Koala Betina Jadi 'Maskot' KTT G-20

Koala yang merupakan salah satu hewan khas Australia itu memang seakan menjadi maskot KTT G-20 kali ini.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Nov 2014, 14:17 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2014, 14:17 WIB
Koala
Koala. (Reuters/Mick Tsikas)

Liputan6.com, Brisbane - Ternyata tidak selamanya para kepala pemerintahan menjadi pusat perhatian. Pada hari pertama pertemuan puncak kelompok negara perekonomian terbesar di dunia atau G-20 di Brisbane, Australia, seekor koala betina berumur 3 tahun juga menuai perhatian yang sama.

Bergelayut di batang pohon eukaliptus yang diletakkan di salah satu sudut media center Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 Brisbane, Sabtu (15/11/2014), Jimbelung -- nama koala tersebut-- tidak terlihat canggung sama sekali. Padahal puluhan jurnalis dari berbagai negara mengerubutinya.

Didampingi sejumlah pengasuh, Jimbelung yang berarti sahabat dalam bahasa Aborigin dialek Yugambeh -- suku asli Australia -- sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda gelisah atau merasa jika kegiatannya bermalas-malasan di pohon terganggu.

Cakarnya yang terlihat erat menempel di batang pohon itu menopang tubuhnya yang terkesan gemuk dalam balutan bulu abu-abunya. Sesekali Jimbelung bahkan tak segan menoleh ke arah kamera-kamera yang berebut mengabadikan gerakannya. Pengasuhnya membenarkan koala muda tersebut memang sangat terbiasa berada di sekeliling manusia.

Koala yang merupakan salah satu hewan khas Australia itu memang seakan menjadi maskot pertemuan G-20 kali ini.

Tak hanya tampil di media center untuk menghibur jurnalis, Jimbelung yang berasal dari Dreamworld Gold Coast Theme Park itu merupakan satu dari sejumlah koala yang dipersiapkan untuk tampil dalam sejumlah acara G-20, termasuk kabarnya juga akan diperkenalkan kepada para pemimpin negara.

Di tengah hiruk-pikuknya isu tentang lapangan pekerjaan dan perekonomian di sejumlah kawasan yang tak kunjung membaik, kehadiran Jimbelung memberikan sentuhan tersendiri pada isu-isu pelik yang selalu menyelimuti pertemuan puncak G-20.

Jika sebelumnya para jurnalis dihadapkan dengan replika pemandangan alam Kanada dalam KTT G-20 di Toronto pada 2010, lembabnya Cannes pada 2011, dan pasokan melimpah bir di Los Cabos, Meksiko pada 2012, maka Brisbane mengeluarkan jurus terampuh mereka untuk meredam ketegangan setelah kabar perseteruan Tony Abbot dengan Vladimir Putin, yaitu koala mungil berwajah tanpa dosa.

Koala yang memang cenderung terkesan bermalas-malasan saat bergerak karena hanya menggantungkan hidupnya dari daun eukaliptus juga menjadi bintang utama acara para ibu negara.

Saat para pemimpin pemerintahan tengah membahas isu terbaru dunia, para ibu negara melewatkan waktu di Pusat Konservasi Koala Long Pine, Brisbane.

Dengan dipandu Margie Abbott --istri PM Australia Tony Abbot, para ibu negara itu, termasuk Iriana Joko Widodo, Peng Liyuang, istri Presiden Tiongkok Xi Jinping, dan Laureen Harper, istri PM Kanada Stephen Harper-- tampak bergantian menggendong koala.

Selain koala, para ibu negara itu juga bercengkerama dengan kanguru, hewan khas Australia lainnya.

Pertemuan puncak G-20 yang digelar 15-16 November ini merupakan kali pertama Presiden Joko Widodo atau Jokowi hadir untuk mewakili Indonesia. Selain anggota tetap G-20, pada pertemuan puncak kali ini Australia juga mengundang Ketua Uni Afrika Mauritania, Ketua ASEAN Myanmar dan Selandia Baru serta Senegal, Singapura dan Spanyol.

Sementara itu anggota G-20 adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Russia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat dan Uni Eropa. (Ant/Sss)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya