Teroris Somalia Serang Istana Kepresidenan

Berita penyerangan istana kepresidenan oleh militan Al Shababtersebut juga telah dibenarkan Otoritas Resmi Somalia. Juru Bicara Al Shabaab,

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 17 Nov 2014, 14:32 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2014, 14:32 WIB
Kelompok bersenjata di Somalia (Reuters)
Kelompok bersenjata di Somalia (Reuters)

Liputan6.com, Mogadishu - Kelompok teroris Somalia Al Shabab mengklaim telah melakukan serangan ke Istana Kepresidenan. Militan tersebut merupakan salah satu kelompok teror paling berbahaya di Afrika.

"Kami melepaskan tembakan mortir beberapa kali ke tempat presiden tinggal, dan kami akan memberikan keterangan lebih lanjutnya nanti," sebut Juru Bicara Al Shabab, Abu Musab kepada Kantor Berita Inggris, Reuters yang dikutip Senin (17/11/2014).

"Kami targetkan tempat itu karena itu adalah pusat pemerintahan dan semua pejabat tinggi (Somalia) ada di sana," lanjut dia.

Berita penyerangan tersebut juga telah dibenarkan Otoritas Resmi Somalia.

Walau mengonfirmasi adanya serangan, Pemerintah Somalia memastikan serangan ini tidak menelan korban jiwa atau luka. Bahkan mereka menyebut tembakan dari Al Shabaab tak menimbulkan kerusakan sama sekali.

"Tidak ada satu pun tembakan yang mendarat di istana presiden," jelas Juru Bicara Pemerintah Somalia, Ridwan Haji.

Bukan pertama kali ini, milisi garis keras tersebut melancarkan tembakan di Istana Kepresidenan Somalia. Pada 8 Juli 2014, Al Shabaab melancarkan serangan serupa.

Saat itu serangan dari Al Shabab berhasil diredam pihak keamanan Somalia. Presiden Hassan Sheikh Mohamud pun tidak berada di sana ketika serangan terjadi.

Al Shabab sebenarnya sudah berhasil ditendang dari Ibukota Somalia, Mogadishu tiga tahun yang lalu. Tetapi, teror yang dilancarkan kelompok ini sama sekali tidak menurun intensitasnya.

Kelompok ini sempat menyatakan akan menggunakan strategi gerilya demi melawan Pemerintah Somalia. Mereka juga menegaskan tidak akan berhenti berjuang sampai syariah ditegakkan di Somalia. (Tnt/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya