Liputan6.com, Jakarta - Pada hari ini di 1862 sebuah peristiwa bersejarah yang sangat berpengaruh sampai masa sekarang terjadi. Presiden Amerika Serikat, (AS)Â Abraham Lincoln menemui Kongres dan menyampaikan gagasan melalui sebuah pidato yang dianggap tabu waktu itu.
Dalam pidatonya, Lincoln menginginkan adanya perubahan kebijakan terkait perbudakan. Dengan tegas ia meminta seluruh budak yang ada di wilayah pemberontak harus segera dibebaskan.
Tidak hanya itu secara tegas dia pun memaparkan konsep emansipasi dan sistem moderat. Selain konsep dan sistem ia juga menegaskan budak yang dibebaskan dalam perang akan selamanya bebas dan tak boleh jadi budak lagi.
Sontak, permintaan Lincoln tersebut, mengundang kontroversi. Para anggota Kongres bahkan melabeli ide itu sebagai gagasan yang tak masuk di akal.
Sebab, para anggota Kongres yang di masa tersebut dikuasai kelompok konservatif demokratik tidak akan mau berperang hanya untuk membebaskan budak.
Meski mendapat penolakan bahkan hujatan, Lincoln tetap maju. Bahkan kalimat terakhir dalam pidatonya menjadi kutipan yang masih menggetarkan jiwa dan raga sampai sekarang ini.
Berikut isi kalimat terakhir dari pidato terbesar Lincoln.
"Untuk menyelamatkan persatuan ini, kita harus membebaskan para budak, kami menjamin kebebasan untuk bebas. Kita akan menjadi terhormat dengan apa yang kita berikan dan lestarikan. Kami mungkin akan selamat secara terhormat atau kalah secara memalukan tapi akhirnya ini adalah harapan terbaik bagi dunia," sebut Lincoln dalam pidatonya, seperti dikutip dari History, Senin (1/12/2014).
Selain pidato Lincoln, di hari yang sama tahun 1973 negara tetangga Indonesia berhasil mencapai kemerdekaan dari penjajahnya Australia. Negara itu adalah Papua Nugini.
Tidak hanya Papua Nugini yang berhasil merdeka, di tahun 2001, rakyat Jepang juga merasakan sukacita besar. Sebab, Putra Mahkota Jepang Naruhito dikarunai buah hati yang sangat cantik, Puteri Aiko. (Ans)
1-12-1862: Abraham Lincoln Sampaikan Pidato Anti Perbudakan
Dengan tegas ia meminta seluruh budak yang ada di wilayah pemberontak harus segera dibebaskan.
diperbarui 01 Des 2014, 06:00 WIBDiterbitkan 01 Des 2014, 06:00 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Memahami Apa Arti Hak Angket: Fungsi dan Implementasinya dalam Sistem Pemerintahan
Memahami Konsep Hibah: Definisi, Jenis, dan Aspek Hukumnya
Food for Hope, Saat Kulkas Menjadi Kanvas Harapan bagi Anak Penderita Kanker
Cuaca Bali Hari Ini Selasa 11 Februari 2025: Berawan, Hujan Ringan, dan Suhu Ideal
Hikayat Adalah: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contoh Karya Sastra Melayu Klasik
Arti Boarding Pass: Panduan Lengkap untuk Penumpang Pesawat
Memahami Domain: Apa itu Domain dan Fungsinya
iPhone Lipat Diprediksi Meluncur pada 2026, Bagaimana dengan Trifold?
Penerbangan Tertunda Gara-gara Ada yang Pasang Nama Wifi Mengandung Kata Bom di Pesawat
Mulailah Bersedekah Seperti Ini, Allah Akan Ganti Rezeki Melimpah Ruah Kata Buya Yahya
Harga Emas Kembali Cetak Rekor Termahal, Siap-siap Tembus USD 3.250
Cuaca Indonesia Hari Ini Selasa 11 Februari 2025: Langit Pagi Mayoritas Bakal Berawan