Militan Somalia Memenggal Warga Kenya

Kelompok pemberontak al Shabaab dari Somalia telah bersumpah untuk meningkatkan serangan di dalam wilayah Kenya sebagai pembalasan.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 25 Agu 2014, 11:24 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2014, 11:24 WIB
Kelompok Al Shabaab

Liputan6.com, Mombasa Baru-baru ini dunia dikejutkan dengan kekejian pemenggalan kepala seorang wartawan AS oleh kaum militan di Timur Tengah. Sedihnya, kekejian biadab itu sepertinya menjadi semakin biasa terjadi, sebagaimana halnya pemenggalan kepala seorang pengemudi kendaraan di Kenya.

Suatu kelompok militan telah memenggal kepala seorang pengemudi kendaraan warga Kenya setelah menculik sekelompok pedagang di wilayah Kenya di dekat pulau wisata Lamu, demikian dikatakan pihak kepolisian pada Sabtu lalu.

Dilansir Liputan6.com dari Press Trust of India (23 Agustus 2014), kelompok militan itu menculik para pedagang pada Rabu lalu dan membawa mereka ke kawasan hutan lebat Boni di kabupaten Lamu. Para militan itu kemudian membebaskan tiga orang tawanan yang berkeyakinan sama dengan mereka, namun memenggal seorang tawanan yang berbeda keyakinan.

Kepolisian setempat mengatakan bahwa jasad korban ditemukan di  dalam hutan pada Minggu lalu. Menurut kepolisian, para penyintas (survivor) menceritakan bahwa para penyerang mereka bersenjata lengkap dan menyebut dirinya sebagai para anggota al Shahaab yang sedang bertugas memerangi pasukan keamanan di dalam Kenya.

Kelompok pemberontak al Shabaab dari Somalia telah bersumpah untuk meningkatkan serangan di dalam wilayah Kenya sebagai pembalasan atas keberadaan militer Kenya di Somalia sebagai bagian dari pasukan Uni Afrika yang mendukung pemerintahan yang gamang di Somalia.

Lamu, yang merupakan salah satu Warisan Dunia UNESCO, telah mengalami beberapa kali serangan sejak pertengahan Juni lalu sehingga menyebabkan tewasnya sejumlah orang. Serangan-serangan yang terjadi menyulut perpecahan di kawasan pantai itu, yang merupakan kawasan panas dengan adanya kaum militan radikal, ketegangan etnis dan perebutan wilayah. (Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya