala Sekretaris Carrie Lam ketika para aktivis prodemokrasi kembali menduduki kamp-kamp protes.
"Saya senang mengatakan bahwa telah dicapai kemajuan berarti dalam mempersiapkan dialog antara perwakilan Federasi Mahasiswa Hong Kong dan satuan tugas konstitusi," kata Carrie Lam seperti dilansir BBC, Sabtu (18/10/2014).
Carrie Lam mengatakan, perundingan kemungkinan besar akan diselenggarakan sore hari waktu setempat. Hari itu dipilih di antara 3 tanggal yang disodorkan kepada kubu mahasiswa pemrotes.
Menurut Carrie Lam, kedua pihak akan mengutus 5 orang wakil ke meja perundingan, yang direncanakan akan berlangsung selama 2 jam dan akan disiarkan langsung televisi.
Gangguan Transportasi
Para aktivis demokrasi kembali menempati lokasi-lokasi yang sebelumnya berhasil dikosongkan oleh kepolisian Hong Kong. Unjuk rasa kalangan mahasiswa dan pelajar telah berlangsung selama 3 pekan terakhir untuk menuntut agar calon-calon pemimpin Hong Kong tidak ditunjuk pemerintah China.
Aksi mereka dipusatkan di beberapa kawasan yang sibuk sehingga mengganggu transportasi umum. Seperti di daerah Mong Kok, Admiralty dan Causeway Bay. Jjalan-jalan tersebut ditutup aparat keamanan atau diblokir kubu demonstran, sehingga mengganggu lalu lintas.
"Misalnya di daerah Mong Kok, Admiralty dan Causeway Bay itu kan jalan besar, di mana itu menghubungkan satu tempat ke tempat lainnya," kata Ketua Aliansi Migran Internasional Eni Lestari.
"Sejak saat itu fungsi bus, utamanya kendaraan untuk darat bermasalah karena semuanya harus diputar-putar. Biasanya jalur yang kita tempuh 30 menit menjadi satu jam, yang satu jam menjadi dua jam," sambung Eni Lestari yang juga menyaksikan aksi di Mong Kok.
Meski pun mengganggu kenyamanan, gerakan prodemokrasi ini mendapat dukungan dari kalangan awam di Hong Kong, yang pada awal unjuk rasa disatukan atas dugaan kebrutalan polisi terhadap pemrotes.
Bantuan logistik seperti makanan, minuman dan kacamata pelindung mengalir. Selain itu dukungan juga diwujudkan dengan keikutsertaan di jalan.
"Mereka masyarakat lokal yang belum tentu sepenuhnya setuju atau tidak setuju, mereka akhirnya turun ke jalan. Itu yang mengawali mengapa aksi demonstrasi itu menjadi sangat besar," kata Eni Lestari.
Namun belakangan masyarakat biasa, khususnya pedagang kecil, merasa aksi prodemokrasi berlangsung terlalu lama dan tidak mengindahkan kebutuhan ekonomi masyarakat umum.
Di kalangan intelektual, menurut aktivis buruh ini, dukungan tetap mengalir. Ditambah dukungan politik dari kalangan artis yang semakin vokal, seperti aktor ternama Jecky Chan.
Pemerintah Hong Kong dan Demonstran Selasa Pekan Depan Berunding
Menurut Kepala Sekretaris Carrie Lam, kedua pihak akan mengutus 5 orang wakil ke meja perundingan.
diperbarui 19 Okt 2014, 05:58 WIBDiterbitkan 19 Okt 2014, 05:58 WIB
Seorang pengunjuk rasa pro-demokrasi (tegang) bersitegang dengan polisi dan massa anti-demokrasi di lokasi utama berlangsungnya aksi demonstasi di Admiralty, Hong Kong, (13/10/2014). (REUTERS/Carlos Barria)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
3 Kapal Perang China Sandar di Tanjung Priok hingga 27 Desember 2024, Ada Apa?
Kaleidoskop 2024: Comeback Mike Tyson ke Ring usai Gantung Sarung Tinju Selama 19 Tahun
Inilah 4 Diktator Terkejam dalam Sejarah Manusia
Alasan Kura-Kura dan Penyu Bisa Hidup Hingga Puluhan Tahun
Tanda Kiamat Terlihat Semakin Jelas di Langit dan Bumi, Manusia Bakal Alami Kekurangan Pangan
Korlantas Polri Siapkan 17 Aplikasi untuk Tangani Kecelakaan Selama Libur Nataru
8 Kali Pemuncak Klasemen Liga Inggris di Natal Gagal Rebut Gelar Juara, Liverpool Paling Sering
Saksikan Live Streaming Liga Inggris Wolverhampton vs Manchester United 27 Desember 2024, Segera Dimulai
Kaleidoskop Cirebon 2024: Viral Film Vina Cirebon, Jalan Panjang Keluarga Mencari Keadilan
Hasil Liga Inggris Chelsea vs Fulham: Comeback Fantastis di Stamford Bridge, The Blues Kalah Dramatis
Revitalisasi Produksi Garam di Indramayu, KKP Bakal Usul Anggaran Rp 500 Miliar
Komisaris dan Direksi Pertamina PN Keliling Tinjau Kondisi BBM hingga LPG di Regional JBB