Penyanderaan di Kafe, PM Australia Minta Warga Tetap Beraktivitas

Orang Nomor Satu di Pemerintahan Negeri Kangguru menyatakan masih akan menyelidiki motif serangan itu.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 15 Des 2014, 10:08 WIB
Diterbitkan 15 Des 2014, 10:08 WIB
Warga Australia Adakan 'Ritual' Untuk Korban MH-17
Kamis (7/8/14), PM Australia Tony Abbott saat memberikan sambutan di acara hari berkabung nasional untuk mengenang korban tewas MH17 di Ukraina. (REUTERS/Mark Dadswell)

Liputan6.com, Sydney - Perdana Menteri (PM) Australia, Tony Abbott angkat bicara mengenai aksi teror yang terjadi di  The Lindt Chocolate Cafe Martin Place. Orang Nomor Satu di Pemerintahan Negeri Kanguru menyatakan masih akan menyelidiki motif serangan itu.

"Kami belum bisa mengetahui motivasi apa yang menggerakkan para penyandera tersebut," sebut Abbott seperti dikutip dari The Australian, Senin (15/12/2014).

Abbott menambahkan, dia yakin situasi semacam ini bisa direspons dengan baik oleh Kepolisian Australia. Oleh sebab itu, ia menyarankan agar warga Australia tetap melakukan aktivitas seperti biasa.

"Tidak ada yang perlu berubah akibat peristiwa ini, itu sebabnya saya mendesak agar semua warga Australia pada hari ini melakukan aktivitas seperti biasa," sambung dia.

Walau menyatakan masyarakat harus tenang, Abbott mengakui ia sangat mengerti kecemasan dalam situasi seperti ini. Dia pun meminta warga Australia terus berdoa.

"Doa untuk semua orang yang masih terjebak di sana harus ada di atas segalanya," tegasnya.

2 pria bersenjata yang salah satu orang di antaranya membawa bendera bertulisan Arab, melakukan aksi teror di Sydney. Teror tersebut tepatnya berlangsung di The Lindt Chocolate Cafe Martin Place.

Puluhan orang termasuk pengunjung dan pelayan kafe dilaporkan disandera 2 orang pria bersenjata itu. Saat ini kepolisian Sydney masih terus melakukan upaya penyelamatan. (Yus)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya